ZAYAN - 01

60.1K 2.5K 330
                                    

Halo, kembali lagi dengan Vava.

Vava bawain cerita baru buat kalian :)

VOTE ALL CHAPTER!!

HAPPY READING 💐

"ZAYAN BANGUN!!" teriak seorang gadis mencoba membangunkan Zayan yang tertidur seperti kebo. Susah sekali dibangunkan.

"Eungh.. ndak mau, Zayan masih ngantuk," lirihnya dengan nada serak-serak basah.

"ZAYAN KITA SUDAH TERLAMBAT BERANGKAT SEKOLAH!!" Gadis itu menarik kaki Zayan hingga jatuh dari kasur.

BRUK

"HUAAA, ZAYAN NDAK MAU SEKOLAH.. ZAYAN IZIN NGGAK MASUK ARA, HIKS..." Tangis Zayan memenuhi kamar.

"Nggak boleh! Zayan gak sakit masa gak sekolah. Nanti Ara marah sama Zayan."

"Hiks... Ara marah sama Zayan?" isaknya polos memandang gadis didepannya dengan berderai air mata.

Aurora Shaenette istri dari Zayan Rajendra. Ara panggilan kesayangan dari Zayan. Zayan yang berhadapan dengan teman-temannya selalu menampilkan wajah dingin, datar, cuek, tetapi jika berduaan di satu rumah dengan Aurora sifat Zayan berubah total 180°. 

Pernikahan mereka terbilang masih sangat muda. Sudah satu bulan statusnya sebagai istri dari Zayan Rajendra.

Pernikahan Zayan dan Aurora sangat tertutup, mereka hanya mengundang sanak keluarga, beberapa teman-teman dari kedua orang tua mereka dan juga sahabat mereka berdua.

"Ara mau temana, hiks.. Ara jangan tinggayin Zayan, Ara ndak boyeh malah cama Zayan," rengek Zayan memeluk kaki mungil Aurora yang ingin beranjak pergi.

"Kalo Zayan nurut, Ara nggak akan ninggalin Zayan. Cepat sana mandi, Ara siapin baju Zayan ya. Mau nurut sama Ara?"

Zayan menganggukkan kepalanya berulang kali, lalu ia berdiri dihadapan Ara. Matanya berkedip-kedip menatap istrinya yang sangat cantik dan menggoda. Rambut yang cepol dan baju sekolah yang sudah melekat pada tubuhnya, membuat Zayan makin cinta.

"Mumu morningnya mana?" ucap Zayan dengan polosnya.

"Mumu?"

"Heem.. mumu morning buat Zayan." Zayan memperagakan bibirnya maju satu senti. Tangannya menunjuk kearah bibirnya.

"Nggak ada mumu pagi ini, kamu masih bau asem sana mandi," usir Aurora sambil mendorong Zayan menuju kamar mandi.

"Zayan ndak bau, Zayan wangi." Kakinya menghentak ke lantai berulang kali, bibirnya ia cebikkan.

"Udah-udah sana mandi kita udah telat ya. Ara siapin bajunya, kamu cepet mandi."

Aurora mendorong Zayan masuk dan menutup pintu kamar mandi. Lalu ia berjalan ke arah lemari pakaian, ia mengambil seragam Zayan dan menaruhnya diranjang.

Setelah menaruh seragam diranjang, Aurora melepaskan cepolan pada rambutnya. Ia berdiri didepan cermin dan mulai menyisir rambutnya. Menyemprotkan minyak wangi pada tubuhnya dan memoles bibirnya dengan lipgloss pink.

Aurora keluar dari kamarnya membawa tas mereka menuju dapur, tepat Aurora pergi pintu kamar mandi terbuka menampilkan Zayan yang bertelanjang dada, handuk yang berada di kepalanya dan sudah menggunakan boxer.

Zayan celingukkan mencari Aurora yang menghilang dari kamarnya, matanya sudah berkaca-kaca. Sebelum Zayan menangis kencang teriakan dari lantai bawah membuat Zayan tidak jadi menangis.

"Aku ada dibawah, cepat pakai seragammu. Kita makan dikantin nanti, sudah telat," teriak Aurora dari lantai bawah.

Zayan segera memakai seragamnya, menggosok rambutnya cepat lalu menyisirnya. Menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Mengambil jam tangan di nakas lalu ia keluar dari kamar menuju lantai bawah.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang