Prolog

18.8K 1.2K 17
                                    

Twins yang siangnya menjadi remaja populer, dan malamnya menjadi iblis. Mereka adalah pemeran utama kita, yaitu Elina Ferdian Vian sang adik dan Elano Ferdian Vian sang kakak.

Elano yang mempunyai wajah tampan, rahang yang tegas, tatapan tajam, warna mata hijau (anggap asli) membuat nya menjadi lelaki yang di sukai banyak kaum hawa. Elano atau kerap di panggil Ano memiliki sifat bodo amat, dingin, anti perempuan (kecuali Elina) kejam, sadis, tak kenal ampun, dan tentu saja Psikopat.

Elina yang mempunyai wajah cantik bak bidadari, tatapan yang lembut, warna mata hijau (pokoknya itu asli) dan senyuman Malaikat+kepolosan tingkat tinggi. Tentu saja Elina adalah incaran para kaum adam, karena penampilan nya yang sangat cantik, imut, dan lucu itu. Elina atau kerap di panggil Ina memiliki sifat polos, baik, mudah tersenyum, mulut pedas (tanpa sadar) dan tentu saja Psikopat.

Twins El juga merupakan murid berprestasi, selalu mendapat tingkat 1 dan 2. Tidak ada yang bisa menandingi kepintaran mereka. Para guru ingin menjadi kan mereka osis, tapi twins El menolak.

Kemampuan mereka juga sangat hebat. Seperti kemampuan meng hacker, lalu membuat strategi, bermain pedang, bermain pistol, bermain pisau, membuat racun, merakit bom, dan lain lain.

Twins El bukan seorang mafia, melainkan seorang psikopat yang kemampuannya menyamai seorang mafia. Twins El juga berteman dengan mafia lainnya, karena para mafia itu membutuhkan kemampuan mereka. Twins El menerima misi dengan senang hati, tapi mereka harus di bayar.

Saat ini, Twins El sedang duduk di rooftop kampus. (Btw mereka udah hampir lulus S3 :v) Saat ini, kampus sedang jam istirahat. Jadi seperti biasa, mereka akan menghabis kan waktu di rooftop.

"Ano.." Ucap Elina.
"Hmm?" Dehem Elano.
"Kita dapat misi dari tuan Marco." Ucapnya memperlihatkan isi chat nya.
"Terima nggak?" Tanya Elina menatap Elino.
"Terima aja Na." Ucap Elano.
"Tapi.. perasaan Ina gak enak Ano." Ucap Elina sedih.

Elano yang sedang berbaring, segera saja duduk dan memeluk Elina. Melihat adiknya sedih begini, perasaan nya juga menjadi sedih.

"Udah jangan mikir aneh². Buang aja perasaan itu oke." Ucap Elano memeluk Elina.

Elina hanya mengangguk. Gadis itu menelungkup kan wajahnya di dada bidang milik sang kakak. Sementara Elano terkekeh melihat adiknya sedang bermanja ria.

S
K
I
P

Saat ini, Duo El sedang berada di sebuah gedung tua yang lumayan besar. Mereka tengah menjalankan misi yang di beri ketua mafia no 1 di dunia, yaitu mafia Devil. Yang di ketuai oleh Marco.

Tentu saja misi yang di beri Marco bukan main². Mereka harus ekstra hati² jika menjalani misi dari nya. Duo El pastinya tidak sendirian, pasukan mafia Devil membantu mereka juga.

Misi mereka saat ini, menyelamatkan para tahanan dan mengambil benda penting yang sangat Marco butuhkan.

"Ina, kamu pergi bebaskan para tahanan. Sementara aku akan mengambil benda itu." Bisik Elano.
"Baik.. Ano hati² ya." Ucap Elina lalu pergi.

Mereka berpencar. Di sisi Elina, dia dan para mafioso Devil segera saja membebaskan para tahanan. Saat 1 tahanan akan lepas dari kurungan, seseorang bertepuk tangan.

Elina kaget, lalu menoleh ke arah orang itu. Dia adalah musuh abadi Marco, atau bisa di bilang musuh bebuyutan. Kemampuannya sama dengan Marco, jadi Elina tidak yakin akan bisa melawan musuh bebuyutan Marco. Dia adalah Rendy.

Ingat ya, sehebat-hebatnya dirimu, pasti ada seseorang yang jauh lebih hebat lagi dari mu/-Author.

"Woah, apa kau adalah Twins psikopat itu? Suruhan Marco kah.." Ucap Rendy santai.
"Kalian, cepat bebaskan para tahanan, lalu pergi dari sini. Biar aku yang menghadang nya." Ucap Elina tegas.
"Ta tapi.." Ucap salah satu Mafioso.
"Aku tidak menerima penolakan." Ucap Elina tegas.

Para Mafioso segera saja membawa pergi para tahanan. Saat Rendy akan menghentikan mereka, Elina menghadang jalannya. Pria itu menatap kesal Elina, dan Elina sendiri menyeringai.

"Lawan mu adalah aku." Ucap Elina.
"Hmm.." Rendy nge smirk.

Di sisi Elano. Lelaki itu sedang menyelinap ke dalam ruangan Rendy. Kebetulan Rendy tidak ada disana, jadi dia sedikit beruntung. Dengan mudah Elano mendapatkan benda yang di minta oleh Marco.

Saat keluar, dia melihat kedua Mafioso milik Marco. Sementara bawahan Rendy udah mati di tempat.

"Ini, kalian pergilah. Ah iya, apa para tahanan sudah di amankan?" Tanya Elano.
"Baik. Para tahanan sudah di amankan tuan, tapi nona saat ini sedang menghadapi Rendy." Ucap Mafioso itu menunduk.
"Apa!! Ck.. kalian cepat pergi bersama dengan para tahanan, pergilah secepatnya." Ucap Elano.
"Tapi tuan dan nona?" Tanya Mafioso.
"Kami punya kendaraan sendiri, jadi cepat pergi!!" Ucap Elano.

Para Mafioso segera saja pergi, dan Elano berlari menuju ke tempat penjara. Saat dia sampai, hal pertama yang ia lihat adalah, Rendy yang terduduk di lantai, dan Elina yang tergeletak tak berdaya di lantai dengan banyaknya darah yang mengalir.

Deg!!

Nafas Elano tercekat. Air mata nya mulai turun, dan kemarahan menguasai diri nya. Elano berlari ke arah Elina, dan menaruh kepala Elina di pangkuannya. Terlihat dada Elina tertusuk pisau, dan perut nya yang berlubang karena tusukan.

"Hiks.. tidak, tidak hiks.. jangan tinggalkan aku hiks.. adek!!" Ucap Elano berakhir teriakan.

Elano berdiri. Ia menatap Rendy tajam+aura membunuhnya. Gara² pria itu, adik tersayang nya harus mati. Elina harus meninggalkan dia sendiri di dunia yang kejam ini.

"Kau!!" Teriak Elano murka.
"Hahah.. apa kau marah, karena adik tersayang mu itu mati?" Tanya Rendy dengan tatapan mengejek.
"Brengsek kau Rendy!!!" Teriak Elano.

Mereka mulai bertarung. Kemampuan Elano hampir setara dengan Rendy. Jadi dia sedikit bisa menginbangi pertarungan Rendy.

JLEB
JLEB

Mereka saling tertusuk satu sama lain. Rendy terkena tusukan Elano, dan Elano yang terkena tusukan Rendy. Mereka berdua sama² tumbang.

Rendy tergeletak tak berdaya di lantai, sementara Elano menghampiri Elina lalu memeluknya erat. Dan di saat itu lah, kisah tentang Elano dan Elina berakhir.

Semua orang sangat sedih, terlebih pada Marco. Dia sangat bersalah karena memberikan Duo El misi berbahaya seperti itu. Padahal dia udah menganggap Duo El sebagai anak. Tapi kenapa mereka malah pergi?

Sama seperti para mafia yang sedih, semua orang entah itu teman kampus Duo El, atau para fans Duo El. Mereka sangat terpukul dengan kematian Twins El. Apa lagi 2 orang yang mencintai Duo El dalam diam.

Sementara di sisi lain

"Hiks.. anakku, maafkan mommy ya nak hiks.." Isak seorang wanita dengan menggendong bayi kembar di tangannya.

"Maaf, karena Mommy, kalian harus lahir tanpa seorang ayah hiks.." Isak wanita itu.

Kedua bayi berumur 1 minggu itu hanya menangis keras, ingin rasa nya sang wanita egois. Dia ingin membunuh mereka, lalu bunuh diri. Tapi wanita itu masih mempunyai hati nurani. Mau tak mau, ia harus menjadi seorang ibu dari kedua anak yang ia buat dengan ketidaksengajaan.

"Hiks.. maaf maaf." Isak wanita itu terus meminta maaf.

-bersambung-

AXEL and EXA (END)Where stories live. Discover now