29 ; The Last

1.2K 82 96
                                    

👑👑👑

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

-

"Apa?" Hoonclaide mencoba untuk tenang, saat ia ingin beranjak pergi untuk memastikan, sebuah suara berteriak. Apalagi ini?

Tak melanjuti kegiatan memakai jubahnya, Hoonclaide keluar, ke sumber keributan itu. Kaki tangan sang nenek sedang berlutut dengan kedua tangannya yang terangkat dengan todongan pedang dari dua prajurit.

"Apa yang terjadi?" tanya Hoonclaide, melihati sang nenek yang terbujur lemah dengan mata dan mulut yang terbuka sedikit. "Yang Mulia.. Me-me- hiks Tuan.." terbata, satu pelayan itu tak sanggup untuk melanjutkannya.

Raut wajah Hoonclaide berubah, tubuhnya mendekati sang nenek, mengecek pembuluh nadinya, mengecek suhu tubuhnya. Nihil, sang nenek sudah berpulang. Telapak tangan Hoonclaide menuntun pelan mata itu untuk tertutup.

Memejamkan mata sembari berdoa dalam hati, Hoonclaide melirik semua pribadi dikamar itu, menyuruh mereka keluar dengan delikan ganas matanya. Tubuh tinggi lelaki itu pun keluar dari kamar sang mendiang.

"Robert." panggil Hoonclaide, sang kaki tangan Pangeran itu datang, membungkuk hormat. "Kau sudah tau tentang apa yang harus kau lakukan kan?" ujar sang Pangeran, dibalas dengan anggukan dari Robert.

"Bagus."

Hoonclaide melirik sang kaki tangan nenek yang mulai di ikat lengannya. "Kenapa dia?" tanyanya. "Maaf Tuan Muda, pelayan melihatnya saat kematian Yang Mulia Ratu." info dari salah satu prajurit. Hoonclaide memicingkan matanya ke arah kaki tangan itu.

Bahkan dia mengedarkan senyuman misteriusnya.

"Tuan Muda, kekasihmu sudah mati.." gumamnya sembari terkekeh lamban, Hoonclaide mengerutkan kening sejenak lalu membulatkan matanya. Mungkinkah?

"Apa?" Hoonclaide berjongkok, mencoba mendengarkan lebih jelas. Mata sang kaki tangan terpana, Hoonclaide menatap lelaki gondrong itu dengan sengit.

"Tuan Muda tampan sekali." bisiknya, Hoonclaide sedikit bergidik, ya, kaki tangan sang nenek diam-diam menyukai sang Pangeran, alias bisex.

Hoonclaide menarik rambut gondrongnya yang bebas dengan kuat. "Kau berbohong kan?" tanyanya, sinis.

Kekehan itu keluar lagi, kekehan yang Hoonclaide benci. Sang kaki tangan mengangguk lalu menggelengkan kepalanya. "Cambuk dia sampai dia mau mengatakan dimana keberadaan Rannascca."

Hoonclaide menegapkan tubuhnya, pandangan terkesima itu masih saja berlanjut saat Hoonclaide mulai pergi dari sana.

👑👑👑

Hidden Romeo || SUNGHOON & JAY ENHYPENWhere stories live. Discover now