14 ; 👑

383 79 36
                                    

👑👑👑

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

-

Hoonclaide menarik kasar rambutnya sembari mendudukan tubuhnya dipinggiran ranjang besarnya. Lelaki itu menggertakan giginya, meraung marah.

Dahinya mengerut dengan jelas tertera, kepalanya terasa sakit. Betapa sakit dan sedihnya hatinya saat tau selama seumur hidupnya ini ia telah di kelabui sang ayah.

"Ibu... Hiks-" dan akhirnya tangisan yang tak pernah ia lakukan selama berpuluh-puluh tahun pun teredar.

Dengan tega ayahnya tak memberikan kehangatan cinta untuk ibunya maupun dirinya, jawaban dari itu semua ialah, ayahnya yang memiliki cinta dan kasih untuk orang dan anaknya yang lain.

Hingga membuat luka yang mendalam untuk sang bunda. Mencintai sang ayah dengan sepihak, menyukai sang ayah pada pandangan pertama, merelakan seluruh jiwa raga untuk sang ayah.

👑👑👑

7 Days later


Jay baru menyelesaikan tugasnya ke kota tetangga sebelah, meminta bantuannya untuk membasmi sekian banyak tukang palak didaerah itu, dan mirisnya tukang palak itu ialah dari kalangan petinggi daerah. Tak dapat dipungkiri jika daerah itu memang yang paling miskin, berbeda dengan Novoska.

Jay turun dari kudanya, tumben sekali keadaan rumahnya sepi. Biasanya adik-adiknya menyambutnya?

Mereka hanya memiliki satu tetangga dan bisa dibilang hanya satu rumah itu saja, nampak tak ada orang disana, jarang sekali rumah yang pernah ada wanita berdiri diatas genteng rumah itu ditempati, sudah hampir dua minggu.

Jay membuka pintunya yang tidak terkunci, mata lelaki itu terbalak, hingga ingin mengeluar dari tempatnya, melihat pemandangan yang mengerikan didepannya, darah yang sudah kurang segar lagi, pergelangan tangan dan kaki yang berserak disembarang arah.

"AAAAAAAAAAAAAK!!!!" teriakan pilu nan menggelegar membuat burung-burung yang sedang tenang ditempatnya menjadi berterbangan.

Kaki lelaki tampan itu lemas, membuat tubuhnya menjadi berlutut, tubuhnya mengejang, kakek, nenek, serta adik-adiknya, dibunuh secara brutal.

Ia kepalkan tangannya, bersiap untuk menguatkan diri untuk berdiri, tetapi sedetik ia berdiri, ia terjatuh lagi, terduduk. Menangis, meraung, menatap kosong kearah mayat-mayat keluarganya.

"AAAAARRRRGHHHHHHHH!!!"

Teriaknya lagi, melepaskan semua amarahnya, menguarkan aura panasnya. Menundukkan kepalanya, bulir air matanya yang deras terus mengalir seakan tak ingin berhenti.

Indra pendengarannya menangkap tapakan kaki kuda, mata elangnya bergeriliya, mengambil pedangnya yang sedari tadi bertengger di bagian pinggulnya.

Hidden Romeo || SUNGHOON & JAY ENHYPENWhere stories live. Discover now