18 ; 👑

404 76 23
                                    

👑👑👑

Jay POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay POV

-

Hoonclaide terkekeh sinis, memegangi pundakku, keduanya. Tatapannya sendu, mengapa anak ini?

Aku...

Membencinya...

Tapi...

Dia adalah adikku...

Oh Tuhan, kenapa harus diriku yang diberikan kisah seperti ini? Aku tidak pantas untuk menjadi bagian keluarga agung ini. Ia menatapku sengit, matanya menyipit.

"Kau... Wajahmu sedikit mirip dengan ayah." gumamnya, haruskah aku memberitahumu sekarang dik?

Senyuman miring kupancarkan, tangan itu berhenti memegangi pundakku, hidungnya memerah, ingin menangis nampaknya. "Tuan Muda Pangeran, hamba pamit." bungkukku padanya, aku pun berlalu.

Pengecut memang, tapi aku belum ingin mengeluarkan identitasku terlebih dahulu, neneknya, ialah alasan utamaku. Ya, aku tau beliau pun nenekku.

Tapi, tidak, aku tak menganggap orang sekeji itu ialah keluargaku, tidak akan pernah. Ayah? Bagaimana keadaanmu? Aku harap sesuatu hal buruk tidak sampai padamu. Bagaimanapun aku tau bagaimana cintamu pada ibuku, ayah.

Jay POV end

-

Author POV

-

Dirimu terlihat cukup kalut, langkahanmu yang sedari tadi tetap dilakukan, mondar-mandir didepan kamar itu, dimana calon mertuamu sedang di baringkan dan dokter Kekasiaran memeriksanya.

"Rannascca, bibi harap kau tidak terlalu memikirkan tentang ini, ya?" ucapan itu keluar dari mulut sang istri Kaisar, beliau mendekatimu, mengusap pelan kepalamu. Kau tersenyum kecil lalu mengangguk, tidak dapat disembunyikan raut khawatir pada wajahmu.

"Kau jangan takut dengan Pangeran Hoonclaide ataupun Putri Zoevyha, sesungguhnya mereka ialah orang yang baik, sangat baik." lanjutnya, mengajakmu untuk duduk disofa yang berdampingan sekitar lorong itu.

"Tidak Yang Mulia, hamba sungguh senang bisa mendapatkan hak seperti ini. Tidak pernah terfikirkan oleh hamba untuk makan malam bersama oleh keluarga kekaisaran."

Jawabanmu dibalas dengan senyuman manis dari sang istri Kaisar, beliau menggenggam tanganmu, lembut.

"Ini rahasia kita berdua saja ya, sejujurnya bibi mengidamkan untuk mempunyai satu anak manis sepertimu, kau tau bagaimana Zoevyha kan? Ia sangat pemberani, terkadang seperti seorang lelaki."

Kekehan keluar dari mulut kalian, mungkin bercanda seperti ini lebih baik untuk mendinginkan otak kalian yang kusut, akan kelanjutan bagaimana kondisi dari sang Raja Novoska.

Hidden Romeo || SUNGHOON & JAY ENHYPENWhere stories live. Discover now