Just an Ordinary Day 2

Mulai dari awal
                                    

"Hn."

Sasuke hanya bergumam, dan Sakura mendesah pasrah.

Percakapan itu berakhir ketika Sasuke mempercepat jalannya. Berjalan jauh di depan Sakura, karena dilihatnya Naruto di depan sana.

Sakura hanya memandang kepergian Sasuke. Tidak habis pikir dengan tingkah laku muridnya. Baru saja semalam dia mengingatkan Sasuke untuk tidak berbuat nakal lagi namun paginya Sasuke kembali berulah. Seolah perkataan Sakura semalam adalah angin lalu.

"Hah… Kau sangat susah di atur, Uchiha." Gumam Sakura.

Ino sudah berada di mejanya, tengah menulis sesuatu di atas buku agenda miliknya. Sakura tebak itu adalah materi yang perlu disampaikannya di kelas, sebab Sakura pun sering melakukan hal yang sama.

"Pagi, Sakura. Tumben kau datang hampir terlambat." Sapa Ino.

"Hm. Ibuku menaburi aku banyak petuah. Aku sampai pusing mendengarnya."

Ino terkekeh. "Itu artinya ibumu khawatir. Takut-takut kau jatuh cinta pada buaya darat lagi."

Sakura menggeleng geli. "Padahal 'kan yang sering jatuh cinta sama buaya itu kau."

Ino mendelik. Lalu mendesah malas menanggapi Sakura.

"Ya bagaimana. Aku suka bad boy. Omong-omong, besok aku dan dia anniversary."

.

Sakura membasuh wajahnya. Bunyi aliran air yang mengalir dari keran tak lagi terdengar. Wanita itu mengoleskan sabun ke wajahnya perlahan-perlahan menimbulkan busa lembut dan menutupi wajahnya.

Sakura bersenandung. Entah menyanyikan lagu apa tapi suaranya terdengar sopan di telinga. Bahkan menurutku dia pantas menjadi penyanyi. Aw, wanita ini hampir sempurna.

Selesai dengan mencuci muka, kali ini mengoleskan masker wajah berwarna hijau. Mengoleskannya perlahan dan rapi. 

"Ahh…" Mendesah lega sambil membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

Sakura lupa kapan terakhir kali dirinya bersantai seperti ini. Melakukan hal yang di sukainya. Malam ini khusus untuk memanjakan diri, menuruti nasehat ibunya pagi tadi.

Dia tak memasak, hanya memesan makanan di luar. Sasuke bilang akan pulang terlambat dan makan diluar, Sakura harap kali ini Uchiha bungsu itu tidak akan berbuat kenakalan.

Karena sedang bersantai, Sakura memilih men-scroll ekstagram-nya. Melihat hal-hal menarik di sana. Dan matanya terhenti pada gambar sebuah box berisikan tas, bunga dan boneka. Sangat lucu di matanya.

Memilih untuk menyimpannya di galeri ponselnya. Dia akan membelinya nanti, karena saat ini keuangannya sedang menipis. Biaya perceraian ditanggung olehnya, dimana nominalnya sangat mahal. Tentu saja, pria seperti mantan suaminya mana mau membayar biayanya. Nafkah untuk Sakura pun sering nunggak. Sakura merasa bodoh. Kenapa dia bisa-bisanya mencintai pria itu begitu dalamnya.

Sudah cukup, tolong hentikan!

Sakura ingin menikmati waktunya dengan bersantai dan merilekskan pikirannya. Bukan malah memikirkan pria kurang ajar itu.

Tak terasa waktu berlalu begitu saja. Sakura terpejam dengan masker yang masih menempel, ponsel tergeletak di atas dadanya dengan layar yang sudah menghitam.

CKLKK

Suasana rumah sudah sunyi, tak ada suara apapun kecuali jam bersar yang menempel di dinding.

Sasuke membuka sepatunya lalu setelah itu melenggang ke dalam kamarnya. Mandi air hangat akan sangat menyenangkan, karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas dan air sudah terasa dingin.

SAKURA-SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang