West Toilet

13.2K 609 45
                                    

Sakura-sensei
.
Chapter 8
.
Warning Lemon Inside, NC
.
© Masashi Kishimoto
.
.
.
.

Langit membiru dengan indahnya. Cahaya matahari mencerahkan langit, menghangatkan setiap benda di atas bumi Konoha. Hiruk pikuk manusia telah dimulai jauh sebelum matahari menampakkan cahayanya. Suara bising kendaraan dan mesin-mesin lainnya tak pernah absen dari sibuknya kota ini.

Sakura membuka pintu mobil dan berjalan menuju koridor sekolah diikuti Sasuke dibelakangnya. Yah, kau tau sendiri kan apa yang diperhatikan Sasuke?

Ya selain body Sakura itu, Sasuke juga memperhatikan mood Sakura yang sepertinya belum juga membaik. Benar, Sasuke bisa merasakan itu. Memang tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Tapi Sasuke yakin ada hal yang sedang dipikirkan Sakura. Oh tunggu? Sejak kapan dia peka tentang ini?

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Sasuke setelah menyamai langkah Sakura.

"Kenapa?"

"Alis mu berkerut dan kau lebih banyak diam. Ada apa? Apa aku punya salah lain?"

Sakura menghentikan langkahnya dan menatap Sasuke. Yang ditatap itu keheranan, kenapa Sakura malah berhenti dan menatapnya seperti itu.

Sedetik kemudian Sakura terkekeh dan mendorong bahu Sasuke.

"Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?"

Sasuke malah cemas dan salah mengartikan perlakuan Sakura. Ia pikir Sakura menertawakan dirinya yang tidak tau akan kesalahannya. Kau peka sekali Sasuke.

"Kau yang aneh! Kenapa kau seperti pacar yang sudah berbuat salah?" Ucap Sakura. Senyuman masih terpatri di wajahnya, menampilkan deretan gigi putihnya. Cantik. Ya 'kan, Sas?

"Tidak tau. Ayo jawab kau ada apa!"

"Tidak ada apa-apa."

"Bohong."

Sakura menghela nafas dan masih menatap Sasuke. Sasuke, menyilangkan tangannya di depan dada.

"Besok aku akan bercerai."

Apa katanya tadi? Sasuke tidak salah dengar kan?
.

Sasuke memasuki kelasnya sambil terus memikirkan obrolannya dengan Sakura tadi.
Ya, Sakura memang mengatakan perceraiannya ini tidak ada kaitannya mengenai insiden itu.

Sasuke merasa Sakura tidak baik-baik saja meskipun dia berkata demikian. Tidak ada yang baik-baik saja setelah perpisahan 'kan? Apalagi ini bukanlah sekadar putus dengan pacar, tapi bercerai dengan suami.
Perceraian adalah hal buruk meskipun itu demi kebaikan.

"Sasuke-kun!"

Chino lagi-lagi menghadang Sasuke sebelum Sasuke sempat menghampiri mejanya. Ia sodorkan tas di tangannya. Okay, apa itu?

"Ini bekal untukmu, Sasuke-kun."

"Kali ini dari mana?"

"Tidak, aku membuatnya sendiri di rumah."

Sasuke mengangguk seraya mengambil tas bekal itu. Lumayan lah, irit duit.

"Oke, makasih."

"Sama-sama"

Sasuke mengambil langkah lagi. Menuj-

"Ano Sasuke-kun!"

"Apa lagi?" Ya benar, apa lagi? Kau memperpanjang naskah saja, Chino!

"Bolehkah aku minta nomor ponsel-mu?" Ucap Chino sambil mempermainkan jari tangannya. Iya aku tau kau imut.

"Aku tidak punya."

SAKURA-SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang