Eps 3.3

11 3 2
                                    

⚠PERINGATAN!!!⚠

Cerita ini hanyalah fiksi(khayalan) sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian di dunia nyata...

⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛

Perjalanan menuju lantai teratas Rian telah bertarung melawan monster dan sesekali monster tingkat petarung muncul di lantai tersebut.

"Ngomong ngomong,kalau boleh tau tuan mu Damius apakah dia raja iblis?"tanya Rian.

"Pada masanya iya, tapi kini dia sudah menyerahkan seluruh kekuatan dan jiwanya untuk membangun menara ini dan menunggu manusia yang di takdirkan untuk menemuinya"kata Art.

"I-iblis dapat membangun menara!?"tanya Rian dengan ekspresi terkejut.

"Itu hal yang biasa, Ah aku lupa...kalian para manusia pasti baru mengetahuinya bukan?"tanya Art.

"Itu... Benar, abisnya tidak mungkin manusia membuat menara dungeon"kata Rian.

"Itu...bisa jadi jika kalian sanggup membuatnya"kata Art.

"Caranya?"tanya Rian.

"Ada hal yang harus kau korbankan,dan tentunya pengorbanan yang ku maksud bisa jadi jiwa mu"kata Art.

"Mengerikan"kata Rian dalam pikirannya.

Lalu setelah berjalan cukup lama mereka menemukan ruangan bos di lantai tersebut, dan Rian mengalahkannya.

Lalu mereka menuju ke lantai selanjutnya.

"Masih tersisah berapa lantai?"tanya Rian.

"Ini sudah lantai ke tujuh,maka tersisah tiga lantai lagi"kata Art.

"Ah baiklah..."kata Rian.

Di lantai ke tujuh dia melawan bos yang sangat kuat berbeda dengan bos pada lantai sebelumnya.

Tak lama kemudian perjuangan Rian membawa dia ke lantai terakhir, yaitu lantai Sepuluh.

"Aku tidak merasakan bahaya sedikitpun"kata Rian dalam hatinya.

"Di sini ruangan tuan ku berada, jadi tidak ada bahaya sama sekali"kata Art.

"Baru juga ku ucapkan"kata Rian dalam pikirannya.

"Haha... begitu?"kata Rian sambil tertawa kecil.

Tak lama kemudian terlihat sebuah pintu yang cukup besar.

"Gila... besar banget nih pintu"kata Rian dalam hatinya sambil terkejut melihat ukuran pintu yang sangat besar.

Lalu Art mendekati pintu tersebut,dan seketika pintu itu terbuka lebar.

"!!!"Rian terkejut melihat sosok iblis yang duduk di dalam ruang di balik pintu tersebut.

"..."Rian tidak dapat berkata-kata lagi,tekanan yang dia rasakan sangat kuat.

"Tuan ku damius,dia adalah orang yang telah di takdirkan menemuimu"kata Art.

"Owh begitu"kata Iblis yang Bernama Damius.

Lalu dia berdiri dari kursinya dan menghampiri Rian.

"Aku sudah menunggumu selama seribu tahun lamanya"kata Damius.

"Jangan takuti dia dengan aura anda tuan Damius,manusia sangat mudah sekali takut"kata Art.

"Ah benar"kata Damius.

dia menghilangkan hawa membunuhnya,walaupun begitu Rian tetap saja ngeri karena di hadapannya ada sosok raja iblis.

"Dengan begini aku tenang meninggalkan semua yang ku miliki, termasuk kekuatan ku"kata Damius.

"Kekuatan?jangan bilang kau ingin memberikannya pada ku?"tanya Rian.

"Benar, ingat ini... Gunakanlah kekuatan ini untuk melindungi kebenaran dan kebaikan"kata Damius.

"Eh??bukannya iblis benci hal semacam itu?"tanya Rian.

"Kau akan tau setelah melihat ingatan ku tentang kekejaman bangsa iblis, yang membuat ku untuk memutuskan hubungan ku dengan bangsa iblis"kata Damius.

"Jangan bilang ingatan itu"tanya Art.

"Benar"kata Damius.

"Itu terlalu mengerikan"kata Art.

"Tak masalah aku yakin pada orang yang di takdirkan ini mampu melihatnya"kata Damius.

"Apa maksudnya?aku masih belum paham"kata Rian.

"Kau akan tau setelah melihatnya"kata Damius.

Lalu Damius memutar kembali ingatannya dan membagi ingatan tersebut kepada Rian.

⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛

Terimakasih telah membaca,semoga kalian terhibur...

Dark Eyes:Maō ni naru tame no tabiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang