Hari Pertama

174 57 5
                                    

Suara hentakan kaki terus bergema di lorong yang gelap.

Theo tahu dia tersesat di suatu tempat.

Ketakutan melanda hatinya. Dia terus berlari mengikuti kemanapun arah langkah kakinya pergi.

Kemudian Theo melihat cahaya yang menurutnya adalah jalan keluar.

Kemudian Theo melihat cahaya yang menurutnya adalah jalan keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Theopun menambah kecepatan berlarinya.

Tinggal beberapa langkah lagi untuk keluar dari tempat ini..

Saat membuka mata, Theo melihat langit kamarnya yang berwarna hitam.

"Mimpi itu lagi." Ucapnya di dalam hati.

Theo mengingat mimpinya bagaikan film yang diputar berulang-ulang. Sudah ketiga kalinya dia memimpikan hal yang sama.

Tangan Theo berusaha menggapai-gapai handphone yang diingatnya dia simpan di atas tempat tidur sebelah kanannya.

Ketemu.

Mata Theo melotot saat waktu di handphonenya sudah menunjukan pukul tujuh pagi.

Buru-buru pria itu pergi ke kamar mandi. Dia tidak mau terlambat di hari pertamanya bekerja.

Theo berangkat dengan mengendarai motornya. Jarak rumah Theo ke tempat kerjanya tidaklah jauh, hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh menit.


















Theo melihat antrian kendaraan yang panjang, motornya tidak bisa menyalip karena saking padatnya kendaraan yang ada di sekitarnya.

Theo melihat antrian kendaraan yang panjang, motornya tidak bisa menyalip karena saking padatnya kendaraan yang ada di sekitarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sial." Ucap Theo kesal.

Gara-gara lupa tidak menyalakan alarm tadi malam, akhirnya dia harus kesiangan di tambah terjebak macet  di hari pertamanya berangkat bekerja.

Tiba-tiba bumi bergetar.

Theopun turun dari motornya ketika getaran yang dia rasakan hanya sedikit lalu lama-kelamaan semakin kuat.

Banyak orang-orang panik keluar dan turun dari setiap kendaraannya.

Mereka terhuyung-huyung tidak bisa berdiri dengan tegak, ada yang sampai terjatuh ketika getarannya bertambah lebih kuat.

Jalan yang di pijakpun retak sedikit demi sedikit dan semakin meluas.

Semua orang berlari berusaha menghindari retakan yang semakin parah.

Kepanikan pun semakin menjadi ketika jalanan amblas menenggelamkan kendaraan dan orang-orang yang lari menyelamatkan diri.

Sekuat tenaga Theo berlari sambil terhuyung menghindari retakan yang seperti berusaha mengejarnya.

Gedung-gedung sebagian hancur dan roboh menimpa banyak orang.

Theo tersungkur saat tersandung benda keras, dia jatuh tepat di atas pecahan kaca dan puing-puing bangunan yang berserakan di mana-mana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Theo tersungkur saat tersandung benda keras, dia jatuh tepat di atas pecahan kaca dan puing-puing bangunan yang berserakan di mana-mana.

Rasa perih menjalar di telapak tangannya, dengan tergesa-gesa Theo bangun saat pendengarannya menangkap suara gemuruh keras bangunan yang roboh. Kepalanya menoleh ke atas dengan cepat dia segera berlari sejauh mungkin dari tempat itu.

Terdengar suara benda yang jatuh sangat keras di belakangnya.

Sekilas Theo menengok ke belakang dia melihat besi panjang yang jatuh di tempat dia terjatuh tadi.

"Aku harus pergi ke Niderland setidaknya di sana pasti akan jauh lebih aman." Pikir Theo.

02 November 2021
-Yumna Novia

THEO - Earth's Future Where stories live. Discover now