"Apa aku pantas mendapatkan ini? Sedangkan Tuan Jay dihukum dengan cara yang lebih keji?" gumammu murung, kau mengarahkan kepalamu ke kanan. Dimana ada jurang yang menembus kelautan disana.

Tubuhmu bergidik, kau merinding, takut akan itu, membayangkan bagaimana tingginya saja kau enggan apalagi untuk melihat kesana.

Sepertinya ini disekitaran perbatasan kota Novoska dan Cassablanca. Yang kau tau hanya Cassablanca dan Bluexoya yang memiliki lautan indah nan cantik.

"Aku merindukannya." gumammu sendu, siapa lagi yang kau rindukan jika bukan pria itu? Kau sangat menyesali perlakuanmu, tapi nasi sudah menjadi bubur dan kau harus memakannya.

Kau merasakan wangi tubuh seseorang dibelakangmu, ingin menoleh tapi ketakutan menjalarimu sekarang.

'GREP'

Apa? Siapa?

👑👑👑

Jake sedang berada diperjalanan sekarang, menuju kotanya, Novoska, Jake melirik Jay yang hanya terdiam didepannya sembari mengenakan topengnya.

Mengapa lelaki ini menjadi pendiam? Keceriaan lelaki didepannya nampak terbang entah kemana.

Jay hanya menunduk kebawah, malam besok, dia akan bertemu orang yang mengiriminya surat. Surat yang berisikan ancaman, ke siapa?

Rannascca Rileyvorht, dirimu.

"Jay, perjelaskan penyebab kemurunganmu padaku sekarang." obrol Jake sedikit menegaskan kalimatnya, Jay sedikit tersentak, terkejut.

"Ya Kapten?"

Benar kan, lelaki itu sedang berada ditingkat konsentrasi tapakan bawah, Jake mengulum bibirnya sesaat, mencoba menatap mata Jay yang tenang dibalik topengnya.

"Kau memikirkan apa?" tanyanya lagi, sang Kapten yang entah bagaimana nasibnya, melanjutkan tugasnya sebagai Kapten atau tidak.

"Tidak Kapten, aku hanya memikirkan keluargaku saja." balas Jay, tidak berbohong sepenuhnya, Jake membulat kecil matanya, lelaki ini belum mengetahui apapun.

"Sesuatu terjadi?" penasaran, Jay hanya tersenyum kecut, meskipun dia sudah mengenali orang ini, tetap saja dia tidak bisa sepenuhnya percaya.

"Tidak, mereka hanya berpindah tempat." ya, benar, ke surga.

Jake mengangguk lalu tersenyum, menatap Jay untuk menguatkan. "Kau bisa menjenguknya kapan-kapan Jay, tidak mungkin Yang Mulia Putri tak mengijinkanmu." utusnya.

Senyuman kecil terukir dibibir Jay meskipun tak terlihat, mata Jay mengarah keluar kereta, sebentar lagi dia akan sampai di kota itu untuk menguak hal lain.

Kebetulan, Jay yang ditugaskan untuk menemani Jake pulang selama diperjalanan, Pangeran Heenozch yang memerintahkan sebagai bentuk hati-hati.

👑👑👑

"Yang Mulia Ratu baik-baik saja?"

"Matamu buta? Aku tidak bisa bergerak, hanya mulutku saja yang bisa berbicara."

Tergugup karna salah bicara, kaki tangan sang Ratu itu teringat akan sesuatu, sejam yang lalu melakukan hal yang sudah diperintahkan oleh bosnya.

"Hamba sudah membawa gadis itu Yang Mulia." ucapnya setengah bangga, sang Ratu meliriknya, keminatan mulai singgah di mata tua nenek itu.

"Kemana kau bawa dia?"

"Ke gubuk yang tidak layak pakai. Sekitaran Novomountain, Yang Mulia."

Tak bisa mengangguk, sang Ratu hanya mendeham. Bagus, bahkan cucunya tidak tau pengintai mengintainya dengan terus menerus. "Pulangkan dia sesuai hukuman dari Hoonclaide."

Hidden Romeo || SUNGHOON & JAY ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang