"J-jadi kau yang..."

    "Hmm, maaf waktu itu aku yang menyuruh agar dokter itu berbohong."

    Entah kenapa saat ini Daniel merasa bersalah, menyesal mengingat perbuatan nya dulu saat masih dirawat dirumah sakit. Dia masih ingat, saat itu Bella satang ke ruang rawat nya menggunakan kursi roda dan saat jatuh dari kursi roda dia melihat ada bercak darah diperut Bella.

    Secara tidak langsung, Bella telah menyelamatkan hidupnya.

    Daniel tiba-tiba mencium kening Bella. "Terimah kasih."

    "Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Aku sungguh sangat berterimah kasih pada mu Bella. Bagaimana cara ku untuk menebus kebaikan mu?"

    "Selama nya bersama ku dan Bee. Jangan pernah meninggalkan kami."

    Daniel tersenyum kemudian mengangguk, seakan tidak memiliki beban. "Baiklah, aku tidak akan meninggalkan mu dan Bee. Kalian sekarang dan selama nya adalah keluarga kecil ku."

    Setelah itu Daniel beringsut kembali, kedalam celuruk leher Bella. Beberapa kali ia mencium leher Bella dan memberikan tanda.

    Bella tersenyum, tangan nya membelai punggung polos Daniel. Tubuh mereka sama-sama polos hanya ada baju mereka berfungsi untuk pengganti selimut.

    Entah itu tadi hanya akting atau tulus Bella tidak tahu.

    Bella melirik sekilas kearah Daniel yang sudah terlelap. Di otak nya menyusun cara selanjutnya agar dapat menjerat Daniel hingga lelaki itu benar-benar tidak akan sanggup mmeninggalkan nya dan Bee.

    "Kau telah membuatku jatuh cinta. Maka kau juga harus jatuh cinta padaku!" bisik Bella ditelinga Daniel.

    "Aku tidak ingin merasakan cinta sepihak lagi." lanjut Bella.

_____

    Sedangkan diruang bawah tanah. Terdengar teriakan kesakitan Ervan karena cambukan dari Gega tanpa ampun. Wajah Ervan lebam dipemuhi bercak darah.

    Begitu pula, tubuh nya dipenuhi bekas cambukan dan darah yang mengering. Keadaan Ervan benar-benar memprihatinkan, sesuai apa yang Daniel inginkan.

    "A-aku tidak akan m-mati sebelum membawa Bella pergi dari kalian!"

    "Kau dan Tuan mu itu biadab! Aku tidak akan membiarkan Bella ku hidup dengan kalian!" teriak Ervan.

    Gega bersandar santai ditiang kayu. Dia menyeringai, menatap remeh Ervan. "Kau jangan banyak omong. Tutup saja mulutmu, dan nikmati siksaan ini."

    "Ck, aku heran. Kenapa laki-laki bisa gila karena perempuan. Tuan Daniel juga kenapa begiti bodoh, tidak segera membunuh wanita itu." gerutu Gega.

    Ervan sudah tahu identitas Daniel sebenarnya, dia menyesal telah berurusan dengan Daniel. Tapi dia tetap tak gentar untuk membawa Bella dari jeratan Daniel.

    Mata Ervan berubah sayu. Ervan tidak munafik bahwa tubuh nya saat ini sangat kesakitan. Tapi kesakitan ini menjadi tekad nya untuk bisa segera membawa Bella dan Bee.

    "Aku salah telah melepas mu Bella. Aku akan mencari cara keluar dari sini. Aku akan menjemputmu dan Bee. Tunggu aku." batin Ervan yakin.

    Sedangkan keluarga Ervan tak tinggal diam atas hilang nya Ervan. Abraham dan Nova mengerahkan semua cara agar bisa menemukan keberadaaan anak asuh mereka.

______

    Keesokan pagi nya, Daniel terbangun dengan keadaan tubuh segar bugar. Wajah nya berseri-seri bahagia melihat pandangan didepan nya seakan candu baginya.

DESTROYEDWhere stories live. Discover now