BAB 11: Pertemanan yang Rumit.

1 0 0
                                    

Malam hari dirumah Dersik, usainya presentasi panjang kami habiskan hanya di dalam rumah. Rasanya energi kami telah habis dikantor. Tanpa diduga, Dersik mengintrogasiku secara mendalam mengenai Nuraga. Awalnya aku berpikir masalahnya tak akan serumit ini, hanya kesalahpahaman biasa. Namun, sepertinya Nuraga serius untuk menghindar dari Dersik, yang membuatku tak nyaman adalah Nuraga sebaliknya padaku, hangat dan ramah.

Aku menjelaskan pada Dersik, selama mereka tidak berhubungan, aku memang sering bertemu dengan Nuraga bahkan sempat makan bersama beberapa kali. Sorot mata Dersik tak bisa dihindari, matanya berbicara seolah merasa curiga padaku, entah ketakutan ia bahwa aku akan menceritakan soal Soga pada Nuraga. Kenyataannya, aku tak serendah itu, demi dekat dengan Nuraga aku menjual rahasia temanku sendiri, sungguh keji.

"benarkah Nuraga tak mencurigaiku?" tanya Dersik

"aku rasa sama sekali, bahkan saat bersamaku namamu tak disebut."

"bukankah ini aneh?"

Aku tak bisa meresponnya. Sejujurnya aku tak begitu peduli tentang mereka. Sejak awal, ini yang kutakutkan terjebak diatara mereka. Hal yang aku bayangkan terjadi juga. Rasa ingin menghindar dan menghilang, namun tak mungkin aku sudah terlanjur basah dan terhubung dengan masalah mereka.

Hari itu menjadi hari yang lebih melelahkan dari presentasi yang berhasil kulewatkan. Pasalnya, Dersik tak memberiku kesempatan untuk menikmati hari libur. Ia terus menerus membahas Nuraga. Aku pun bertanya padanya mengenai kebenaran perasaannya pada Nuraga, ia pun bingung. Satu sisi ia nyaman bersama Soga, sebagai sosok dewasa yang menjaganya, namun di sisi lainnya Nuraga bersikap tak hanya sebagai pasangan namun teman yang membawa keceriaan dan kehangatan. Rasanya sulit bagi Dersik merelakan salah satu. Ia mengenal Nuraga setelah bergabung menjadi penulis disana, bisa dibilang cinta lokasi. Hubungan mereka bahkan lebih intens dari Dersik dan Soga, karena nyatanya jarak mereka yang dekat dan selalu menghabiskan waktu bersama.

Terik matahari menembus kedalam jendela kaca rumah Dersik, cahayanya terang membuat kami menyadari diluar teramat panas. Aku berjalan ke arah kulkas untuk mengambil sebotol minuman untuk hilangkan dahaga di siang hari yang gersang. Dersik pun meminta satu botol untuknya, aku kembali dengan dua tanganku yang sibuk menenteng dua botol air mineral dingin. Wajah Dersik terlihat murung dan linglung. Dari dulu, masalah terberat hidupnya memang soal cinta, bisa dikatakan Dersik adalah korban cinta atau budak cinta. Tangannya menggapai botol minum dariku, tanpa semangat. Selang berapa saat, matanya menyerangku, dan melontarkan pertanyaan konyol yang tak pernah kudengar sebelumnya.

"apakah kau menyukai Nuraga?!" Dersik mengejutkanku.

"mengapa kau berpikir begitu?"

"aku hanya merasa ada yang aneh antara kalian berdua."

"kau menuduhku?"

"entahlah aku jadi ingat kata Lila."

"Lila? Mengapa kau menyebutnya?"

"ia memberitahuku, bahwa kalian terlihat ada hubungan spesial."

"Lila laknat." Imbuku tanpa berkomentar lagi.

Rupanya, Lila melihat kejadian tempo lalu, saat Nuraga berada sangat dekat denganku, ia hendak menceritakan rahasia mengenai Cemani. Aku mengingat jelas Nuraga mengerjaiku untuk jongkok dibawah meja agar tak terdengar siapapun, naasnya Lila melihat hal tersebut dan menangkap dengan penilaian yang berbeda. Inilah bahayanya mata orang, setiap orang mempunyai mata namun tak semua orang bisa melihat dengan cara yang sama. Kuakui, saat mendengar Dersik, aku mulai memikirkan Lila dan menamparnya mulutnya dengan keras. Tapi tak mungkin kulakukan, karena itu hanya terlihat seperti tuduhannya benar.

Percakapanku dengan Dersik berakhir begitu saja. Aku tak banyak menjelaskan tentang tuduhan terakhirnya, karena aku rasa itu tak beralasan. Aku pun percaya bahwa Dersik, tak mudah termakan oleh hal rendahan seperti itu. Pertemananku dengan Dersik di tingkat yang berbeda, kami saling mempercayai dan menjaga. Walau aku merasa salah menyembunyikan cerita mengenai Ijas. Kurasa tindakan ku tepat, saat ini Dersik sedang kesulitas untuk menyelesaikan masalahnya dengan Nuraga.

EGO CRUSHWhere stories live. Discover now