LIMA BELAS

69 8 3
                                        

Bogor dikenal sebagai kota hujan dan pagi ini terasa sangat dingin karena turun hujan dari semalam.

Ken memasuki kamar Rayen sambil membawa teh hangat.

"Untung cuma tiga hari disini,"ucap Ken.

"Kenapa emang?"

"Ya kalo lebih lama lagi gua kapan mandi nya? Disini dingin bisa bisa gua gak mandi tiap harinya,"

"Kan ada air hangat,"

"Keluar dari kamar mandi mah tetep aja dingin,"

"Lebay lo, kamar pake AC aja gak kedinginan,"

"Beda bos, di jakarta panas,"

"Rayen, Ken makan dulu sini,"panggil Audrey.

Mereka berdua segera keluar dari kamar dan segera menuju ruang makan.

"Kalian sudah pada mandi?"

"Ray udah Ken yang belum,"

"Dih jorok,"ucap Bilsya.

"Dingin, gak kuat gua,"

"Berarti lu ga kuat dong dengan sikapnya ka Farah?"

"Ga gitu konsepnya,"

"Udah makan dulu,"

Setelah semuanya selesai makan, mereka bersiap siap untuk pergi kesebuah perusahaan milik bapak Wijaya yang ada di bogor.

Mereka memilih perusahaan yang di bogor karena pak Wijaya lebih aktif bertugas di Bogor daripada di Jakarta.

"Ayo naik ke mobil,"ucap Rafly.

"Ken ikut sama Ray aja deh, males sama Bilsya mulu,"

"Dih, gua juga males kali sama lo terus,"

Ken segera berjalan ke arah mobil Ray, mereka duduk bersebelahan.

Setelah dua puluh menit di jalan.
Akhirnya mereka sampai di kantor pak wijaya.

Mereka semua masuk menghampiri ruangan yang sudah di sediakan.

"Ken juga ikut ni?" Tanya pak wijaya.

"Iya kek,"

"Tumben, biasanya males,"

"Kalo kata anak muda anggap aja ini healing,"

"Iya iya, silahkan duduk,"

Mereka istirahat sejenak dan setelah itu langsung ke inti pembicaraan.

---

"Sepi banget gaada Ken," ucap Adi

"Iya ni, bedua doang sama lu kaya apaan ya,"

"Mana jam istirahat lama banget ini bel nya gua aja dah yang idupin bel nya biar cepet,"

"Sabar ngapa dah lima menit lagi,"

"Lapar gua,"

"Dikira gua ga kali ya,"

"Berisik,"ucap salah satu murid dikelasnya.

"Maaf,"ucap mereka berdua.

Bel istirahat berbunyi, Adi dan Andran segera keluar dari kelas lalu menuju kantin.

"Stop," tiba tiba Farah menghalangi jalan.

"Apa si Far? Gua laper ni,"ucap Adi.

"Kok kalian cuma berdua? Ken mana?"

"Ngapain lo nanyain dia? Bukannya lo gasuka sama dia?"tanya Andran.

"Dah yu ah cabut,"ajak Andran.

Adi dan Andran pun segera pergi meninggalkan Farah.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: May 08, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Ken Zisya Wijaya [Squel Rafly✅]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora