Raga menurunkan Manda dari gendongannya, tidak kasar, tetapi juga tidak lembut. "Lo baik-baik aja, kan?"

"I-iya, Ga. Manda ngga apa apa--"

Detik itu juga, Raga berpaling menjauhi Manda. Cowok itu beringsut lari ke arah berlawanan, menyusul Sea tanpa peduli pada Manda yang kini memanggil-manggil namanya.

Raga berhenti tepat di depan Dean, langkah Dean pun sontak ikut terhenti. Mereka saling berhadapan dalam jarak satu setengah meter, napas Raga memburu, sedangkan Dean terlihat tidak suka dengan kedatangan Raga.

"Mau apa lagi?" tanya Dean datar, seolah tidak memiliki emosi di dalamnya.

"Biar gue yang bawa Laut ke UKS!" kata Raga yang sukses membuat mata Dean melebar, meski tidak terlalu kentara.

Di saat yang bersamaan Kelly, Hyuna, dan, Ivy terpaku dalam radius empat meter dari mereka. Ketiga gadis itu langsung bersembunyi di balik dinding ketika Raga datang dan sesekali mengintip dari ujung dinding.

"Dia ngomong apa barusan?" tanya Kelly. "Mau bawa Laut ke UKS? Laut? Laut itu Sea?"

"Shhttt," Hyuna meluruskan jari telunjuk di depan bibir. "Jangan brisik."

"Kayaknya ada yang mau berantem," terka Ivy melihat Dean dan Raga yang saling melempar tatapan sengit.

"Sea lagi sakit woy."

Ketiga gadis itu semakin dibuat melongo saat Raga mengambil alih tubuh Sea dari Dean. Cowok itu mengatakan sesuatu pada Dean, sebelum akhirnya pergi bersama Sea di gendongan ala bridal style.

"Kok, jadi Raga?" Kelly bingung sendiri. "Bentar! Bentar! Bentar! Ih, kok jadi Raga? Gue nggak salah liat, kan? Raga gendong Sea barusan?"

"Terus mereka kenapa? Raga ngomong apaan? Kok Dean malah ngebatu gitu? Raga kok jadi kayak gini?" cerocos Kelly sangat berisik.

"Hsh, ke UKS buru!" Hyuna berlari mengikuti Raga.

***

Tangan kekar dengan arloji hitam itu menggenggam tangan mungil Sea lembut, ekspresi penuh kekhawatiran tercetak jelas di wajahnya.

Sesekali, Raga akan mengusap puncak kepala Sea dengan sentuhan lembut dan cukup peduli. Sorot matanya terlihat sendu, sangat berbeda dengan Raga sebelumnya.

Kelly dan Hyuna hanya duduk di brankar nomor tiga dari tempat Sea terbaring. Tidak berani mendekat karena Raga, mereka senantiasa menjaga jarak lima meter dari cowok iblis itu.

"Si Dewa Ngamukan Tukang Bully itu kenapa sih? Gue penasaran banget gila, kayak beda orang." Kelly berbisik.

"Shhtttt," Hyuna memberi instruksi agar Kelly diam.

Raga menoleh ke samping, menatap ke belakang lewat ekor matanya. Hanya dengan gerakan sesingkat itu, Hyuna dan Kelly langsung kicep. Mereka sontak menutup gorden pembatas agar tidak terlihat lagi oleh Raga.

"Gue suruh diem juga!" bisik Hyuna.

"Maap maap, Raga serem banget kayak bearbrand!"

"Bernard bear maksud lo?" ralat Hyuna.

"Iya itu lah, gue lupa."

"Bernard bear sebelah mana yang serem, yang ada juga ngeselin, apalagi pas ketawa ahihihihii--"

Srrt! Ivy baru saja selesai membersihkan inhaler milik Sea agar benda itu steril saat digunakan nanti. Raga lah yang menyuruhnya karena benda itu sempat terjatuh, ia takut akan membahayakan Sea jika terdapat kuman dan kotoran menempel di sana.

RAGASEA (END)Where stories live. Discover now