57.harapan terakhir

1.5K 39 12
                                    

Note:jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar kalian sebelum membaca part ini

Happy reading🦋

***

Pada malam ini benar-benar malam yang sangat menyakitkan bagi kiana, oh bukan hanya malam ini saja bahkan dari malam kemarin juga sangat menyakitkan baginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada malam ini benar-benar malam yang sangat menyakitkan bagi kiana, oh bukan hanya malam ini saja bahkan dari malam kemarin juga sangat menyakitkan baginya

Entah masalah apa lagi yang akan datang menghampirinya diesok hari, apakah ia harus marah kepada tuhan karena telah membuat dirinya semenyakitkan ini.

Atau ia harus berterimakasih kepada tuhan karena telah memberikannya cobaan semenyakitkan ini? Oh entahlah mungkin ia hanya pasrah saja

Sedih? Menyerah? Marah? Kesal? Entahlah mungkin untuk malam ini ia sudah tidak bisa merasakan keempat hal tersebut, bahkan untuk kembali menangis mungkin air matanya sudah tidak ingin keluar lagi

Ataukah air matanya ngambek? Oh sudahlah....

Akhirnya kiana kini telah sampai didepan pintu rumah sakit

"ki"-panggil arga yang melihat kiana telah sampai bersama keempat temannya yang lain

Arga melihat kiana datang dengan kedua mata yang sudah membengkak, ia juga melihat kedua lengan kiana bergetar seperti orang yang sedang ketakutan

Arga melihat skala yang baru saja bersama noval dan yang lain.

"mana sena ga?"-tanya skala dengan baju yang sudah dipenuhi oleh darah

Begitu juga dengan noval dan juga para rekan-rekannya yang sudah dipenuhi oleh darah, ia tidak tahu darah siapa yang berada dibaju teman-temannya tersebut

Ia juga memastikan keadaan noval dan shaka ia mencari-cari apakah kedua temannya tersebut mengalami luka sehingga membuat seluruh baju mereka dipenuhi oleh darah, dan sialnya tidak ada satu pun luka yang dialami oleh keduanya.

"oyy ga ditanyain malah bengong"-ucap skala dengan nada kuat

Sehingga membuat semuanya menjadi perhatian seluruh pasien yang berada dirumah sakit tersebut

"mohon maaf untuk mengecilkan suaranya tuan"-tegur seorang suster perempuan yang memiliki wajah cantik dan berkulit putih, suster tersebut baru saja keluar dari ruangan arsena dengan baju putih yang sudah dipenuhi oleh darah

"e-eng a-anu sus...K-...kenapa suster cantik banget?"-balas skala sambil mengedipkan sebelah matanya kearah suster tersebut

"astagfirullah ska"-ucap noval yang sudah pusing melihat kelakuan skala

Arsena [ Proses Revisi ]Where stories live. Discover now