"Selamat datang komandan, anda di tunggu di bangunan sana," ucap sang pembawa pesan, Naruto mengangguk dan memutuskan turun serta membiarkan kru untuk istirahat.

"Hahahaha mati"

"Ahhhh!!"

Dor!

Dor!

"Aku mohon jangan!! Ahrrgg!"

"Ahh arggh ahhh!"

Dalam perjalanan yang sebentar memang banyak warga lokal yang dibunuh atau diperkosa, seperti kampanye negara yaitu Holocaust atau pembantaian massal. Para komandan dari batalion tank berat 502 berkumpul membicarakan strategi bersama kolonel.

Setelah berdiskusi lama, setiap grub akan dibagi 5 tank untuk membendung pasukan Soviet yang banyak terpecah di berbagai daerah terpencil di selatan kota Leningrad. Akhirnya strategi matang akan dipraktekkan dalam Medan tempur bersama tank-tank berat.

"Ada 15 Grub yang dipecah, kita mendapatkan misi untuk menaklukkan wilayah pertanian dan perkebunan. Hati-hati lapis baja samping mu," seorang komandan senior tank mengingatkan Naruto.

"Tentu saja," balas Naruto kalem.


Para infantri berbaris dengan ketukan kaki menuju medan perang, ditambah  grub Panzer bertugas menjaga perbatasan biar aman dari divisi penyusup komunis.

"Baiklah, saatnya kita memposisikan diri ke garis depan," Ucap Naruto sudah masuk ke tank.

"Jawohl. Sieg für uns!" Balas Sang driver. Kita kasih nama Gunther Philips, memiliki rambut coklat pendek dan tidak lupa kaca mata pelindung melekat erat di dahi.

Kreggggg!! (Suara mesin)

"Peluru masih tersisa 20, mesin transmisi masih baik-baik saja," ujar sang loader, kasih nama Bardolf Winstead. Pemuda pirang dengan luka menyayat panjang dari bawah mata ke dagu.

"Bagus. Tetap fokus dan tenang, kita tetap kuat jika selalu bersama."

Joseph Gordon orang paling senior di antara semuanya sekaligus sang Gunner berniat berbicara kepada Naruto "komandan, apa yang kita lawan di luar sana? Apakah ini masih berhubungan dengan T-34?"

"Soviet punya tank yang memiliki baja yang tebal, menurut informasi tapi tidak secepat T-34" jelas Naruto sambil mengotak atik radio komunikasi.

"Seperti apa tank itu?" Winstead bertanya.

"Entahlah, orang-orang komunis tidak diajarkan untuk melihat kualitas tank mereka sendiri," Naruto tidak mengindahkan pertanyaan itu, laju Tiger yang mencapai 30km/jam semakin dekat dengan wilayah Soviet yang belum terekspos setelah menempuh hampir 2 jam perjalanan konvoi bersama 2 tank Phanter di belakang. Mata tajam bepupil biru menemukan sesuatu di sela kaca pintu baja "persiapkan diri kalian."

Ketiga kru masuk mode serius "arahkan meriam ke semak-semak arah jam 10, kau lihat?"

"Yah komandan. Aku melihatnya"

"Tarik kakimu Philips!"

Sesuai perintah Naruto, Cannon tebal bergeser menentukan arah target yang diinginkan bersamaan tank berhenti guna menstabilkan bidikan. Di sisi berlawanan barrel hijau menyodor ke arah Tiger Naruto.

"Unichtozh' etot khlam! Strelyat'!"
[hancurkan rongsokan itu! Tembak!]

"Blaarr!"

"Cuiingg!" Peluru melesat ke arah Tiger yang nampak nihil hasilnya, Peluru memantul ke samping tidak mampu menembus lapisan baja.

Swastika Front (Naruto)Where stories live. Discover now