ᴘʀᴏʟᴏɢ

Beginne am Anfang
                                    

"Kalo ngomong sama suami itu yang bener, kan gak bagus kesannya sayang kalo kamu ngomong kasar. Ngerti" ucap Jungwon dengan mencubit hidung Dhiya dan mengecup bibir Dhiya lagi. Pipi Dhiya memerah seperti kepiting rebus, Dhiya menelan ludah nya susah payah karna mendengar ucapan suaminya itu.

Deg

"Paansih kak, udah ah ayo berangkat" ajak Dhiya dengan mengalihkan pandangan nya, karna Dhiya tidak mau kalau Jungwon tau mukannya sekarang yang sedang memerah dibuatnya.

"Cie ada yang malu nih ceritanya" goda Jungwon dengan kekehan melihat Dhiya yang sedang salting kepadanya.

"Paansih kak, AYOO BERANGKAT IHHH" Ucap Dhiya yang mendapatkan kekehan lagi dari Jungwon dan Jungwon pun mengangguk kan kepalanya, Jungwon itu suka sekali menggoda Dhiya sampai Dhiya salting kepadanya, entah kenapa.

***

"Dhi, mau lagi gak?" Tanya Jungwon saat sudah sampai diparkiran sekolah dan membuka helm yang ia pakai.

"Mau apa?" Tanya Dhiya kebingungan, Jungwon hanya senyum miring kearahnya dan menunjuk bibir Dhiya dengan satu jarinya.

Dhiya akhirnya paham dengan yang dimaksud Jungwon itu.

"No!, Aku gak mau yah, ini disekolahan kak " Tolak Dhiya dan melepaskan helmnya lalu memberikan nya ke Jungwon.

Jungwon hanya terkekeh, tidak tahan melihat muka Dhiya yang sangat gemas dimatanya.

"Berarti kalo dirumah boleh dong" goda Jungwon, sumpah yah kalo Jungwon bukan suami Dhiya, Dhiya mungkin sudah menyumpal mulut Jungwon dengan lumpur, namun sayang tidak bisa.

"IHHH bukan gitu maksud aku tuh" ucap Dhiya diakhiri dengan menggelembung kan kedua pipinya, Jungwon tidak kuat melihat sikap kekanak Kanakan istrinya yang selalu menggelembung kan pipinya, rasanya Jungwon ingin mencium kedua pipinya itu.

***

"Dhi, AC kamarnya dingin, pengen dipeluk" ucap Jungwon sambil membuka kedua tangannya untuk segera memeluk tubuh Dhiya, namun Dhiya segera menjauhkan dirinya yang membuat Jungwon tijongklok dan mencium sofa yang sedang Jungwon dan Dhiya tengah duduki

"Ya ampun kak, AC nya tinggal dimatiin aja, gak usah manja deh" ucap Dhiya dengan menggelengkan kepalanya, lalu Dhiya mencari remote pengontrol AC kamarnnya.

"Ih, Dhiya mah gitu jahat sama Jungwon" ucap Jungwon sembari mempoutkan bibirnya, untuk terlihat gemas dimata Dhiya.

"Ya lagian kakak manja banget sih, udah tau kalo dingin tinggal matiin aja AC nya" ucap Dhiya setelah menemukan remote AC itu lalu mematikannya, dan kembali duduk bersama Jungwon.

"Sekarang kakak mandi sana, nanti aku udah kakak mandinya" titah Dhiya sambil mengibas ngibaskan tangannya kearah kamar mandi.

"kita mandi berdua aja, yuu" ajak Jungwon dengan menaikan kedua alisnya keatas dan kebawah. Pipi Dhiya memerah yakali Dhiya mandi bareng sama Jungwon, mereka bukan anak kecil yang berani untuk mandi bareng meskipun beda jenis.

"Noo! Kakak mandi sendiri dan aku juga mandi sendiri, gak ada yah mandi berdua, udah sana ah mandi cepetan" titah Dhiya dan mendorong tubuh Jungwon saat mereka sudah berdiri, Dhiya tidak kuat mendorong tubuh Jungwon karna Jungwon sengaja menahan tubuhnya untuk tidak bergerak sama sekali.

"Yaudah kalo gak mau mandi bareng, kamu mandiin aku aja gimana?" Ajak Jungwon, pipi Dhiya kembali memerah dan Dhiya dengan susah payah untuk menelan ludah nya. Dhiya gak mau mandiin Jungwon yang ada jantung Dhiya makin deg degan dibuatnya.

"Gak! Mandi sekarang! Atau aku sumpel mulut kakak pake lumpur! Mau!?" Jungwon makin tidak tahan untuk tidak menggoda istrinya itu, rasanya seru bisa menggoda Dhiya sampai pipinya memerah oleh ulahnya itu.

"Gak enak dong kalo pake lumpur, mending pake mulut kamu aja biar rasanya manis" ucap jungwon sambil menempelkan satu jarinya di bibir Dhiya, Dhiya sontak membeku sepertinya Dhiya salah ngomong.

"Kak!! ih cepetan mandi!! Gak usah mesum deh" amuk Dhiya, yang diamukin hanya terkekeh dan lari dengan cepat kearah kamar mandi.

"Sabar Dhi, sabar" ucap Dhiya sambil mengusap dada nya dengan telapak tangan

"Dhi, biar aku aja yang usapin dada kamu, yaah" Ucap Jungwon dari arah pintu kamar mandinya yang dibuka sedikit dan mengeluarkan kepalanya dari celah pintu kamar mandinya itu.

Sumpah rasanya Dhiya benar benar ingin menyumpal mulut Jungwon dengan lumpur yang sangat bau, namun Dhiya tidak bisa melakukan nya.

***

hwangchico

Suddenly Love (YJW)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt