33💦

15.7K 1.4K 1.1K
                                    

Jisung menatap wajah Chenle yang kini tertidur dengan mata sembab nya.

Yaps sedari tadi Chenle tidak berhenti-hentinya menangis sampai dimana ia tertidur sebab kecapean seusai menangis. Dan kini Jisung sudah memindahkannya ke kamar khusus diruangan kantornya

Jisung menatap wajah Chenle dengan sendu, sebenarnya ia juga tidak ingin berpisah dengan Chenle. Namun apalah dayanya, semuanya sudah dibuat dalam kertas perjanjian itu. Jika tidak menuruti, sama saja Jisung mengingkari janji nya dan hal itu malah membuat dirinya akan sulit kembali bertemu dengan Chenle bahkan bersatu

Bukankah suatu pernikahan harus memiliki restu antar keluarga?, Sebab itu Jisung tidak mau egois untuk kali ini, ia ingin mengambil hati keluarga besar dari Chenle untuk menikahkan dan merestui mereka nanti.

"Maafkan Daddy sayang, bukannya Daddy tidak menyayangimu. Tapi Daddy janji, kamu akan menjadi milik Daddy kembali nantinya" kata Jisung sembari terus menatap wajah Chenle yang tengah tersenyum

"Izinkan Daddy yang berjuang untuk memiliki mu, saat ini. Baby" sambung Jisung kembali

Cup!

Kecupan bibir Jisung pun mendarat tepat di bibir Chenle yang membengkak akibat banyak meraung menangis tadi, kemudian Jisung pun melepaskan kecupan itu. Ya hanya kecupan singkat saja, karena Jisung tidak ingin menganggu istirahat baby nya.

Jisung pun menyelimuti tubuh Chenle menggunakan selimut, lalu dengan perlahan ia pun keluar dari kamar itu untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

.
.
.

Sesampainya diluar, ternyata sudah ada Giselle yang kembali masuk keruangan nya

"Bagaimana dengannya? Apa sudah tenang?" tanya Giselle

Jisung menghembuskan nafasnya asal, "Dia tertidur" jawab Jisung

"Kasihan" gumam Giselle

"Kenapa kau memberitahunya secepat ini? Dia sangat kaget" tanya Jisung yang kembali duduk di kursi CEO nya

"Lebih cepat lebih bagus, daripada menunggu bulan depan. Malahan hal itu bisa bisa mati berdiri saking kagetnya" kata Giselle yang duduk dihadapan Jisung dengan santai

"Jadi kau tetap ingin mengambilnya?" tanya Jisung kemudian

"Ya, untuk apa aku jauh-jauh dari China ke Korea kalau tidak menjemput dan membawa Chenle untuk pulang ke negara asli nya dan sekaligus keluarganya" kata Giselle

Jisung tidak menjawab, ia hanya diam

"Aku tau ini berat bagimu, Park. Tapi perjanjian tetaplah perjanjian, kau jangan khawatir ada Sungchan yang ikut menjaganya serta kandungannya mungkin" kata Giselle

Jisung sebenarnya tidak masalah jika Chenle dijaga oleh Sungchan karena Sungchan sendiri masih keluarga Chenle, tapi ia tetap lah tidak terima kalau anaknya kelak malah memanggil Sungchan dengan sebutan Daddy dan yang lebih parahnya anaknya beranggapan kalau Sungchan ayahnya. Jisung tidak ingin semua itu terjadi

"Intinya disaat ulantahun Chenle tiba, aku akan langsung membawanya" ucap Giselle lagi

Hal itu membuat kedua mata Jisung membola, tidak bisakah esok harinya lagi?

"Kenapa harus dihari yang pas-pasan? Apa kau tidak bisa menjemputnya keesokan hari setelah hari ultah nya?" tanya Jisung yang mencoba menawar, sebab ia ingin membuat momen berdua dihari ultah Chenle yang mungkin momen terakhir mereka

Tampak Giselle berpikir sejenak, "Emh baiklah, aku terima tawaran mu. Tapi setelah itu mau tidak mau kau harus menyerahkan Chenle kepadaku, Park." kata Giselle yang menyetujui

Daddy Park || Chenji/Jichen [END]✔️ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang