16💦

18.6K 1.7K 1.2K
                                    

Jisung mengacak rambutnya asal, ia sudah menceritakan semua kejadian ini kepada Mark beserta Jeno.

"Kenapa dia bisa tau ya kalau Chenle pergi dari rumah?" Pikir Mark yang juga sama herannya seperti Jisung

"Aneh bukan? Yak Jeno apa kau memberitahu nya?" ujar Jisung malah bertanya ke Jeno seakan-akan menuduhnya

"Yak mulutku memang ember tapi tidak ada gunanya juga ku memberitahukan perkara ini kepadanya, lagian sama saja ku memasuki kandang harimau yang ingin menerkam kelinci ku" kata Jeno yang tidak terima

"Mana tau, jika iya lihat saja kepala mu akan berpindah tempat" ucap Jisung yang mengancam

Jeno bergidik ngeri mendengarnya, lagian buat apa juga ia memberitahukan hal ini sementara kesayangannya saja juga bisa saja menjadi incaran si brengsek itu, pikirnya.

"Jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Jeno kemudian

"Tidak ada cara lain, kita harus bisa menemukan Chenle secepatnya sebelum si brengsek itu yang menemukannya" kata Mark dengan memberitahu

"T-tapi bagaimana kalau dia sudah menemukan Chenle lebih dulu dari kita?" ujar Jisung yang sangat takut hal itu terjadi

"Kalau begitu, kita harus rebut Chenle kembali" saut Jeno

"Ya Jeno benar, bagaimana pun caranya kita harus merebutnya" kata Mark yang membenarkan

"Yang ku takutkan kita tidak bisa merebut Chenle kembali, karena sebenarnya si brengsek itu lah yang mempunyai hak penuh atas Chenle" kata Jisung dengan lemas

"Jangan berprasangka seperti itu, semua keputusan berada ditangan Chenle. Kalaupun dia menemui Chenle lebih dulu daripada kita, namun Chenle juga berhak memilih mau ikut siapa, bukan begitu?" ujar Jeno berpendapat

"Lagi-lagi perkataan Jeno benar, semua keputusan ada ditangan Chenle. Apalagi saat ini bukankah Chenle tengah mengandung anakmu, itu bisa lebih memperkuat Chenle untuk kembali" kata Mark

"Sudah hal yang itu dipikirkan nanti saja, lebih baik saat ini kita fokus mencari Chenle terlebih dahulu sebelum si brengsek itu yang lebih dulu menemukannya" kata Jeno kemudian

"Ya, ayo..."

.
.
.

***

"Lalu kenapa kau pergi meninggalkan rumah? Apalagi dengan keadaan mu yang mengandung seperti ini" Tanya Guanlin

Yaps Chenle menceritakan kenapa ia menjadi seperti gelandangan selama tiga hari kemarin kepada Guanlin

"Lele hanya tidak mau Daddy tersiksa terus melihat Lele, haha menyedihkan" ucap Chenle dengan mata yang sayup-sayup, seperti nya pengaruh Soju itu sudah mulai berefek di Chenle. Apalagi dirinya yang baru pertama kali mencoba minuman itu

"Sebetulnya gak ada gunanya Lele hidup, kenapa juga Lele harus dilahirkan ke dunia ini" sambung Chenle dengan miris

"Hey kau tidak boleh berbicara seperti itu, dunia ini sangat indah untukmu" kata Guanlin sembari mengelus surai rambut kepala Chenle dengan lembut

"Haha apanya yang indah? Dunia ini sangat kejam untuk Lele paman. bahkan didunia ini, tidak ada satu orang pun yang mengharapkan Lele" ucap Chenle lagi

"M-maksud kamu?" tanya Guanlin lagi

Tampak Chenle menyengka airmata nya yang sempat jatuh,

Daddy Park || Chenji/Jichen [END]✔️ [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now