Rere yang terlanjur kesal langsung mengirimi Dafa pesan.



Dafaaa|
Sayangg|
Babyyyy|
Cintaaaaaaaaa|
Mana sih|
Angkat telfonnya dong|
Kangen tau|
Ihh mana sih😑|
Tau ah ngambek|
😤😤😤😤😤😭😭😭😭|
Beneran ngambek nih|
Ishhh dafaaa sayang|
Awas ya kalo ketemu gak gue tanggepin 😒

😭😭😭😭😤|

Dafa yang tak kunjung membalas membuat Rere kesal. 'awas aja besok'


"Nelpon Zia aja deh" pikir Rere


"Apaan?" Teriak Zia diseberang telfon


"Dih nge gas mba nya. Main yok"


"Gak ah males"


"Ayolah zi gue gak ada kerjaan nih ntar gue traktir cilok deh"


"Lo pelit amat dah re cilok doang yang di traktir"


"Namanya itu hemat zi"


"Iya dah iya serah lu"

"Yaudah siap-siap gih Dateng ke rumah gue ya,gue tunggu,bye"


Rere langsung menutup sambungan telfonnya tanpa mau menjawab pertanyaan Zia.



.....



"Mall mana nih?" Tanya Zia yang sudah mengendarai mobilnya.


"Yang Deket aja lah"


"Hmm okei"

.....


Baru kali ini Rere merasakan bagaimana rasanya berbelanja semaunya. Di kehidupannya dulu dia bahkan tak pernah memasuki mall. Sungguh dia terhura sekali


"Makan yok" ucap Zia yang sudah selesai dengan acara shopping nya.

"Kemana?"


"Yang dibawah aja"


"Okeii"

.....



Rere dan Zia yang sudah sampai memilih tempat duduk. Dan pilihan mereka tuh pada tempat pojok kiri.


Zia pergi memesan sedangkan Rere menuju ke arah tempat duduk yang tadi dipilih.


Mata Rere terus saja menjelajahi tempat ini. Memperhatikan satu-satu pengunjung yang tengah makan disini.


Di tengah asik nya melihat pengunjung yang berlalu lalang. Tak sengaja matanya menangkap siluet tubuh pacarnya, Dafa.


DIMENSI (HIATUS)Where stories live. Discover now