8. Pergi ke rumah Fanny

10 3 0
                                    

Ini hanya cerita fantasy dan real dari pemikiran author sendiri, jadi mohon dukungannya!

Happy Reading ❤️

'Semoga Arhan masih hidup, kasihan Fanny nanti stres pulak dia tapi tenang aja masih ada aku kok.'  -Jiro

Setelah membunuh zombie yang berkumpul, mereka menggali energi kristal dari otak zombie. Para pria yang melihat itu merasa penasaran dan juga ikut membantu mengambil inti kristal cantik dari kepala zombie.

"Untuk apa benda ini?" Rafif bertanya dengan penasaran.

"Tidak tahu." Balas Stella singkat.

Mereka tidak bertanya lagi, tetapi mengumpulkan inti kristal kepada Farhan dan Farhan memberikan inti kristal kepada Antika.

"Baiklah, aku akan menyimpan ini untuk sementara." Dengan begitu, Antika memasukan inti kristal ke dalam tas dan Antika memasukan inti kristal yang sudah di tas ke dalam ruang angkasanya.

Tas itu kosong, para wanita masing-masing membawa tas yang berisi beberapa cemilan ringan, hanya tas Antika yang kosong karena ia penguasa ruang jadi tidak perlu mengisi tasnya. Mereka membawa tas supaya tidak di curigai.

Walaupun begitu, dengan melihat baju mereka yang bersih dan pas untuk keadaan seperti ini membuat para pria bingung dan heran.

"Kalian tidak pergi ke sekolah?" Refaizma pun bertanya.

"Tidak, kami berencana pergi jalan-jalan tadi tapi tidak tahu akan jadi seperti ini!" Untung saja mereka sudah lama memikirkan alasan ini, jadi Naila membalas pertanyaan Refaizma dengan lancar.

Antika melihat tumpukan zombie di sekitar mereka berfikir dalam hati, jika mayat zombie-zombie ini dibiarkan disini itu hanya akan menjadi pencemaran lingkungan yang buruk.

Dan terlintas dipikirannya untuk membakar semua mayat zombie yang ada, Antika adalah orang yang akan melakukan apa yang di pikirkannya.

"Dekatkan mayat zombie-zombie ini kesini." Antika berbicara kepada para pria untuk memindahkan mayat zombie ke dekatnya.

Mereka dengan patuh memindahkan mayat zombie-zombie itu tanpa bertanya kenapa.

Setelah semua sudah di pindahkan, Antika mengatur kekuatan mentalnya dan melepaskan sekali lambaian tangan api yang seukuran kepalan tangan.

Setelah itu, api yang tadinya kecil membakar 1 mayat zombie pun memyebar dengan cepat ke mayat zombie-zombie yang lain, mereka melihat Antika dengan heran dan takjub.

"Pencemaran lingkungan." Antika dengan tenang berbicara.

Setelah semua mayat menjadi abu, Antika pun berbicara lagi "Pergi ke rumah masing-masing mana tau masih ada yang selamat, tapi karena rumah Fanny yang paling dekat dengan sekolah kita pergi ke rumahnya dulu."

Setelah mendengar apa yang di katakan Antika, semua setuju dan mereka segera pergi ke rumah Fanny.

Setiap jalan yang mereka lalui, banyak sekali zombie yang menyerbu kearah mereka, zombie tidak memiliki pemikiran yang pintar seperti manusia mereka bodoh dan tidak mempunyai intelektual.

Mereka berjalan juga lambat dan bergetar-getar di setiap langkah yang di ambil, karena itu mereka bisa menyelesaikan zombie dengan cepat.

Zombie hanya mengandalkan penciumannya yang tajam dalam mencium bau manusia hidup, mereka sangat menyukai darah dan daging yang segar maka dari itu mereka memburu manusia hidup.

Rumah Fanny, Stella, dan Farhan berada di dekat sekolah dan juga berada di kota. Kota adalah tempat neraka bagi manusia yang hidup karena kota sebelum dunia apokaliptik adalah tempat bagi manusia hidup terbanyak, dengan begitu zombie juga sangat banyak di kota.

Mereka membunuh zombie sekaligus menggali inti kristal energi, karena ini hari pertama dari dunia apokaliptik banyak manusia yang masih hidup tetap  di rumah.

Orang yang masih hidup dirumah akan makan beberapa perbekalan yang mereka simpan dan berfikir, meski virus zombie ini lebih berbahaya daripada virus yang lain tapi pemerintah pasti akan turun tangan secepatnya untuk menyelesaikan virus ini.

Sementara itu mereka akan berdiam diri di dalam rumah, itu adalah pemikiran orang-orang bodoh dan tidak pernah terlintas dipikiran mereka bahwa virus ini bukan sehari dua hari tapi bisa jadi bertahun-tahun.

Dan pada saat mereka sadar itu semua sudah terlambat, mereka hanya bisa menyesali perbuatan mereka ini.

Tapi masih ada beberapa orang pintar yang akan keluar rumah untuk mencari perbekalan dan mencoba melawan zombie untuk berjaga-jaga.

Rumah Fanny tidak jauh dari sekolah, jadi hanya berjalan beberapa menit dan mereka telah sampai di rumahnya.

Fanny gugup dan sedikit harapan mencoba membuka pintu rumahnya, ia tidak berharap banyak bahwa akan ada yang selamat dari keluarganya.

Ia hanya ingin setidaknya satu orang saja yang selamat untuk menemaninya di dunia apokaliptik ini, untuk yang lainnya lebih baik pergi lebih cepat dari akhir dunia ini dari pada merasakan penyiksaan untuk hidup di akhir zaman ini.

Pemikiran Fanny adalah pemikiran setiap orang, tetapi tetap saja nasib berkata lain.

Kriettt....

Itu adalah suara pintu yang Fanny buka dengan gugup, "Ggrrhhhh!" Tiba-tiba satu zombie berlari keluar dari dalam rumah!

Bruukk....

Kepala zombie telah berpisah dari tubuhnya dan jatuh di bawah kaki Fanny, karena terlalu terkejut Fanny bahkan tidak bisa merespon dengan cepat dan hampir saja kehilangan nyawanya!

"Terus melamun, dan kau akan mati tanpa tahu penyebabnya." Antika berbicara dengan kesal dan khawatir, jika saja tadi ia tidak lebih cepat dari zombie itu Antika yakin Fanny akan menjadi mayat hidup berjalan seperti yang lain.

"Maaf, maaf, ta-tadi i-tu sepertinya orang yang ku kenal!" Dengan terbata-bata dan mata yang memerah Fanny sangat ingin menangis, Fanny hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena ketidakmampuannya untuk melindungi keluarga.

Sebenarnya bukan hanya Fanny tapi mereka semua juga merasa sangat sedih, andai mereka bisa tahu lebih cepat tentang akhir zaman pasti mereka akan mati-matian untuk menjadi kuat karena percuma jika mereka lemah dan ingin melindungi keluarga mereka itu hanya mencari penyiksaan untuk diri sendiri.

Bahkan jika tidak ada mimpi Antika atau ruangnya dan jika Antika tidak memberitahu mereka, mereka yakin pasti mereka akan menjadi salah satu mayat hidup berjalan seperti yang lainnya.

Antika bahkan lebih tidak berdaya lagi, apa gunanya mendapatkan mimpi atau ruang tapi tidak bisa menyelamatkan keluarga sendiri.

Jika ingin egois, ia bisa menyimpan keluarganya di dalam ruang seumur hidup, tapi siapa yang tahu akan sampai kapan dunia apokaliptik ini akan berakhir? Atau tidak akan pernah berakhir? Bisa saja pada saat Antika sedang bertarung dengan zombie dan tidak sengaja tergores oleh zombie setelah itu ia akan menjadi zombie, apa yang akan terjadi dengan keluarganya di ruangnya?

Lebih baik mendapatkan teman seperjuangan yang bisa diandalkan untuk hidup dan mati, dari pada membiarkan keluarga hidup di dunia apokaliptik yang mengerikan ini.

Cepat pergi dari dunia ini pasti adalah cara bahagia yang sangat bagus, tapi untuk anak muda seperti mereka yang adalah penerus kehidupan harus tetap hidup supaya umat manusia tidak punah!

Ini adalah pemikiran yang kejam, tapi inilah dunia sekarang dunia akhir zaman.

Bersambung....

Salam manis

Antika❤️

Ig : antika8076

Survive In The Last DaysWhere stories live. Discover now