7. Menyelamatkan Babu Di Sekolah (2)

13 4 0
                                    

Ini hanya cerita fantasy dan real dari pemikiran author sendiri, jadi mohon dukungannya!

Happy Reading❤️

'Jadi babu tak apalah, yang penting selamat.'  -Rafif 

Mereka melihat bahwa itu adalah kepala Wira, tentu saja Wira teman sekelas mereka sekaligus yang sangat menyukai Tissa.

Tapi sayangnya Wira yang humoris dan Tissa orang yang tipe serius dan tidak terlalu suka di bercanda, padahal Wira benar-benar menyukai Tissa. Salahkan dengan sikapnya yang humoris sampai membuat banyak penggemar kecil disekolah.

Sebenarnya mereka saling menyukai, tetapi tidak tahu bagaimana mengutarakannya. Tissa yang menunggu Wira untuk serius sedangkan Wira yang ingin dekat sama Tissa dengan cara bercandaan.

Semoga mereka cepat memiliki solusi untuk cinta yang rumit ini. Stella melihat. Bahwa itu Wira pun ingin membalas melempar batu, tapi di tahan oleh Antika.

"Tolong selamatkan kami!" Setelah mengatakan itu, Wira memasukan kepalanya kembali.

"Jangan bercanda lagi, ayo cepat selamatkan mereka." Antika melompat ke atap koperasi sekolah dan mereka mengikuti dengan lancar di belakangnya.

Antika mengeluarkan pedang panjangnya yang tajam, dan memotong atap seperti memotong tahu.

"Kalian cepat selamatkan kami, kami terjebak dan ada banyak zombie di luar!" Refaizma yang melihat bahwa atap sudah berlubang besar pun berteriak kepada Antika dan teman-temannya.

Mereka melihat kebawah dan menemukan 5 teman sekelas mereka, yaitu Farhan, Refaizma, Rafif, Wira dan Jiro selamat dengan baju seragam putih yang berwarna merah di keseluruhan.

Antika dan teman-temannya mengerutkan kening dengan jijik. Melihat bahwa Antika dan teman-temannya tidak memiliki niat untuk menyelamatkan mereka, mereka menjadi panik.

"Selamat kami, dan kami akan melakukan apapun yang kalian perintahkan." Farhan angkat bicara setelah sedari tadi diam.

BRAKKK....

Pintu koperasi di dobrak dengan keras dan terus menerus oleh zombie. Pintunya sudah ditutup oleh dengan banyak lemari makanan ringan, tpi tidak akan lama lagi sebelum zombie mendobrak masuk.

"Cepat katakan apa yang kalian mau akan kami berikan, yang penting selamatkan kami dulu!" Jiro berkata dengan panik.

"Jadi babu kami, dan kalau kalian berkhianat akan kami bunuh." Antika berkata setelah melihat bahwa pintunya akan roboh.

"Oke, kami mau jadi babu!" Rafif tanpa pikir panjang segera setuju. Yang penting sekarang selamat terlebih dahulu.

Antika dan teman-temannya saling memandang, dan tertawa diam-diam didalam hati mereka. Walaupun mereka ingin menyelamatkan teman-teman sekelas mereka tapi harus ada balasan yang pasti.

Setelah mendapatkan janji seperti itu mereka bisa tenang, setidaknya pria tidak akan mengkhianati sumpahnya jika mengkhianati, mereka bisa dibunuh kapan saja tetapi semoga saja mereka memegang ucapan yang mereka janjikan, karena membunuh manusia berbeda dengan membunuh zombie.

Antika mengeluarkan tali tambang panjang dari ruangnya dan menjatuhkan setengahnya kebawah, dan sisanya mereka pegang dengan erat.

Survive In The Last DaysWhere stories live. Discover now