karet nya 4

858 150 15
                                    

Kalo ada typo atau salah kata, itu berarti aku ngetiknya sambil tidur ya 😭🙏
###

Jeffri beberapa kali menghela nafas lelah.

Malam ini Jeffri tidur bersama Aya. Rio memilih tidur bersama Haikal karna ingin memainkan game yang berada di ponsel Haikal. Pemuda itu juga tampak tak keberatan, bahkan jam baru memasuki pukul 10 malam suara mereka sudah tak terdengar.

"Aku ga habis pikir ay.." laki laki itu mengacak rambutnya.

"Kai kenapa mohon sama dia sih??" Aya menatap Jeffri teduh.

"Semua punya alasan kan Jef. Kamu juga jangan main hajar sendiri. Dan juga, mba Lina ga marah mungkin karna ada alasan. Kamu jangan menghancurkan usaha yang kamu dan temen temen kerja kamu bangun dari awal. Jangan terbawa emosi." Jeffri mengangguk kecil. Matanya ia pejamkan waktu merasa tangan Aya mengelus lembut wajahnya.

Aya memeluk tubuh itu erat. Sudah lama tampaknya ia tak memeluk tubuh besar itu. Walau baru satu Minggu tapi Aya sudah merasa hingga setahun lebih. Bucin memang beda.

"Aku kangen kamu banget sayang. " Bisik lembut Jeffri. Kedua tangan laki laki itu melingkar badan Aya dan menepuk-nepuk nya pelan.

Aya memejamkan matanya menikmati.

"Aku juga." Ucapan itu membuat Jeffri tersenyum. Di ciumnya kening Aya lama.

Hening beberapa saat. Aya yang diam sambil memejamkan mata menikmati waktunya dengan Jeffri, dan Jeffri yang sama menikmati waktunya bersama istri tercintanya.

"Mau bulan madu kemana?" Ucapan itu sontak membuat Aya membuka matanya dan menatap Jeffri yang juga sedang menatapnya lembut.

"Ngapain bulan madu?" Tanya nya polos.

"Kita belum pernah bulan madu habis menikah kan? Kita cuma tidur di hotel doang sama buat an-" mulut laki laki itu di tutup rapat oleh tangan Aya. Wajah Aya memerah malu saat ingatan nya menuju ke malam sesudah pernikahan nya.

Memang, ia dan Jeffri tak menyiapkan tempat bulan madu, bahkan Aya tak mau berbulan madu. Alhasil sesudah pernikahan Aya dan Jeffri hanya tidur di hotel dan melakukan project malam pertama.

Yaa, peresmian Aya menjadi seorang wanita yang seutuhnya. Dimana hati, pikiran dan juga raganya sudah menjadi milik Jeffri seorang.

"Kenapa di tutup sih ay? Kita kan berdua aja." Jeffri menarik tangan Aya dan menahannya cukup erat. Aya hanya menunduk menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jeffri tentu dengan senyum manis di wajahnya.

Jeffri menyukai itu, wajah merah padam milik Aya. Wanita itu tampak begitu manis saat senyum malu malu itu ia keluarkan.

"Malu." Bisik Aya yang langsung di serbu tawa lebar Jeffri. Aya selalu bisa membuat mood nya kembali. Bahkan lelahnya seakan lenyap hanya dengan melihat Aya bertingkah manja seperti ini.

"Kenapa malu? Kan aku udah liat semuanya." Aya melototkan matanya. Sedangkan Jeffri tertawa mengejek. Aya selalu polos dan akan selalu begitu.

"Kamu juga kan liat punya ak-" kali ini bukan tangan Aya yang menyumpal bibir itu. Tapi bibir ranum Aya yang menyumpal nya.

Tentu, Jeffri lebih menyukai menggunakan bibir dari pada tangan.

Sayangnya Aya merutuki itu semua, kenapa ia kepikiran menggunakan bibir? Padahal tangan yang satunya masih bisa bergerak?

Dan sekarang? Aya membangunkan singa yang tertidur tampaknya.

Cukup lama mereka menautkan bibir mereka satu sama lain hingga Aya mendorong dada bidang itu untuk mengambil udara. Bibir mereka tampak memerah. Aya meraup udara karna sudah merasakan sesak.

Perfect Husband|| pak boss! 2 (HIATUS)Where stories live. Discover now