Dejavu

849 156 2
                                    

Maaf jika ada typo atau kaya kata yang tak bisa di pahami, karna jika ada berarti aku ngetik sambil merem HAHA

Happy reading

Happy reading

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

###

Pagi ini tampak normal dengan Aya yang menyiapkan sarapan juga Kevin dan Rio yang tengah duduk di ruang tv Aya untuk menonton sebelum pergi ke sekolah juga bersarapan.

Kedua bocah itu benar benar seperti teman yang tak akan terpisahkan, di mana ada Kevin, di situ ada Rio. Orang tua Kevin juga cukup baik pada Rio. Saat kedua orang tua Kevin pulang dari luar kita Rio pasti kebagian oleh oleh yang sama dengan Kevin. Mereka seperti anak kembar.

"Tante, terus nanti dedenya ada di perut Tante dong?" Tanya Kevin saat Aya mengantarkan roti bakar berisi telur mata sapi.

Aya mengangguk dan tersenyum.

Rio yang duduk di sebelah Aya dengan cepat mengelus lembut perut Aya.

"Dede cepet tumbuh ya, ntar main sama kakak." Ucap Rio pada perut Aya yang masih seperti belum terlihat adanya janin di sana.

"Kevin juga.. ada kak Kevin yang nungguin Dede." Teriak Kevin heboh. Bocah itu bahkan sampai berjingkrak di duduknya dan tangan kanannya memegang satu roti.

Aya terkekeh.

"Iya kakak kakak ku, Dede bakal cepet besar kok." Tiba tiba sebuah jawaban membuat mereka sedikit terkejut. Namun tak lama mereka terkekeh saat melihat Jeffri datang dengan menenteng tas dan sibuk menggulung lengan kemejanya.

Aya dengan sigap membantu Jeffri menggulung lengan kemeja nya.

Jeffri tersenyum melihat begitu peka nya sang istri. Di ciumnya kening Aya sekilas dan pergi ke meja makan di mana makanan nya sudah di siap dan berada di atas meja bersama kopi kesukaan Jeffri akhir akhir ini.

"Kapan mau ke dokter?" Tanya Jeffri saat Aya menarik bangku tepat di sebelah pria tampan itu.

"Kayanya besok. Hari ini aku belum bisa, soalnya sibuk sama cafe. Ada yang mau kerja sama sama cafe kita." Jelas Aya antusias.

"Hari ini aja. Aku temenin. Kamu juga jangan terlalu cape." Wajah Jeffri tampak serius, Aya justru terkekeh melihat bagaimana wajah serius suaminya ini yang jarang ia lihat saat menikah.

"Tapi kamu..."

"Sssttt jangan ada A B C lagi. Hari ini!" Aya tersenyum dan mengangguk kecil.

Jika sudah dalam mode serius Aya tak akan bisa mengelak sedikit pun.

"Bunda kita berangkat dulu." Rio datang bersama Kevin. Kedua bocah itu tampak tersenyum bahagia. Entah apa yang membuat wajah itu bersinar.

"Hati hati ya kalian." Ucap Aya saat tangannya di salimi oleh Rio juga Kevin.

Perfect Husband|| pak boss! 2 (HIATUS)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant