Bab 1

352K 25.1K 1.3K
                                    

Disini gue cuman mau bilang sebelum baca cerita ini kalian persiapin aja mental, terus selalu fokus sama penulisannya karena itu penting. Dan cerita ini agak mempusingkan tapi konflik ringan kok nggak berat-berat amat si menurut gue. Asal kalian nya aja fokus sama alur. Lagian gue nggak bisa buat konflik yang berat-berat.

Oh iya satu lagi, dari sini aku mau ngingetin kalo di bab 50-52 nggak berurutan. Jadi kalian jangan sampai salah baca!

Happy Reading Chingu
Semoga Kalian Suka
Ada typo kalian tandain aja ya gais



Gadis cantik itu sedang tengkurap dan menggoyangkan sebelah kakinya sembari membaca sebuah buku novel barusan dia temukan dijalan ketika pulang bekerja.

Karena jiwa kepo yang selalu berontak ditubuhnya, gadis itu terpaksa mengambil sebuah buku novel yang sedikit kuno itu.

Dia tahu dia salah seharusnya tidak sembarang mengambil barang orang lain, apalagi tergeletak dijalan.

Namun karena penasaran yang tinggi dia mengambil dan dia berjanji ketika sudah selesai membacanya akan dia kembalikan buku novel itu ditempat semula.

Bagaimana tidak penasaran buku novel itu cukup menarik baginya, dari warna buku, cover dan blurb dari novel itu.

Nama gadis itu adalah Laluna Sky Deandra. Gadis dengan wajah manis itu merupakan murid Sekolah Menengah Atas. Luna sekarang berumur 17 tahun dan dia adalah seorang siswi kelas 12.

Laluna Sky Deandra nama yang bagus bukan? sayang sekali kehidupannya tidak sebagus dan secantik namanya. Dia hanya anak panti asuhan, bahkan dia tidak tahu menahu rupa dan wajah orang tuanya.

Karena memang sedari kecil dia sudah tinggal di panti asuhan. Bahkan nama itu merupakan pemberian dari bunda panti asuhan.

Bunda pernah mengatakan bahwa Laluna Sky Deandra atau akrab disapa dengan panggilan Luna, dia temui di halaman depan panti dan pada akhirnya Bunda merawat dia dari kecil hingga remaja.

Namun sudah 2 tahun yang lalu gadis itu pergi dari panti asuhan dan tinggal di kontrakan kecil yang cukup untuk dia tinggal sendiri.

Karena dia tidak ingin terus tinggal di panti dia ingin mencoba hidup mandiri dan tidak terus bergantung kepada bunda nya itu. Bahkan gadis itu bekerja paruh waktu setiap pulang sekolah. Dari mulai mengajar anak-anak, dan bekerja menjadi pelayan di sebuah cafe.

Luna gadis cantik dengan banyaknya prestasi, gadis pintar, manis, mandiri, pekerja keras dan suka menolong.

Dia merupakan tipe gadis yang baik kepada yang baik, dan jahat kepada yang jahat. Karena menjadi orang tidak harus selalu menjadi baik, apalagi manusia zaman sekarang kadang suka lupa bahwa kita pernah berbuat baik, tapi ketika kita sedang khilap dan berbuat kejahatan yang mereka ingat hanya kejahatan kita dan seolah lupa tentang kebaikan yang pernah kita lakukan.

Gadis itu terlalu larut dalam dunia fantasinya tidak menyadari bahwa sekarang seharusnya sudah waktunya untuk tidur.

Setelah berjam-jam gadis itu menutup buku dan terlentang di kasur miliknya.

"Ck kenapa cerita novel itu menurut gue sedikit menjijikkan ya"

"Bahkan gue jijik liat pemeran utama cewek itu"

"Gue paling nggak suka sama pemeran cowoknya, bajingan sekali"

Gadis itu terus saja bergumam tentang alur novel itu bahkan sesekali mengumpat. Masih tidak menyangka dengan alur novel itu yang menurutnya agak sedikit menjijikan.

Figuran Novel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang