"Siapkan mobilnya" perintahnya pada salah satu anak buahnya yang langsung disanggupi.

Jaehyun menurunkan sang anak saat mereka sudah berada di dalam rumah, Chenle langsung berlari menuju kamarnya sedangkan Jaehyun menghampiri sang gadis mungilnya yang tetap duduk pada sofa.

Ia langsung membawa Celine kedalam gendongan koalanya yang jelas membuat gadis mungil itu langsung berjengit kaget.

"Yak Jung Jaehyun! Kamu bau keringat! Aku sudah mandi!"

"Sengaja, agar kita bisa mandi bersama"

Astaga, ternyata otak mesum pria itu masih berjalan dengan baik walaupun sudah tidak bertemu sangat lama.

"Aku tidak mau" ucap Celine lalu turun dari gendongan Jaehyun saat mereka sudah tiba dilantai dua. "Aku mau menyiapkan pakaian untuk Chenle"

"Baiklah" Jaehyun mengalah lalu ia masuk kedalam kamar milik gadisnya dan memakai kamar mandi di sana untuk membersihkan badannya yang lengket dengan keringat.



"Kita akan pergi kemana?" tanya Chenle saat mereka bertiga sudah berada didalam mobil mewah Jaehyun.

"Baby mau kita pergi kemana? Daddy akan kabulkan"

Chenle kembali duduk dengan nyaman pada bangkunya dan matanya melihat keatas seolah tengah berfikir. "Lele tidak mau kemana-mana, keliling kota saja cukup dad"

"Jangan menjawab seperti itu nak maka daddy nanti akan membawamu ke dalam hutan" saut Celine yang duduk di bangku depan dengan menoleh kearah sang anak.

"Apa daddy pernah membawa mommy kehutan?" tanya sang anak dengan ekspresi yang penuh bertanya-tanya.

"Iya dulu"

"Mommy sampai menangis di tengah hutan dan daddy harus menggendongnya agar tidak semakin takut" timpal Jaehyun seraya tersenyum mengingat sepenggal kenangan bersama gadis mungilnya itu.

"Mommy menangis?" pekik Chenle tidak percaya. "Mommy tidak pernah menangis selama ini"

Kini Jaehyun menatap sang gadis "Mommy dulu mudah menangis dengan hal-hal kecil"

Celine membelalak sempurna lalu tangannya bergerak membekap mulut Jaehyun. "Jangan membongkarnya"

Suara tawa yang keluar dari Chenle mampu membuat keduanya menoleh kebelakang. "Lele suka melihat mommy daddy seperti ini"

"Ayo cepat kita berangkat sebelum semakin panas nanti mommy malas berjalan"

Mobil yang mereka tumpangi perlahan meninggalkan pekarangan rumah Celine dan diikuti oleh beberapa mobil bodyguard di belakang. Chenle melihat dari belakang jendela mobil seraya mulutnya menganga melihat banyak mobil yang mengikuti mereka, ini pertama kalinya bagi anak itu.

"Wahh seperti di dalam film action yang Lele tonton dengan uncle Dery"

"Duduk sayang, nanti kamu terjatuh jika daddy tiba-tiba menginjak rem" peringat Celine agar sang anak kembali duduk dengan benar pada bangkunya. "Baiklah mommy"

Tidak lama dari keluarnya mereka dari rumah, roda mobil itu berbelok pada salah satu rumah makan yang menawarkan sensasi alam karena makan diantara pohon pinus. Benar Jaehyun tidak membawa keduanya masuk ke dalam hutan yang dalam namun bagi Celine ini tetaplah hutan walaupun ada banyak orang disana.

"Kita makan saja, daddy belum terlalu hafal jalanan di sini, next time kita habiskan waktu bersama"

Chenle mengangguk sekali. "Tidak apa-apa daddy"

Setelah keluar dari mobil Chenle langsung menggandeng tangan kedua orang tuanya dan diajaknya untuk segera masuk. Bocah yang masih memiliki tinggi tidak lebih dari sekitar bawah dada Jaehyun itu menentukan tempat duduk di bawah pohon pinus dan terkena terpaan angin yang sejuk.

"Mau makan apa?" tanya Celine dengan melihat-lihat buku menu yang telah diberikan oleh pelayan baru saja.

"Apapun"

Celine menunjuk beberapa menu yang langsung diangguki paham oleh pelayan itu dan setelahnya ia beranjak dari meja mereka.

Selagi menunggu makanan mereka, Chenle memainkan buah yang berjatuhan dari pohon pinus itu dan dilemparkannya kesembarang arah.

"Kenapa dia enjoy bermain sendiri?" tanya Jaehyun dengan sorot mata yang mengawasi sang buah hati.

"Harus dengan siapa lagi memang Chenle bermain? Dengan anak kak Hendery juga tidak bertemu setiap hari"

"Maaf, aku daddy yang tidak becus. Aku janji akan menebus semua waktu kita yang hilang" janji lelaki itu seraya menggenggam kedua tangan sang gadis mungil.

"Jangan berjanji jika kamu tidak bisa menepatinya Jaehyun"



Langit sudah berubah menjadi gelap dan dibubuhi oleh gemerlapnya bintang-bintang yang menambah indah langit Los Angeles malam ini.

Sekarang ketiga insan itu sudah memakai piyama mereka masing-masing dan Chenle yang berada di dalam gendongan Jaehyun. Ayah dan anak itu baru dari lantai satu dan sekarang tengah berjalan untuk memasuki kamar.

"Tidur dengan mommy daddy malam ini oke" ucap Jaehyun.

"Boleh?" tanya sang anak dengan mata yang bertanya-tanya. "Tentu saja, kamu boleh tidur dengan mommy dan daddy kapan saja asal bukan sewaktu kita membuatkan kamu adik"

"Adik? Lele mau adik seperti Mike"

Jaehyun tersenyum kemenangan lalu membaringkan sang anak ditengah-tengah ranjang mereka. "Nanti mommy dan daddy buatkan"

"Buat apa?" tanya Celine yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah rutinitas skincarenya.

"Adik, daddy bilang jika Lele akan dibuatkan adik oleh mommy daddy"

Celine mengikuti ayah dan anak itu naik keatas ranjang dan menyelimuti dirinya. "Mungkin saja kamu sudah diberikan adik oleh daddy"

"Tidur sayang, besok kamu harus pergi kesekolah" lanjut Celine.

"Besok mommy dan daddy yang akan menghantarmu" janji Jaehyun. "Benarkah?"

Lelaki itu mengangguk dan tersenyum meng-iyakan pertanyaan anak semata wayangnya.

Chup

Pipi gembul itu bebarengan dicium oleh kedua orang tuanya.

"Mommy daddy love you Chenle"











✔ Celine | Jung JaehyunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora