21

3.1K 282 24
                                    

Mendekati ending nih, yang rame doooong:(
Sedih saya tuh


Nanda menangis histeris setelah sadar dari pingsannya. Bahkan menolak mentah-mentah saat Aldebar yang bahkan baru saja pulang setelah hampir dua tahun itu.

Tiffany kalang kabut menghadapi Nanda yang menjambak surainya sendiri. Banyak luka lebam dan goresan diwajah Nanda karena ia sendiri.

Beberapa kali Nanda menggores wajahnya dengan kukunya dan memukul bagian wajahnya sendiri.

"Hiks, pergi!"

"Kalian semua pergi! Pergi!"

Tiffany mendesah frustasi, tangisnya pun tak berhenti.

Nanda tengah dicengkeram oleh tiga lelaki. Siwon memegang tangan kanan dan kiri Nanda. Johnny dan Jaehyun memegangi pergelangan kaki Nanda.

Aldebar? Ia hanya mengintip dibalik pintu dengan frustasi.

Ia tak bisa melakukan apapun, Nanda akan semakin histeris ketika melihat Aldebar!

"Al, adik kita— kenapa?"

Aldebar mendesah frustasi, ia bahkan menjambak rambut nya.

"Aku, tidak tau!"

Debaran datang tergesa bersama dokter dibelakangnya.

Dokter itu masuk, sedangkan Debaran ditahan oleh Aldebar.

"Nanda kenapa?"

"Dia siapa?" Bukannya menjawab, Debaran justru bertanya balik.

Aldebar menoleh pada seseorang yang ditunjuk sang kakak.

"Dia?"

"Dia sama seperti ku,"

Debaran mengangkat alisnya tak mengerti.

"Maksud mu?"

"Ck, dia kakak ku. Anak angkat si Siwon di Los Angeles."

Debaran menjatuhkan rahangnya.

"Jadi, dia— bukan kekasih mu?"

"Aish, cih, menjijikan." Cibir Yeeun.

Aldebar memutar bola mata kesal, "jadi, ada apa dengan Nanda, Keparat?!"

...

Nanda kini kian tenang, bahkan pujaan hatinya yang ditunggu-tunggu telah memeluk menenangkan dirinya.

Jisung dijaga oleh kakek neneknya. Mereka membiarkan dua insan itu untuk berbagi kasih setelah sekian lama tak bertemu.

"Mas Debar jahat," gumamnya dengan sesenggukan.

"Em, maafkan aku."

"Mas Debar itu brengsek,"

"Mas Debar itu bajingan,"

Aldebar kesal sebenarnya, tentu saja tak terima dikatai seperti itu. Selama ini ia sudah bersusah payah demi bertemu kembali dengan adik tercinta tapi yang di ratui mengatainya seperti itu.

Beruntung itu Nanda, jika bukan mungkin Aldebar telah menebas habis leher nya.

"Sudah? Sudah mengatainya?"

Nanda bungkam, walaupun tak keras suara Aldebar terdengar mengerikan.

Nanda semakin menenggelamkan wajahnya diceruk leher Aldebar.

𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫?✓【ɴᴏᴍɪɴ】Where stories live. Discover now