17

2.6K 276 16
                                    

Kediaman keluarga Siwon dan antek-anteknya menjadi begitu ramai dan ricuh, sungguh.

Siwon yang memeluk sang istri dengan menutup telinganya, Tiffany yang dipeluk dua orang sekaligus bonus dengan teriakan Nanda yang sangat-sangat nyaring di telinga nya.

Jaehyun yang meringis ngeri duduk bersampingan dengan Debaran dan Chanhe.

Tidak ada Johnny dan Ten, mereka masih asik berdua dikamar mereka.

"POKOKNYA NANA MAU MAS DEBAR! NANA MAU MAS DEBAR, PAPI! HIKS,"

Tiffany menggaruk tengkuknya, entah alasan apalagi yang harus ia katakan untuk menenangkan anak bungsunya itu.

"Nana—

"Jangan panggil Nana, nanti mas Debar marah!"

"I-iya, Nanda sayang dengerin Mamih, ya?"

"Nana tidak mau! Nana mau mas Debar, Mamih, huhu."

"Iya, nanti mas Debar pasti sama Nanda lagi, tapi bukan sekarang sayang."

"Nana mau sekarang, Mamih! Sekarang!"

"Nanda,"

Nanda menoleh pada suara husky yang dimiliki Jaehyun. Ya, Nanda sudah mengetahui semua kebenaran nya.

Yang sangat-sangat mengejutkan adalah, Aldebar.

Saat Aldebar telah tak sadarkan diri akibat pembiusan yang dilakukan Debaran dan rekan-rekannya, ia sengaja di bawa menuju rumah sakit tempat sang ibu masih terbaring.

Menunggu sang empu sadar hingga beberapa saat. Saat matanya mulai terbuka perlahan, ia tak terkejut sama sekali jika ia berada dirumah sakit dengan dihadapannya ada seseorang yang tengah terbaring lemah.

"Aldebar,"

"Dia—

"Aku tau,"

Debaran dan Jaehyun yang memang ada didalam ruangan yang sama mengernyit.

"Maksudmu?"

Aldebar tersenyum miring, "semua orang memang bodoh. Bahkan mereka yang hampir setiap hari bersamaku saja tak pernah mengetahui jika aku sudah tau segalanya,"

"Apa?"

"Kau pikir aku bodoh sepertimu?"

Debaran merasa tertohok, sial jadi Aldebar telah mengetahui sejak lama? Jadi, hanya dirinya yang bodoh disini?

"Lima tahun, sejak lima tahun yang lalu aku mengetahui fakta sialan itu."

"Lalu... kau hanya diam?"

Aldebar berdecih, "lalu apa yang harus aku lakukan? Orang tuaku sendiri saja membuangku."

Kali ini Jaehyun yang merasa begitu sakit, sungguh ia tak bermaksud membuang anak-anaknya! Ia hanya... Ia hanya ah sudahlah.

"Bukan seperti itu Aldebar, hanya—

"Alasan macam apa yang kau buat? Kau berpikir kita akan malu mempunyai seorang ayah yang gila seperti mu? Cih,"

"Aldebar,"

Jaehyun mencoba untuk sabar, ia hanya tak ingin membuat keributan di antara keluarga lengkap mereka.

"Maafkan Daddy, semua memang salah Daddy."

"Jadi, Aldebar, sebelum kau pergi dari sini berbicara lah dan sapa Mommy mu."

𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫?✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang