PART 6 : Fillow Talk !!

Mulai dari awal
                                        

Flory heran dengan apa yang Vee lakukan. Flory berbalik, menghadap Vee, menyembunyikan kegugupannya. Dia tersenyum berkata " Apa kau demam lagi ?" tanyanya, menyentuh dahi Vee.

Vee menggeleng tersenyum. Dia menatap wajah Flory intens. Jantung mereka sama-sama berdetak kuat. " Aku baik-baik saja "

Flory berdehem, mengangguk tanda mengerti." Apa kau ingin sesuatu? Akan ku buatkan " tanyanya perhatian, membuat Vee menghangat.

Vee tidak menjawab. Malah dia semakin menatap wajah Flory, melihat dengan jelas setiap inci wajah gadis itu. Vee mengulurkan tangannya, menyentuh kulit mulus Flory. Membuat bulu kudu Flory meremang. Tatapan Vee berubah, membuat suasana menjadi semakin terasa panas.

Ibu jari Vee yang tadinya mengelus kulit wajah Flory sekarang sudah beralih ke bibir ranum yang sejak tadi merasa grogi ingin terbuka. Vee menelan salivanya ketika menatap bilah bibir Flory. Ada sesuatu yang dia tahan, Flory juga meremas pinggir celananya menahan gugub atas tindakan Vee.

Flory sepertinya mengerti dengan apa yang selanjutnya terjadi. Flory tetap diam, apalagi ketika Vee mulai mendekati wajahnya ke wajah Flory. Gadis itu tidak bergeming sedikitpun. Membuat sudut bibir Vee terangkat.

" Apa kau benar-benar menyukaiku ?" tukasnya ketika bibirnya tinggal beberapa senti akan bersentuhan. Bahkan deru nafas hangat Vee sangat terasa di wajah flory .

"Y__ya...." Lirih Flory jujur. Setelah itu dia langsung mengerutuki dirinya sendiri kenapa dia harus jujur di saat seperti ini. Vee semakin senang. Hendak langsung menyambut bibir Flory namun, dering ponsel yang ada di dalam tas Flory berhasil membuat gadis itu terkejut sendiri dan mengalihkan pandangannya kearah di mana posisi tasnya berada.

Sialll.... Hampir saja

Vee terlihat kesal. Dia tidak terima. Ketika Flory ingin melangkah pergi, Vee langsung menarik kembali tangan gadis itu dan langsung menangkup wajah Flory dengan kedua tangannya. Mendaratkan bibirnya ke bibir Flory. Membuat gadis itu terbelalak. Flory mencengkram pergelangan Vee. Karena terkejut. Vee malah semakin memperdalam ciuman, meski Flory belum bergerak.

Tangan Vee yang awalnya berada di kedua pipi gadis itu perlahan yang satunya berpindah tempat menekan tengkuk Flory, membuat ciuman semakin dalam.

" Ahhh...." Flory tidak sengaja mendesah ketika Vee mengigit bibir bawahnya sehingga lidah Vee bisa lolos masuk dengan mudah.

Flory menutup matanya erat. Dia masih belum terbiasa, namun elusan Vee pada kepalanya membuat Flory rileks, kedua tangan Flory, Vee pindahkan ke atas bahunya mengalungi lehernya. Kemudian Vee mengangkat tubuh Flory keatas meja dapur.

Tidak ada penolakan. Flory juga menikmatinya. Melihat Flory mulai membalas ciuman Vee yang tidak se pro lelaki itu. Tapi Vee menghargainya. Mungkin Flory memang belum terbiasa melakukannya.

Flory sudah terjatuh ke dalam suasana yang di ciptakan oleh Vee. Sehingga dia sendiri tidak menyadari sejak kapan tangan Vee menelusup masuk ke dalam baju kemejanya. Dia sangat cepat. Vee sudah berhasil membuka pengait bra milik Flory. Terlihat begitu mudah bagi Vee. Tapi Flory tiba-tiba menjauhkan wajah mereka melepas ciuman.

Dia terlihat terengah, mendapati tangan Vee masih di balik punggungnya. Flory takut menatap wajah Vee, dia malu. Vee heran, satu tangan Vee mengangkat dagu Flory supaya menatapnya lagi.

" Ada apa ? " tanya Vee dengan suara serak dan beratnya. Sangat menggoda telinga Flory.

" aa...akuh...." Flory terlihat bingung sendiri. Dia mengigit bibir bawahnya yang merah dan bengkak, mungkin karena Vee terus mengigit gemas dan menghisapnya tadi.

" Tidak apa. Nanti kau akan terbiasa" Vee mengelus wajah Flory. Tatapan Vee kali ini sangat berbeda, itu sangat lembut dan hangat.

Kedua mata Flory membalas tatapan Vee, ada Sesuatu yang dia ingin katakan, tapi sangat sulit baginya. Kedua mata Flory perlahan turun kearah bibir Vee, membuat dia mengigit bibir bawahnya.

Sial... apa-apaan ini !! apakah Flory baru saja memikirkan bahwa dia ingin lagi !

Vee tersenyum mengerti. " Mari lakukan lagi" setelah itu Flory tersenyum kecil dengan Vee yang kembali menuntun tangan Flory mengalung di lehernya.

Vee sangat peka ternyata. Tapi Flory suka.

Ini terasa semakin gila. Terlalu liar, Vee tidak bisa mengendalikannya lagi. Begitupun Flory. Mereka sama-sama menginginkannya. Vee menjedah menahan hasratnya. Memejam sejenak lalu menatap wajah Flory yang memerah.

" Apa kau sudah pernah melakukannya ?" Vee terengah. Bibirnya juga memerah, tatapan Vee sudah di kabuti dengan sesuatu. Flory merespons dengan gelengan kecil dengan wajah yang langsung menyembur merah.

Vee tersenyum. Mengecup bibir Flory sekilas, membuat Flory mengigit bibir malu.

Ini gila !!

" Ayo kita ke kamar ". Vee langsung mengangkat tubuh Flory tanpa melepaskan tangan Flory yang mengalung di lehernya. Sepertinya Flory juga tidak menyadari bajunya sudah tidak ada.

Dia membaringkan tubuh Flory yang sudah bak tak berdaya dan pasrah . Tatapan Flory sayu ketika Vee berada di atas tubuhnya. Mendorong ingin masuk, membuat Flory ngilu. Flory memejam, menahan. Vee mengecup kening Flory setelah itu turun ke hidung, ke wajah, kemudian ke bibir Flory lumayan lama. Memberi kekuatan.

Flory menyukai itu. Dia sudah sangat tenggelam sehingga tidak tau harus memberi komentar apa. Menolak pun dia tidak bisa. Flory hanya bisa menerima, dan mendesah di setiap dorongan yang Vee ciptakan. Itu sangat luar biasa. Flory tidak bisa membohonginya.

Apalagi ketika dia menatap wajah Vee yang di penuhi peluh, membuat jiwa liar Flory semakin bergejolak. Lelaki itu terlihat sangat seksi dan perkasa. Membuat Flory semakin menyukainya.

Benar. Flory sudah benar-benar menyukai Vee. Apalagi ketika Vee sukses menghancurkan dirinya malam ini. Itu terasa sangat luar biasa.

-
-
-
-
-

Duh agak gerah yah !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duh agak gerah yah !!!

Don't forget to vote and coment yaa 😊
See You Yeorobeun 🥰

' HOW POSITION ' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang