No negative comments karena Zhe lagi sensitif.
He likes the sound of her moans while he shows her his devotion.
Happy reading ❤️
31 Desember
Berbalik badan jauh dari kerlap-kerlip restoran dengan live music, Ailen meraih ponselnya yang tergeletak di meja sebelum membuka daftar kontak nama untuk menghubungi sahabatnya sebelum tahun baru—Jack dan Tane. Ini tahun baru pertama setelah sekian lama tanpa mereka menghabiskan bersama-sama bertiga.
Mata gadis itu terpengarah ke kontak
nama Tane dan langsung melakukan panggilan video. Sedikit merapikan rambutnya, ia berpose sambil menunggu Tane menjawabnya. Tidak lama—karena dalam deringan kedua—Tane sudah berteriak heboh sambil berdiri di balkon yang menghadap langsung ke bukit hijau dengan cahaya oren menerangi. Gadis itu tengah berputar antusias dan hampir terjatuh sebelum kembali duduk sembari menyandarkan kepalanya."Dimana kau?" Ucap Ailen setengah berteriak sehingga mencuri perhatian Elias, tentu saja, musik retro 80an dengan aransemen modern itu cukup memekakkan pendengaran Ailen. Pria itu mendekat ke sampingnya dengan kepala yang bersandar di pundak Ailen mengamati wajahnya dan sesekali mencuri pandang ke layar.
"Alpen."
"You're lying!" Remeh Ailen memutar bola matanya. Ia masih asyik berbicara dengan Tane tanpa menyadari bahwa Elias tengah mencolek pinggangnya untuk menarik perhatian gadis itu. Tidak jarang juga mencubiti pinggangnya.
Ah, ia ingin jadi usil malam ini karena diabaikan karena Elias tengah butuh perhatian. Walaupun setengah perhatian gadis itu selalu tertuang ke Elias setelah kedatangannya ke Paris. Mereka menghabiskan setengah hari bersama tanpa berpisah dan Elias tidak
punya komplain akan hal itu."Ya, ya, ya. Aku di Amboise dengan teman-temanku." Arah kamera mengedar ke beberapa orang yang tengah duduk di sofa mengelilingi perapian otomatis tersebut. Beberapa ada yang tengah berbicara dan beberapa ada yang tengah makan dan minum.
"Itu siapa?" Tanya Ailen ketika satu orang mencuri perhatiannya.
"Siapa?" Balas Tane mengedarkan pandangannya ke orang-orang disekitarnya. Tidak tahu persis siapa yang dirujuk oleh Ailen.
Ailen menaikkan telunjuknya seolah-olah Tane tahu siapa yang ia tunjuk, "laki-laki yang duduk paling ujung dekat tempat pembakaran."
"Siapa?" Tanya Elias ikut penasaran sampai menempelkan sisi wajahnya ke rambut Ailen. Memperlihatkan setengah wakahnya di layar tapi Tane tidak sadar ada orang lain di samping Ailen.
"Oh! Luis. The Might Racer, kau kenal?"
The Mighty apa? Dia memangnya Tuhan? Ledek Elias dalam hati.
Lagipula... siapa Luis ini karena sampai berani-berani mencuri perhatian tunangannya?
Ailen mengangguk antusias. "Dia pernah menjadi bagian kampanye firma hukum tempatku kerja dulu. Sampaikan pesanku kepada Luis, katakan dari Ailen Ginevra."
"Siapa Luis?" Tanya Elias namun tidak digubris oleh Ailen. Gadis itu hanya memberikannya senyuman tipis sebelum menjalarkan tangannya ke rahang Elias dan membawa kepala pria itu ke pundaknya sampil menepuk lembut pipi seolah-olah tengah menidurkan anak kecil—Elias.
"Okey. Aku menghubungimu untuk mengucapkan selamat tahun baru walaupun masih dua puluh menit lagi disini. Happy new year and don't get too wasted Tane! Jangan lupa resolusi tahun barumu." Pesan Ailen sebelum mematikan panggilan mereka.
YOU ARE READING
Whore-Complex
Romance𝐃𝐚𝐫𝐤 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟐 [𝟐𝟏+] ⚠️ 𝘛𝘞: 𝘧𝘰𝘳𝘤𝘦𝘥 𝘪𝘯𝘵𝘪𝘮𝘢𝘤𝘺, 𝘦𝘮𝘰𝘵𝘪𝘰𝘯𝘢𝘭 𝘢𝘣𝘶𝘴𝘦, 𝘷𝘪𝘰𝘭𝘦𝘯𝘤𝘦, 𝘯𝘰𝘯-𝘤𝘰𝘯, 𝘴𝘶𝘪𝘤𝘪𝘥𝘦-𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘦𝘥 𝘢𝘤𝘵, 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘱𝘶𝘭𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯, 𝘱𝘰𝘴𝘴𝘦𝘴𝘴𝘪𝘷𝘦𝘯𝘦𝘴𝘴 𝘢�...