Chapter nine : Big trouble

Start from the beginning
                                    

Mendengar itu, bibirnya sedikit terangkat keatas, "Lantas? Apa peduliku?"

Jungwon kini seperti bukan dirinya. Ini bukan leader enhypen yang berwajah imut itu melainkan seorang manusia berwajah malaikat yang dirasuki iblis.

Kini sunghoon menautkan kedua alisnya tak paham, "Apa maksudmu? Bukannya kau sangat peduli padanya?"

"Sejak kapan?"

"Kalau sunoo kesulitan, kau selalu membantunya."

"Lalu?"

"Saat sunoo sakit, kau juga merawatnya."

"Itu dulu. Waktu masa iland."

"Dulu?memangnya sekarang?"

"Tidak lagi."

Sunghoon merasa kebingungan. Kenapa jungwon jadi seperti ini?

Ia tidak habis pikir, jungwon ini dicap sebagai 'upin ipin' jika selalu disandingkan dengan sunoo karena pasalnya wajah mereka yang lucu, ditambah kelakuannya yang sama persis.

Seperti anak kembar.

Sifat jungwon saat masa iland sangatlah hangat, apalagi pada sunoo. Member lain tentu tahu itu.Karena sunoo selalu mendapatkan kasih sayang lebih hanya dari jungwon dan juga niki.

Selain jaebeom, kyungmin, dan antek-antek lainnya tentu.

Sekarang sunghoon nampak mematung ditempat. Member lain? Lupakan mereka karena ketiganya—selain niki yang mendengar ucapan jungwon seperti,

Biasa saja. 

"Apa bedanya sekarang dengan dulu? Harusnya kau lebih peduli sekarang karena kita bertujuh yang berhasil debut."

Jungwon menghela nafasnya pelan sebentar lalu menatap sunghoon lekat, "Karena bukan dia yang aku mau."

Kali ini bukan hanya sunghoon, tapi member lain pun sama terkejutnya dan salah satu dari mereka yang sedari tadi menunduk pun menatap jungwon dengan amarah yang tercetak jelas pada matanya.

Yang jungwon sialan.

.
.
.

"Sunoo! Kenapa kau masih disini?"

Mataku yang berat otomatis dipaksa kerja saat mendapati sejin hyung mendobrak pintu ruangan lalu berlari kearahku.

"Sunoo, kau tidak apa-apa? Mukamu pucat sekali. Tapi matamu..kau habis menangis?"

Aku menggeleng, "Tidak hyung, aku tidak apa-apa."

"Member lain kemana? Mereka ninggalin kamu?"

Ada rasa sedikit tersentak mendengarnya, lalu kujawab dengan senyuman lebar lalu menggeleng pelan, "Aku yang menyuruh mereka pulang duluan hyung, aku hanya ingin menikmati angin malam sendirian hari ini."

Iya, aku tidak mau sejin hyung mengetahuinya walaupun mungkin aku ketahuan berbohong karena melihat mataku yang bengkak.

Sejin menghela nafasnya pelan,"Kau kurang bagus dalam hal berbohong kim sunoo."

Aku menunduk, menatap sepasang sepatu putihku. Rasanya mataku mulai memanas lagi.

"Ada masalah apa? Ayo cerita pada hyungmu."

Kugelengkan kepala sebagai jawabanku.

"Kau lapar?"

Jawabku masih sama.

"Member lain mencelakaimu?"

Aku menggeleng cepat. Tidak mungkin, mereka bukan orang jahat.

"Emm—

Secret | Kim SunooWhere stories live. Discover now