Taehyung meletakan belanjaan tersebut pada jok belakang mobil, Airin masih setia berdiri di belakang nya.

"Siapa yang memberi tahu aku di sini?" Tanya Airin dengan mimik muka penuh selidik.

Taehyung menggeleng. "Tadi aku mampir sebentar ingin membeli makanan, dan aku melihat kau juga sedang belanja, bagai mana kau bisa pergi sendiri? bagaimana jika ada apa-apa"

"Aku sendirian di rumah, kedua orang tuaku, mereka pergi ke Seoul dan bibi gwon sedang sakit"

Taehyung memudarkan kerut di dahinya, lantas merasa bersalah melihat kekasihnya yang sedang hamil itu harus melewati semuanya sendirian, wanita itu pasti membutuhkan nya walau tak berterus terang. "Maafkan aku" Taehyung menunduk lalu meraih tangan Airin untuk membawanya masuk kedalam mobil.

______

Gemuruh guntur serta kilatan cahaya tak menampik pula dengan cucuran air yang bergemercik di atas atap dan jalanan yang mulai terisi genangan air, dengan sekejap langit gelap di selimuti awan pekat. Airin mengusap perut yang mual dan sakit mungkin asam lambung nya naik karena tidak makan apa-apa sejak pagi.

Airin membuka sedikit kaca mobil ingin merasakan udara yang masuk sebab aroma pengharum mobil Taehyung tidak cocok di penghidu nya.

"Rin, jangan di buka. Di luar sedang hujan"

"Aku mual, aroma mobil mu aneh sekali"

Taehyung mulai panik ia sedikit menambah kecepatan mobilnya walau jarak pandang sedikit menyulitkan nya karena kaca mobil yang tertimpa butiran air yang cukup banyak.

Genggaman tangan Taehyung kian erat ia merasa tangan Airin cukup dingin dan wajah gadis itu mulai pucat Taehyung jadi panik sekali.

Setelah sampai di kediaman nya, Airin berlari tanpa mempedulikan Taehyung, gejolak di perutnya tidak bisa di tahan lagi. Taehyung membawa bungkusan belanjaan dengan langkah yang juga tegesa.

"Apa sudah lebih baik?" Taehyung meletakkan belanjaan tadi di atas meja pantry lalu menghampiri Airin yang tengah meneguk Air putih karena habis muntah walau hanya mengeluarkan air putih. Taehyung memijat pelan pundak gadis itu dari belakang lalu memberi sedikit pelukan hangat dan mengecup singkat pipinya.

"Kita kerumah sakit"

Airin menggeleng.

"Kau ingin makan apa"

Lagi-lagi Airin hanya menggeleng, membuat Taehyung menghela pasrah, kekhawatiran nya membuncah, ia tidak tega melihat kondisi Airin seperti ini apa lagi gadis itu harus mengalami hal yang sama hingga tiga atau empat bulan.

Eksistensi awan gelap mulai memudar, remang cahaya bulan mulai tampak walau tak begitu benderang, kondisi Airin jauh lebih baik sekarang setelah Taehyung memaksa nya ke dokter dan memberi wanita itu makan walau tak sampai habis.

Airin duduk di atas kasur bersimpuh dengan beberapa helai baju yang ia lipat, Taehyung baru saja datang dengan segelas susu di tangannya dan menempatkan nya di atas nakas.

Taehyung duduk di sisi kasur masi memerhatikan wanita itu. Mereka baru menyelesaikan makan malam bersama, alih-alih menonton televisi atau serial Netflix Airin lebih memilih berdiam di kamar melakukan apa saja yang ingin ia lakukan.

"Kamar tamu sudah ku bersihkan, kau bisa tidur di sana" Airin berujar tanpa menoleh ke arah Taehyung, wanita itu menurunkan kaki nya menyentuh dinginnya lantai dengan beberapa helai pakaian yang sudah di lipat rapi untuk di masukan ke dalam lemari.

"Jadi aku tidak boleh tidur di sini" tanya Taehyung dengan wajah polos nya.

Airin tak menanggapi, gadis itu masi sibuk dengan aktivitas nya walau demikian Taehyung bisa melihat jelas wanita itu menggeleng.

"Kau dekat dengan Caeyoon?"

Dahi Taehyung berkerut. "Adik Jimin?"

Airin mengangguk tanpa menoleh.

"Dia adik Jimin, jadi bagi ku dia juga adik ku. Kenapa?" Jawab Taehyung jujur karena memang begitu fakta nya.

"Tadi aku bertemu dengannya di supermarket" Airin berjalan ke arah ranjang lalu merebahkan tubuhnya perlahan di sana setelah meneguk susu hamil itu hingga habis.

"Lalu.." Taehyung masi mempertahankan raut datar nya.

Airin berdecak kesal. "Dia cantik, kau tidak tertarik kan dengan nya?"

Taehyung tertawa, ia menyadari Airin cemburu. "Wanita cantik memang selalu menarik perhatian pria" ada jeda sesaat, Taehyung mengamati raut Airin yang bertambah kesal, ada kesenangan tersendiri bagi nya ketika melihat Airin cemburu.

Wanita itu memutar bola matanya malas lalu berbaring menunggungi Taehyung.

"Tapi tidak semua wanita cantik bisa membuat pria jatuh cinta"

Tanpa sadar Airin sedikit tersenyum walau buru-buru kembali merubah ekspresi nya. "Pergilah ke kamar mu, aku ingin tidur"

Ada keheningan beberapa saat, Airin masi memunggungi Taehyung tak peduli walau Taehyung masi menatap nya atau keluar diam-diam. Tapi beberapa saat kemudian Airin merasa Taehyung malah merangkak mendekati nya, Airin buru-buru memejam tapi pria itu malah memeluk nya menyelipkan tangannya di perut rata Airin.

"Jangan pura-pura tidur"

Airin tak peduli ia tetap memejam walau dadanya bergemuruh hebat, Taehyung menyeringai ia menyadari nafas Airin yang tampak tak stabil membuktikan bahwa wanita itu tengah gelisah.

Taehyung meniup daun telinga Airin bahkan sesekali menggigit nya dan memberikan kecupan-kecupan lembut pada tengkuk hingga membuat Airin melenguh merasa geli.

"Taehyung, aku mengantuk"

Laki-laki  itu tertawa merasa siasat yang ia lakukan berhasil. "Kau belum mengantuk, kau hanya ingin menghindari ku kan"

Airin tidak menjawab ia menulikan telinganya saat Taehyung berbisik dengan suara berat itu di telinganya.

"Sayang, ingin tahu sesuatu tidak"

Apa yang Taehyung ucapkan mengundang rasa penasaran nya hingga membuat Airin menoleh.

"Apa?"

"Akan ku tunjukkan bagaimana cara bercinta yang aman ketika hamil"

[]



Hiraeth | Kth  ✓Where stories live. Discover now