Part 2 | Love, Guilt, and Please - First Look

20.6K 800 40
                                    




Vote, komen, dan share yaa❤️




  RIANA menghela napasnya saat menginjakkan kakinya di rumahnya yang sepi. Biasanya, di jam segini orang tuanya berada di kantor, sama seperti kedua kakaknya yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Beruntung, Riana adalah tipe orang yang betah di rumah. Setidaknya rumah ini memiliki penghuni selain maid dan pekerja lainnya.

Ting!

Baru saja Riana ingin mengganti bajunya, suara dentingan ponselnya berhasil menghentikan pergerakannya. Dengan malas, perempuan itu meraih ponselnya dan mengecek siapa yang berani mengganggunya di sore hari seperti ini. Ternyata, ada notifikasi dari aplikasi Fate yang mengatakan bahwa Revattaire Ardana mengirimkan sebuah pesan padanya.

  "Ah, gue harus uninstall dulu app-nya," gerutu Riana. Tapi sayangnya, dia tidak sengaja menekan pop up notification dan membaca pesan itu.

Revattaire Ardana

Hai!

Halo, Ariadne?

  Jantung Riana berdegup cepat melihat isi pesan itu. Bagaimana tidak? Mungkin, ini pertama kalinya dia berinteraksi langsung dengan orang asing, seseorang yang belum pernah dia temui sebelumnya. Ternyata Maudy sudah lebih dulu membuka percakapan di antara mereka. Kalau begitu, lebih baik dia membalasnya, bukan?

Ya, kamu bisa panggil aku Riana.

  "Aduh,  jantung gue kenapa?" gumam Riana setelah membalas pesan itu.

  "Kenapa sama jantung kamu, Ri?"

  Pegangan tangan Riana pada ponselnya sontak terlepas ketika mendengar suara Ibunya. "Mommy kapan masuk?" tanyanya panik.

"Baru saja. Hei, kamu sakit? Wajahmu memerah," tanya Laura khawatir karena melihat wajah putrinya yang memerah.

"No, I'm okay. Aku hanya panik karena besok akan presentasi di depan kelas," balas Riana, tentu saja berbohong. Seorang Ariadne Elmeira Martinez tidak akan gugup jika presentasi di depan kelas karena dia yang akan membuat seisi kelas gugup saat melihatnya presentasi.

"Mommy tidak yakin kamu akan gugup di depan kelas," ujar Laura dengan dahi berkerut.

"Presentasinya mendadak dan aku belum menguasai materinya. Oh ya, mana Daddy? Aku merindukannya!" seru Riana, mengalihkan pembicaraan mereka dan bangkit dari duduknya, hendak menghampiri sang Ayah yang berada di luar.

"Stop! Daddy sedang mandi, Princess," cegah Laura langsung.

"Lalu, kenapa Mommy disini? Apa kalian sedang bertengkar?" tanya Riana. Matanya menatap tajam ke arah Ibunya yang sontak gelagapan.

Tidak seperti anak kebanyakan yang lebih memilih mengurung diri di kamar daripada melihat orang tuanya bertengkar, Riana akan mengurung orang tuanya di kamar tanpa ponsel, dan alat elektronik lainnya. Dengan begitu, satu sampai dua jam kemudian orang tuanya akan berbaikan dan berinteraksi seperti biasanya. Lagipula, masalah yang dihadapi tidak jauh dari saling cemburu atau kesalahpahaman kecil. Hubungan kedua orang tuanya memang terlalu harmonis, dan Riana sangat beruntung telah dilahirkan di keluarga ini.

"Hanya masalah kecil," jawab Laura dengan bibir mengerucut kesal. Dia benar-benar heran dengan Eros. Di usia 47 tahun, masih saja banyak wanita yang mencuri kesempatan untuk mengejar pria itu. Mulai dari klien perempuan yang mengajak makan siang bersama, karyawati penggoda, sampai aplikasi Sweet Sugar yang tiba-tiba mengirimkan email berisi foto-foto gadis muda seksi untuk mengajak Eros kembali bergabung di aplikasi itu. Ternyata, Sweet Sugar sudah lebih maju hingga membuat aplikasi yang bisa di unduh melalui App Store atau Play Store.

Guilty Pleasure [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang