Jaemin jadi teringat pada curhatan Taeyong waktu itu. Jeno menatap Jaemin dengan penuh curiga.

"Jaemin-ah, kau mengenal Mark?" Tanya Jeno pelan.

Jaemin langsung menolehkan wajah nya "A-apa? Tidak mungkin! Aku saja baru melihat kakak mu sekarang".

Jeno menghela nafas nya "Kepalaku sakit lagi".

Jaemin mendekat kearah Jeno dan mencoba memijat kepala Jeno.

"Kau itu masih sakit, kenapa malah turun dari tempat tidur" Decak Jaemin.

"Aku mendengar suara si bajingan, maka dari itu aku langsung turun" Jawab Jeno.

Jaemin menghela nafas nya.

"Istirahatlah, aku akan meminta bibi Kang membawakan kita makan siang" Ucap Jaemin membaringkan tubuh Jeno di ranjang milik nya.

"Wangi tempat tidur mu enak" Ucap Jeno mengusakkan pipi nya pada sprei bantal abu-abu milik Jaemin.

Jaemin menatap Jeno mengecek suhu tubuh Jeno yang sudah stabil, walaupun kedua mata nya masih memarah. Jaemin menutupi sebagian tubuh Jeno menggunakan selimut nya lalu keluar dari kamar untuk mengambil makan siang.

Jaemin menutup pintu kamar nya dan hendak menuju tangga namun tangan nya di tarik masuk ke dalam kamar Sungchan oleh seseorang.

Jaemin hendak berteriak namun Mark langsung membekap mulut Jaemin dengan tangan nya. Mark membawa Jaemin lebih masuk ke dalam kamar Sungchan dan menghempaskan tubuh Jaemin ke ranjang.

"Akhh" Ringis Jaemin.

Mark hampir saja mengukung Jaemin namun Jaemin berhasil berguling ke arah lain. Mark tersenyum miring menatap Jaemin yang sudah berdiri di sebrang nya yang tersekat ranjang.

"Jangan mendekati ku Mark!" Ucap Jaemin menyambar bantal dan menghalangi tubuh nya.

"Kau tidak merindukanku sayang?" Tanya Mark dengan satu halis terangkat.

"Bajingan" Desi Jaemin.

"Oh come on babe, kau tidak ingat-".

"Jaga ucapanmu Mark Lee!".

Mark terkekeh mendekat kearah Jaemin.

"Jangan mendekat Mark Lee, jika kau masih melangkahkan kaki mu satu langkah. Aku akan berteriak agar suami ku membunuhmu!" Ancam Jaemin.

Mark tertawa.

"Begitu bangga nya kau menjadi istri kedua sayang?" Tanya Mark.

Jaemin berdecih "Yeah aku bangga karena di inginkan oleh keluarga mu. Aku bangga karena setidak nya adik mu lebih tampan dari mu Mark!".

"Ouwh sayang, kau sudah berani melawanku?".

"Menjijikan kau Mark Lee" Desi Jaemin.

"Menjijikan? Tapi kenapa kau-".

"Ku bilang jaga ucapanmu!!!" Jerit Jaemin.

Pintu kamar terbuka. Jaemin dan Mark menatap kearah pintu. Disana ada Sungchan dan Beomgyu yang berdiri kaku di ambang pintu kamar.

"Jaemin hyung" - Beomgyu.

"Minhyung hyung" - Sungchan.

Jaemin langsung melemparkan bantal pada wajah Mark kemudian segera berlalu dari kamar Sungchan menabrak saudara kembar itu di ambang pintu dan segera masuk kembali ke dalam kamar nya.

"K-kenapa kau ada disini?" Tanya Beomgyu.

"Hai sweety, kau tidak merindukanku?" Ucap Mark merentangkan kedua tangan nya hendak memeluk Beomgyu.

Regret - NominWhere stories live. Discover now