[24]

971 200 64
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT 

"Lu ngasih batas waktu sampe jam berapa?" Tanya Mashiho pada Jisung.

"Gak pake jam-jaman, pokoknya sore." Jawab Jisung santai.

"Yaelah kalo sore doang mah asal udah mendung gelap juga gue anggep sore biar masih jam 12.00 juga." Hyunjin menyahut.

Namun masih asyik ketiga pemuda itu mengobrol di ujung koridor, muncul Junkyu dan Yoshi yang berjalan ke arah ketiganya. Mashiho membulatkan kedua maniknya begitu menyaksikan wajah tampan Junkyu dalam ekspresi dingin yang kini mendekat ke arahnya dan teman-temannya, tidak menduga bahwa secepat ini Junkyu bisa mengungkap pelaku penguncian Felix.

"Jisung." Junkyu memanggil Jisung begitu sudah berdiri tepat di samping pemuda itu.

Baik Jisung dan Hyunjin sama-sama mendongak dan menyaksikan wajah Junkyu yang sudah tiba di hadapan mereka. 

"Yang ngunciin Felix si Jaemin, anak Poseidon." Ujar Junkyu to the point, membuat ketiga pemuda di hadapannya membulatkan kedua maniknya terkejut.

"Jaemin? Poseidon? Jangan ngarang lu?!" Jisung tampak tidak percaya.

"Iya, emang anak Poseidon. Gue juga shock tapi emang bener." Mashiho angkat bicara membela Junkyu, membuat Jisung ganti menatap ke arahnya dengan pandangan tidak percaya.

"Buktinya ada di sini." Yoshi mengangkat ponselnya, kemudian menyalakan rekaman suara Jaemin dimana pemuda itu mengaku bahwa ialah yang mengunci Felix di ruang sekretariat HMTS atas perintah Jeno. 

"Dan lu harus tau Sung, Jeno sering banget sengaja mau bikin Lingga sama Ranajaya ribut." Ujar Mashiho setelah rekaman suara Jaemin selesai diperdengarkan.

"Hah kok gitu?" Jisung kebingungan, pasalnya ia merasa tidak pernah memiliki masalah apapun dengan para anggota Poseidon.

"Lu pernah nantang mereka balapan tapi lu maunya ngelawan Renjun, kalo lu lupa." Hyunjin mengingatkan, seakan mulai paham dengan masalah yang sebenarnya hanya berputar di antara para anggota geng motor.

"Jadi nama gue bersih, gue gak salah apa-apa. Silakan kalo lu mau lanjut ribut sama Poseidon, yang jelas urusan gue kelar." Junkyu angkat bicara di tengah keheningan dimana Jisung tampaknya masih berusaha mencerna semua informasi yang baru saja diterimanya. 

Junkyu dan Yoshi pun berbalik dan bersiap untuk melangkah pergi dari situ sebelum Jisung memanggil nama ketua geng Ranajaya tersebut,

"Junkyu!"

Junkyu menghentikan langkahnya, namun tidak berbalik.

"Thanks ya, sorry gue udah asal nuduh." Ujar Jisung.

Junkyu tersenyum tipis, meskipun ia masih memunggungi Jisung dan pemuda itu pun tidak bisa melihat senyumnya. Junkyu pun hanya mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya bersama Yoshi.

*****

"Balik lu?" Tanya Yoshi.

"Ngantin bentar yuk? Aus gue." Balas Junkyu sambil meneguk salivanya yang terasa serat di tenggorokan.

"Yaudah gas." Yoshi mengangguk setuju, dan kedua pemuda itu pun berjalan ke arah kantin FT yang tidak terlalu ramai. 

Baru saja kedua pemuda itu duduk berhadapan di salah satu meja, Junkyu menangkap pemandangan Jihoon yang tengah berjalan tidak jauh dari posisinya saat ini.

"Oci, tolong pesenin jus mangga, gue nemuin Jiun bentar!" Ujar Junkyu sambil bangkit dari posisi duduknya dan berlari ke arah Jihoon.

"Lah duitnya..." Yoshi terlambat protes karena Junkyu sudah menjauh darinya. Akhirnya pemuda blasteran Jepang itu pun hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya dan segera memesan jus sesuai permintaan Junkyu.

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora