[13]

1.2K 271 19
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

"CIO!" Suara teriakan Jisung menggema di seluruh ruang tamu rumah Mashiho, membuat seorang wanita paruh baya langsung berlari dengan panik sambil membawa sebuah spatula di tangannya.

"Jisung yaa kalo dateng selalu teriak-teriak?!" Si wanita paruh baya yang memiliki wajah mirip dengan Mashiho itu langsung berkacak pinggang sambil memberi tatapan galak ke arah Jisung.

"Eh Tante cantik, hehe jangan marah-marah Tan, ntar keriput loh." Jisung menyengir tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Ck, yang bikin tante marah juga kamu kan? Tiap dateng sukanya teriak-teriak kaya di hutan." Mama Mashiho menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hehe, maaf deh Tan. Cionya ada?" Tanya Jisung.

"Ada tuh di kamar, tadi baru aja dianterin pulang sama Junkyu. Kamu udah makan?" Tanya mama Mashiho.

"Belum Tan, baru aja balik ngampus. Yaudah Jisung ke kamar Cio ya." Jisung pun melangkahkan kedua kakinya menaiki tangga lantai 2 menuju ke kamar sahabatnya.

"Lima belas menit lagi turun ya, Sung! Makan dulu, Cionya juga diajak turun!"

"Oke Tante!"

Setelah tiba di depan kamar Mashiho, Jisung pun mengetuk beberapa kali dan segera membuka pintu kamar sahabatnya itu. Tampak wajah manis Mashiho yang sedang duduk bersila di lantai dan sibuk membuat maket, pemuda itu tidak mendongak maupun menoleh hingga Jisung duduk tepat di hadapannya.

"Heh, kenapa lu diem aja?" Tanya Jisung sambil mengangkat dagu Mashiho dengan tangannya.

"Ssstttt!" Mashiho menepis tangan Jisung dan kembali asyik mengerjakan tugas maketnya.

"Yaelah, mau pinjem penggaris donk, penggaris gue ilang gak tau kemana. Mau beli mager, baru nyampe masa pergi lagi." Jisung menyampaikan tujuannya berkunjung.

"Dih, anak sipil apaan lu cuma punya penggaris satu doank." Cibir Mashiho sambil membubuhkan lem ke atas maketnya.

"Besok gue beli penggaris 10 biji, tapi skarang pinjem dulu." Balas Jisung.

"Hm. Tuh ambil di meja." Mashiho menunjuk ke arah meja dengan dagunya.

"Lu kenapa sih? Diapain Junkyu?" Jisung mengangkat lagi dagu Mashiho agar wajah pemuda itu menghadap wajahnya.

"Sung, udah deh sono pulang jangan gangguin gue!" Omel Mashiho. Ia sedang bad mood.

"Lah kok ngamuk? Gue nanya baik-baik ini, seriusan lu kenapa? Ada yang bikin lu kesel? Biar gue, Hyunjin sama Seungmin yang urus kalo emang ada." Nada Jisung berubah serius.

Mashiho menarik nafas panjang, kemudian menatap lekat kedua manik Jisung,

"Gue gapapa sumpah, Junkyu gak ngapa-ngapain, guenya aja yang lagi gak jelas." Mashiho menyugar rambutnya menggunakan tangan.

"Tapi gak sakit kan lu?" Jisung membawa telapak tangannya menyentuh dahi Mashiho, memastikan suhu tubuh pemuda manis itu tidak panas.

"Kaga Sung, gue baik-baik aja." Jawab Mashiho.

"Yaudah ayo turun, mama lu udah ngajak makan."

"Hm." Mashiho hanya bergumam pelan.

***** 

Setelah meminjam penggaris sambil menumpang makan malam di rumah Mashiho, Jisung pun kembali menyeberang pulang dan harus menerima omelan bundanya karena ia makan di rumah tetangga padahal bundanya sendiri sudah masak. Alhasil Jisung pun harus makan lagi dan berakhir dengan tidak jadi mengerjakan tugas karena ia sudah mengantuk akibat terlalu banyak makan. Pemuda itu pun berbaring dan meraih ponselnya untuk mencari kontak Hyunjin di WhatsApp.

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Where stories live. Discover now