[1]

2.3K 391 43
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Felix berjinjit saat tangan kanannya tidak mampu meraih sebuah buku referensi yang berada di bagian rak tertinggi, hampir saja ia terjatuh hingga seseorang menahan punggungnya dan mengambilkan buku itu baginya.

"Gue dari tadi di sini lu anggep apa nyet?" Eric berbisik di samping telinga Felix, tidak ingin membuat keributan karena ia dan pemuda itu tengah berada di perpustakaan. 

"Hehe, sorry, lu lagi asik banget baca novelnya, gak mau ganggu." Felix mengusap belakang lehernya, kemudian kembali ke meja dimana tasnya dan tas Eric masih berada di sana.

"Belom kelar kah?" Tanya Eric sambil menatap sekilas layar laptop Felix sebelum kemudian duduk di hadapan pemuda itu.

Ceritanya Eric dan Felix tengah mengerjakan tugas kelompok mereka, Eric sudah menyelesaikan bagiannya dan filenya pun sudah dimasukkan ke dalam flashdisk, sementara Felix masih belum menyelesaikan bagiannya, jadilah Eric kini tengah menunggui pemuda manis itu.

"Dikit lagi, kurang 1 definisi lagi." Jawab Felix sambil membenarkan letak kacamatanya dan mulai membuka lembar demi lembar dari buku yang baru saja diambilnya.

CKLEK!

Pintu perpustakaan itu terbuka, muncullah 2 pemuda yang membuat atensi para penghuni perpustakaan terarah pada mereka, sekedar ingin tahu siapa yang datang. Sepasang pemuda yang baru saja muncul di dalam perpustakaan Fakultas Teknik itu adalah Jisung dan Mashiho, kedua pemuda tersebut berjalan beriringan menuju rak buku-buku referensi jurusan Arsitektur.

"Wuih, lagi nugas kedatengan gebetan. Jadi smangat gak lu?" Goda Eric sambil tersenyum jahil ke arah Felix.

"Sssttt, gak boleh brisik." Felix menatap Eric dengan sinis, meskipun kemudian sudut matanya mulai mengikuti setiap pergerakan Jisung.

"Dih, diliatin mulu sampe bolong tuh mata juga gak bakal sadar Jisungnya kalo lu naksir dia." Eric masih betah menggoda Felix.

"Lu brisik banget etdah, balik duluan sono!" Felix mengangkat buku yang tengah dipegangnya dan bertingkah seakan-akan hendak melemparkan buku tersebut ke arah Eric.

"Anjir udah ditemenin malah ngusir. Iya iya sorry, gitu doank ngambek." Cibir Eric sambil melanjutkan kegiatannya membaca novel Twilight.

Felix pun menghembuskan nafas panjang dan segera melanjutkan kegiatannya mengetik tugas mereka setelah menemukan definisi yang dicarinya melalui buku.

"Masa di sini? Ini udah bagian tekling weh, gak nyasar lu?" Tiba-tiba atensi Felix kembali terebut oleh sosok Jisung yang kini berjalan bersama Mashiho tepat di samping mejanya dan Eric. 

"Ya namanya juga nyari, siapa tau ada kan? Lagian dosen gue ngomongnya gak jelas, bilangnya cuma di perpus FT gak dijelasin rak bagian mana." Mashiho tampak tengah sibuk mencari buku yang entah apa, Felix tidak paham. Yang Felix pedulikan adalah sosok Han Jisung yang kini hanya berjarak kurang dari 1 meter di sisi kiri tubuhnya.

"Ehem, nyari apa kalian?" Eric tiba-tiba berdehem dan mengajak Jisung serta Mashiho berbicara, membuat Felix terkejut dan kembali fokus ke layar laptopnya karena tidak ingin terpergok bahwa ia tengah asyik mengamati Jisung.

"Oh, lu anak HMTL (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan) gak sih?" Jisung menebak, pasalnya ia beberapa kali bertemu Eric dalam balutan korsa HMTL di lingkungan fakultas mereka.

"Haha, iya." Eric mengangguk. "Lu berdua nyari apaan di rak buku-buku tekling? Siapa tau gue bisa bantu." Eric menawarkan diri, pemuda itu pun bangkit dari posisi duduknya.

"Noh jelasin Ci, sapa tau dia ngerti buku yang lu cari." Jisung menyenggol pundak Mashiho. 

"Eum... Lu pernah liat buku judulnya Strategi Perencanaan Pembangunan Daerah gak di sekitar rak sini?" Tanya Mashiho sambil menatap Eric.

Sementara Jisung, dengan santainya pemuda itu mendudukkan diri di meja tempat Felix tengah meletakkan laptopnya, jadi kini posisi tubuh Jisung berada tepat di hadapan laptop Felix. Jisung pun menoleh dan akhirnya menyadari keberadaan Felix.

"Eh, sorry sorry gue gak liat lu lagi nugas." Jisung pun menggeser posisi duduknya.

"Iya gapapa santai aja." Felix menggigit bibir bawahnya sambil kembali membenarkan letak kacamatanya, kemudian ia pun berusaha fokus dengan tugasnya meskipun ada godaan besar di hadapannya.

Tak lama kemudian, berkat bantuan Eric yang memang lumayan menguasai area rak buku di perpustakaan mereka akhirnya Mashiho berhasil menemukan buku yang dicarinya.

"Loh Felix lagi di sini juga?" Mashiho menyapa Felix.

"Lah, kenal?" Jisung mengeryit.

"Kenal anjir, temen gue di UKM Dance." Jelas Mashiho.

"Dih gue kira temen lu gue doank, hehe..." Jisung menyengir.

"Sialan, gue gak se-friendless itu ya, setan." Mashiho memukul pundak Jisung dengan bukunya.

"Haha yaudah ayo balik, gue mau nugas sama Seungmin juga." 

Kedua pemuda itu pun berterima kasih pada Eric yang sudah membantu Mashiho menemukan bukunya, kemudian berjalan beriringan meninggalkan perpustakaan tersebut.

"Jantung sehat?" Goda Eric sambil tersenyum lebar dan kembali duduk di hadapan Felix.

"Gak anjir, Han Jisung bener-bener gak baik buat kesehatan jantung gue." Felix memegang dadanya sendiri yang dapat ia rasakan tengah berdegup cukup cepat.

"Ckckck..." Eric pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

***** 

"Langsung balik apa mau ikut ke rumah Seungmin?" Tanya Jisung pada Mashiho yang kini tengah duduk di boncengan Kawasaki Z250 miliknya.

"Join lah, gue sendirian juga di rumah." Jawab Mashiho.

Jisung dan Mashiho merupakan tetangga dekat, dan keduanya sudah bertetangga sejak Jisung duduk di bangku TK dan Mashiho sekeluarga pindah ke rumah yang berada tepat di hadapan rumahnya. Sejak itulah keduanya mulai dekat dan sering bermain bersama hingga menempuh pendidikan di SD, SMP, SMA hingga kampus yang sama. Orang tua keduanya pun cukup dekat, dan karena kedua orang tua Mashiho yang sibuk bekerja mereka pun sering menitipkan Mashiho untuk bermain bersama Jisung. Meskipun Mashiho kini difasilitasi mobil pribadi, ia lebih suka berangkat berboncengan bersama Jisung. Jisung pun tidak pernah merasa keberatan, toh terkadang jika ia teman-temannya hendak berlibur atau jalan-jalan ke tempat yang jauh pun Mashiho dengan baik hati akan menawarkan mobilnya sebagai tumpangan dan juga menawarkan dirinya sebagai supir. 

"Beli cemilan dulu deh, Hyunjin rese ntar kalo gak ngunyah." Jisung pun menjalankan sepeda motornya ke arah toko camilan kiloan.

Begitu tiba di rumah Seungmin, rupanya Seungmin dan Hyunjin sudah mulai sibuk mengerjakan tugas mereka, Jisung pun segera bergabung. Dan Mashiho, meskipun ia berasal dari jurusan yang berbeda dengan ketiga temannya ia juga memiliki tugas, Mashiho pun mengeluarkan laptopnya beserta buku referensi yang tadi dipinjamnya dari perpustakaan.

"Cio, temen lu yang ketemu di perpus tadi siapa namanya?" Tanya Jisung tiba-tiba, memecah suasana hening di antara mereka.

"Yang mana?" Mashiho mengeryit bingung.

"Yang pake kacamata, yang lu bilang anak dance." Jelas Jisung.

"Oh, Felix. Kenapa?" 

"Gapapa, nanya doank." Jisung pun kembali fokus mengerjakan tugasnya.

TBC

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Where stories live. Discover now