[2]

1.6K 340 10
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Hari ini Mashiho memiliki kelas pagi, terpaksanya pemuda manis itu berangkat lebih dulu ke kampusnya dan tidak bersama Jisung karena Jisung memiliki kelas siang, dan lagipula pemuda itu pasti belum bangun. Begitu tiba di parkiran fakultasnya, Mashiho pun segera memarkirkan mobilnya dan memilih untuk ke kantin lebih dulu untuk sekedar mencari sarapan karena kebetulan kelasnya masih dimulai 15 menit lagi. Kedua manik Mashiho berbinar saat melihat deretan dimsum yang berjejer di salah satu sudut kantin, pemuda manis itu pun segera memesan seporsi dimsum ditambah susu hangat yang dikemas dalam gelas kertas.

Mashiho pun membawa dimsum dan susunya dengan 2 tangan, namun tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk, dan Mashiho pun meletakkan gelas kertasnya di atas kemasan mika dimsumnya.

"Halo?"

"Halo Cio, lu dimana?" Suara Jisung terdengar di ujung panggilan, suaranya masih terdengar parau dan kentara sekali jika pemuda itu baru bangun.

"Udah di kampus anjir, gue kelas pagi. Napa?"

"Lah, gue mampir ke rumah lu mo numpang sarapan malah udah brangkat." 

"Dih si anjir, lu pikir rumah gue warteg. Dah lah ya, gue mau kelas dulu."

"Yaudah deh."

Dan panggilan keduanya pun terputus. Mashiho masih fokus pada ponselnya sembari berjalan menyusuri koridor fakultas, namun sepertinya pagi ini ia sedang sial karena secara tiba-tiba seseorang menyenggol tangan kirinya sehingga susu hangatnya tumpah membasahi pakaian orang tersebut.

"Oh damn..." Mashiho membulatkan kedua maniknya terkejut dan segera mendongak menyaksikan siapa yang baru saja ditabraknya.

Dan kedua maniknya pun makin membulat diiringi mulutnya yang terbuka lebar karena ia rupanya baru saja menabrak Kim Junkyu.

"Fuck, baju gue basah!" Junkyu menatap Mashiho dengan tatapan tajam, ia pun memasukkan ponselnya ke saku celana dan berusaha mengibaskan cairan susu yang masih mengalir di kemeja abu-abunya.

Jadi inti masalahnya adalah, Junkyu dan Mashiho sama-sama tengah fokus pada ponselnya saat berjalan sehingga keduanya tidak memperhatikan satu sama lain dan akhirnya bertabrakan.

"Ya ampun Jun, sorry sorry gue gak merhatiin jalan, duh gimana nih?!" Mashiho tampak panik dan mengeluarkan se-pack tisu dari dalam tasnya, ia berusaha mengelap kemeja Junkyu namun pemuda itu malah mendorongnya.

"Ya makin nyebar kalo lu lap begitu, bego!" Omel Junkyu.

"Ya terus gimana?!" Mashiho menggigit bibir bawahnya.

"Ck, mana gue ada presentasi pula bentar lagi! Tanggung jawab lu!" Junkyu menatap Mashiho makin tajam, membuat pemuda manis itu jadi ketakutan.

TAP

"Apaan ribut-ribut? Si bocil ngapain?" Tiba-tiba muncul Jihoon dan Jaehyuk dari arah berlawanan, dan Jaehyuk lah yang menepuk pundak Junkyu untuk bertanya perihal apa yang terjadi.

"Liat nih anak buahnya Jisung basahin baju gue, padahal gue ada presentasi bentar lagi." Junkyu mengadu pada teman-temannya sambil masih melemparkan tatapan kesal ke arah Mashiho.

"Heh gak usah bawa-bawa Jisung donk, lagian gue gak sengaja, lu sendiri kenapa gak minggir dan malah nabrak gue? Dah tau gue bawa minuman!" Mashiho mengomel, merasa tidak terima karena Junkyu menyebutnya 'anak buah Jisung'.

"Lah lu yang numpahin kok lu yang galak?!" Emosi Junkyu kembali terpancing.

"Sssttt Jun, udah udah..." Jihoon menahan dada Junkyu yang hendak berjalan maju ke arah Mashiho. "Gue bawa baju satu lagi, niatnya mau gue pake ganti buat ntar main bola, tapi lu pake aja deh." Tawarnya.

Junkyu pun menarik nafas panjang, berusaha menetralkan emosinya.

"Tunggu ya lu, gue masih gak trima." Junkyu menudingkan jari telunjuknya ke wajah Mashiho, kemudian berjalan ke arah toilet pria bersama Jihoon dan juga Jaehyuk.

"Lu ngancem gue?! Dipikir gue takut?!" Seluruh wajah Mashiho kini merona merah akibat kesal, apalagi ditambah Jaehyuk yang berbalik ke arahnya dan memeletkan lidahnya mengejek Mashiho.

"Ya Tuhan sabar Cio, sabar..." Mashiho mengusap dadanya sendiri beberapa kali.

***** 

"Mana nih yang tadi bajunya ketumpahan susu?!" Suasana kantin Fakultas Teknik tiba-tiba ramai saat suara Jisung terdengar. Pemuda itu tiba bersama Hyunjin, Seungmin dan juga Mashiho.

Para mahasiswa yang berada di kantin saling bertatapan bingung, tidak ada yang mengerti maksud Jisung karena mereka tidak melihat awal mula kejadian antara Junkyu dan Mashiho tadi pagi.

"Oh ada yang ngadu? Gue yang bajunya ketumpahan susu. Gimana?!" Tiba-tiba Junkyu yang juga memang sedang berada di kantin tersebut bangkit dari posisi duduknya.

"Sung, kalem ini di kantin." Seungmin menahan lengan Jisung saat pemuda itu hendak berjalan maju ke arah Junkyu.

"Ada apa sih?" Felix yang baru tiba di kantin bersama Eric kebingungan.

"Gak ngerti, biasalah lu kaya gak pernah ngeliat Jisung ngajak Junkyu ribut aja." Balas Eric sambil berjalan santai ke arah kulkas display yang ada di kantin itu dan mengambil 2 kaleng Sprite untuknya dan untuk Felix.

"Heh gue gak ngadu ya! Gue cuma cerita doank, lagian lu sendiri tadi bilang gak terima kan? Jadi mau gimana?" Mashiho ikut mendekati Junkyu.

"Heh, udah mundur, biar gue yang ngeladenin Kak Junkyu ganteng." Jisung menarik lengan Mashiho sambil tersenyum mengejek ke arah Junkyu.

"Iya gue gak terima, asal lu tau aja baju gue yang dibasahin temen lu tadi baju mahal!" Balas Junkyu. Posisinya dan Jisung kini sudah berdiri berhadap-hadapan.

"Semahal apa sih? Sini gue beli, sekalian harga diri lu gue beli!" Jisung makin menantang, wajahnya kini tampak serius.

"Wah bangsat, brani lu ngomong gini sama gue?!" Junkyu mulai mencengkram kerah kemeja Jisung, namun kemudian Hyunjin maju untuk menarik Jisung dan Jihoon pun bangkit untuk menahan Junkyu.

"Heh, racer bukan lu? Kalo racer, selesaiin di arena balap." Hyunjin mulai bergabung dalam pembicaraan.

"Ayo silakan, malem ini gue tunggu." Balas Junkyu.

***** 

"Ric." Felix mengaduk minumannya sembari memandang kosong ke arah depan.

Setelah keributan antara anggota Lingga dan Ranajaya yang baru saja terjadi di kantin, suasana pun kembali tenang karena kedua geng tersebut pun sudah meninggalkan kantin. Tinggallah segelintir mahasiswa yang masih bertahan di kantin untuk makan atau sekedar menggibah membahas kejadian yang baru saja mereka saksikan, termasuk Felix dan Eric.

"Hm? Kenapa?" Eric menoleh ke arah Felix.

"Menurut lu, Jisung sama Mashiho itu sedeket apa?" Tanya Felix, membuat Eric mengeryit bingung.

"Lu nanya mereka sedeket apa padahal lu tau mereka se-geng?" 

"Maksud gue... Menurut lu kira-kira Jisung ada rasa gak sih ke Mashi? Kok kayanya tiap Mashi ada apa-apa, pasti ada Jisung juga. Kemarin pas ke perpus, yang butuh nyari buku si Mashi tapi Jisung yang nemenin. Trus skarang, Mashi kena perkara sama Junkyu tapi Jisung duluan yang maju." Jelas Felix.

"Heum menurut gue itu cuma solidaritas aja sih, tapi kalo perkara Jisung ada rasa ke Mashi... Gue gak ngerti." Eric menggeleng.

Felix pun menunduk dan kembali menyedot minumannya.

"Lu se-UKM sama Mashi kan?" Kali ini Eric yang bertanya.

"Iya, kenapa?" Felix pun kembali mendongak.

"Fe, menurut gue lu gak bisa gini terus. Mau sampe kapan lu mendem perasaan lu ke Jisung dan cuma cerita ke gue doank? Gak ada penyelesaiannya pula. Saran gue, mending lu tanya langsung ke Mashi aja perihal hubungan dia sama Jisung." Eric menyarankan.

Felix menggigit bibir bawahnya dengan gugup, oh... Apakah ia bisa seberani itu?

TBC

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt