[23]

1.4K 237 17
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Felix kebingungan saat bukan Jisung yang menjemput ke depan kelasnya, melainkan Seungmin. Pemuda manis itu mengeryit dan menatap Seungmin dengan tatapan penasaran,

"Jisung mana?" Tanya Felix.

"Jisungnya ada urusan, gue disuruh nemenin lu makan sama nganterin pulang." Balas Seungmin. Tidak menjelaskan pada Felix bahwa Jisung memiliki urusan dengan Junkyu yang menyangkut peristiwa terkuncinya ia di ruang sekretariat HMTS tadi malam.

Felix tampak kecewa, namun akhirnya mengangguk menurut dan berjalan beriringan bersama Seungmin ke arah parkiran fakultas.

Seungmin memegang tangan Felix saat pemuda manis itu tengah menaiki boncengan sepeda motornya yang tinggi, kemudian menatap dari spion saat Felix tengah mengenakan helmnya.

"Biasanya sama Jisung makan apa hm?" Tanya Seungmin lembut.

"Apa aja sih, gue gak milih-milih, asalkan gak pedes." Jelas Felix.

"Oh, oke. Gue ajak ke tempat steak langganan gue mau?" Tawar Seungmin, dan Felix pun menjawab "Oke."

Seungmin pun menjalankan sepeda motornya menjauhi area parkir fakultas, sesekali menatap wajah manis Felix melalui spion guna memastikan bahwa pemuda manis berkacamata itu baik-baik saja.

"Pegangan loh, jangan sampe jatoh. Gue bisa digantung Jisung ntar." Ujar Seungmin di tengah deru angin yang cukup kencang, membuat Felix kurang mendengar ucapannya dan mendekatkan wajahnya ke pundak lebar Seungmin.

"KENAPA??" Felix meminta Seungmin mengulangi ucapannya, membuat Seungmin menoleh sekilas ke sisi kiri dan terkejut sendiri karena jarak wajah Felix cukup dekat dengan wajahnya.

"Gue bilang pegangan! Jangan sampe jatoh!" Seungmin mengulangi ucapannya dengan nada yang lebih tinggi, Felix pun ber-'oh' panjang dan menurut, kemudian membawa kedua tangan mungilnya menggenggam kedua sisi pinggang Seungmin.

Sesampainya di tempat makan, Seungmin pun memarkirkan sepeda motornya dan kembali menggenggam tangan Felix untuk membantu pemuda itu turun dari atas boncengan sepeda motornya.

"Kenapa?" Felix berkedip-kedip polos saat Seungmin tidak langsung berjalan masuk dahulu melainkan berdiri berhadapan dengannya dan menatap lekat wajahnya.

Seungmin tidak menjawab, melainkan mendekatkan wajahnya ke wajah Felix, membuat Felix membulatkan kedua maniknya panik dan memundurkan wajahnya.

"Seungmin! Kenapa?!" Felix pun menahan dada Seungmin dengan tangan kanannya, membuat Seungmin akhirnya berhenti memajukan wajahnya.

"Bentar, di pipi lu ada coretan pulpen." Ujar Seungmin dengan tenang, kemudian membawa ibu jari tangan kanannya mengusap noda bolpoin yang entah bagaimana bisa bersemayam di pipi kanan Felix.

Felix terdiam saat merasakan usapan ibu jari Seungmin di pipi kanannya, pemuda manis itu pun memejamkan kedua maniknya dan menunggu sampai Seungmin menyelesaikan kegiatannya itu.

Seungmin tertegun sejenak, noda bolpoinnya sudah hilang namun kini kedua maniknya terpaku pada wajah manis Felix yang tengah memejamkan kedua maniknya di hadapannya. Diam-diam Seungmin pun tersenyum, kemudian mengusap rambut pemuda itu.

"Udah bersih, ayo masuk." Seungmin pun berjalan lebih dulu, sementara setelah Felix membuka kedua maniknya, kedua pipinya terasa panas setelah menyadari bahwa Seungmin baru saja mengusap rambutnya.

"Maksud lu apa begitu Kim Seungmin?!" Felix bermonolog lirih, kemudian menyusul pemuda tampan yang sudah lebih dulu berjalan di hadapannya.

*****

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Where stories live. Discover now