[14]

1.2K 246 25
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

GREP

"E-eh apaan nih?" Mashiho terkejut saat Junkyu sudah menunggu di depan kelasnya begitu ia menyelesaikan mata kuliah keduanya, pemuda itu langsung menggenggam sebelah pergelangan tangannya dan menariknya.

"Ikut gue." Ujar Junkyu singkat, sambil tetap menahan pergelangan tangan Mashiho di belakangnya.

"Iya gue ikut tapi gak usah tarik-tarik gini donk? Gue bukan kambing!" Omel Mashiho sambil mencoba menghempaskan tangannya dari genggaman Junkyu, namun gagal karena ia kalah tenaga.

"Ssttt udah diem." Junkyu tetap menarik Mashiho hingga akhirnya mereka tiba di sisi samping gedung Fakultas Teknik yang sepi. Junkyu langsung mendorong punggung Mashiho ke dinding sementara ia kini mengungkung pemuda itu.

"Apa-apaan nih?" Mashiho berkedip bingung.

"Lu kemarin kenapa? Gue ada bikin salah apa ke lu?" Tanya Junkyu to the point, membuat Mashiho makin kebingungan.

"Hah? Kenapa apanya? Gak jelas lu ah!" Mashiho memukul dada Junkyu.

"Tadi pagi cowok lu nyamper ke kelas gue, katanya lu bete semalem dan yang disalahin gue, gak fair kan? Gue gak ngerasa ngelakuin apa-apa ke lu, kenapa dia nyalahin gue tiba-tiba?" Jelas Junkyu panjang lebar.

Mendengar kata 'cowok lu', Mashiho langsung yakin bahwa pasti Jisung yang sedang dibahas oleh pemuda tampan di hadapannya ini.

"Ya tinggal jawab aja sih kalo emang lu gak ngapa-ngapain gue, orang semalem gue juga sbenernya udah ngomong langsung ke dia kalo gue betenya bukan gara-gara lu." Mashiho melipat kedua tangannya di depan dada dan mengalihkan pandangannya ke arah samping.

Junkyu menarik nafas panjang, kemudian menarik dagu Mashiho dengan sebelah tangannya hingga wajah mereka kembali berhadapan,

"Jadi lu bete kenapa hm?" Tanya Junkyu dengan suara rendah, membuat Mashiho seketika merasakan seluruh tubuhnya merinding.

"G-gak kenapa-napa!" Mashiho menggeleng cepat, entah mengapa suaranya jadi bergetar begini.

"Jisung bilang, dia bakal jagain lu sampe dia berhasil mastiin bahwa ada orang lain yang bisa jagain lu dengan becus."

"Dih apaan sih, gak usah dengerin dia. Gue bukan anak kecil yang harus dijagain, gue udah bisa jaga diri sendiri." Mashiho tiba-tiba kesal.

"Tapi waktu lu sama Jiun diserang kemarin lu gak bisa jaga diri tuh?" Sindir Junkyu sambil tersenyum miring.

"Ck, beda kasus bego! Siapa juga yang tau bakal diserang tiba-tiba jam 1 malem?!" Balas Mashiho, membuat Junkyu seketika terkekeh. Entah sejak kapan sifat Mashiho yang mudah kesal menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Mashi, gimana kalo gue ngajuin diri jadi kandidat yang bisa jagain lu dengan becus?" Tanya Junkyu tiba-tiba dengan nada yang serius, membuat Mashiho langsung membulatkan kedua maniknya terkejut.

*****

Hari ini merupakan hari terakhir Mashiho menjadi tawanan Junkyu, maka mulai besok pemuda manis itu sudah bisa kembali berangkat bersama Jisung atau pun membawa mobil sendiri. Begitu tiba di rumah, Mashiho segera meletakkan ranselnya begitu saja di lantai dan langsung berbaring di ranjangnya, entah mengapa sejak tadi ucapan Junkyu terus terngiang-ngiang di pikirannya. Mashiho sudah mengirim pesan pada Jisung, meminta sahabatnya itu untuk langsung ke rumahnya setelah pulang, maka kini Mashiho tinggal menunggu pemuda itu tiba.

Sekitar 15 menit kemudian, Mashiho yakin Jisung sudah tiba di rumahnya karena ia mendengar suara nyaring pemuda itu yang tengah mengobrol dengan mamanya. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan di pintunya, dan pintu kamar Mashiho pun terbuka.

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Where stories live. Discover now