Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Rika langsung memakan makanan tersebut.

Syaqila berserta yang lainnya pun langsung ikut memakan makanan yang ia bawa.

"Kamu masak makanan sebanyak ini jam berapa?" Tanya Nino.

"Dari subuh" Jawab Syaqila.

"Gila si Qila niat banget" Celetuk Rika sambil menikmati ayam bakarnya. "Oh iya gue mau tanya, kok lu tiba-tiba ngajak kita ke sini sih? Terus juga kata Bunny lu kemarin minta mancing sama si Ri...Ri...Ri siapa si Sil, gue lupa namanya."

"Ridho" Jawab Sila.

Syaqila menganggukkan kepalanya "Emang, ini orangnya" Ucap Syaqila sambil menunjuk Ridho yang duduk di sampingnya.

Ketiga perempuan itu saling pandang "Kok bisa si Qil? Seharusnya lu tuh kalau mau mancing atau mau pergi-pergian itu minta di temenin sama laki lu, bukan dia" Ucap Rika berbisik, ia takut Ridho mendengar ucapannya.

Syaqila mengangkat bahunya "Gak tau, orang gue kepengennya sama dia bukan sama suami gue" Balas Syaqila tak kalah santai.

"Kepengen?."

Syaqila menganggukkan kepalanya "Iya, gue tuh dari kemarin kepengen banget mancing sama Ridho."

Rika langsung menepuk paha Syaqila dengan sangat kencang "Jangan-jangan lu lagi ngidam!" Pekik Rika membuat semua orang menatap ke arahnya.

"Siapa yang ngidam?" Tanya Sila.

Rika menunjuk ke arah Syaqila "Dia. Soalnya Qila bilang kalau dia dari kemarin kepengen banget mancing sama Ridho, nah terus gue jadi mikir kalau dia lagi ngidam dan ngidamnya itu mancing sama Ridho" Jelas Rika membuat semua orang melototkan matanya.

"Lah kan suaminya Qila itu Raka bukan dia?" Ujar Sila.

Rika berdecak "Ya emang iya, tapikan bisa aja" Jawab Rika "Eh lu ingat gak sepupu gue yang punya anak kembar tiga?."

"Iya gue ingat" Timpal Rani.

"Nah dia pas lagi ngidam yang di repotin itu mantannya bukan suaminya" Ucap Rika.

"Serius lu?."

Rika menganggukkan kepalanya "Iya Sil, orang gue pernah nemenin dia petik mangga sama mantannya. Kata suaminya dia lagi ngidam mangga muda tapi yang metik harus mantannya. Gila kan" Cerita Rika panjang lebar.

"Terus-terus perasaan suaminya gimana?."

Bunny meneguk air bersoda miliknya "Ya gak gimana-gimana, dia pasrah aja demi nurutin keinginan anaknya, katanya kalau gak di turutin nanti anaknya ileran."

"Ah gak mungkin lah gue hamil" Ucap Syaqila setelah ia mendengarkan cerita dari Rika.

Rani menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa gak mungkin?."

"Ya karena pas itu gue ngecek, hasilnya negatif."

"Kapan ngeceknya?" Tanya Rika.

"Belum lama ini sih, mungkin sekitar tiga atau empat bulan yang lalu" Jawab Syaqila.

Rika spontan menepuk paha Syaqila "Itu mah udah lama Qila!!" Pekik Rika. "Pokonya pulang dari sini lu harus ngecek ya Qil! Pokonya harus!" Ucap Rika memaksa.

"Oh iya Qila tadi ke sini sama siapa?" Tanya Rika.

"Sama saya" Jawab Ridho yang sedari tadi hanya diam menyimak dan menahan rasa sesak di ulu hatinya. Ini kah yang di namakan patah hati?.

Rika mengacungkan jempolnya "Oke, berarti nanti habis pulang dari sini, lu temenin Qila ke apotek ya" Perintah Rika.

Belum sempat Ridho menjawab, Rika lebih dulu menyelanya "Harus mau, gak boleh nolak!" Dan Ridho terpaksa menganggukkan kepalanya.

SYAQILA [Selesai]Where stories live. Discover now