REVANIA-25

273 17 0
                                    

"Sepandai-pandai kamu menyimpan Bangkai, Pasti aroma nya akan tercium"

~Elvania Aurora Quenter~

*******

V

ani menahan tangisnya, ia sekarang berada di rofftop, "Vani, Lo jangan nangis bodoh! hiks,"

"ARGHHH SIALAIN!"

"Awas aja Lo, gue bales yang lebih kejam!" Vani tersenyum miring, ia menghapus air matanya.

Gdubrak

Vani menoleh, ternyata teman temannya yang mendobrak pintu rofftop. "VANI!!"

Vani tersenyum, namun tersenyum terpaksa, Oliv langsung berlari dan mendekap Vani.

"Hiks..hiks..Van? Lo gak apa apa hiks?" Isak Oliv, saat berada di pelukan Vani.

Vani tak kuat menahan air matanya, ia turut menurunkan air matanya. "Hiks.."

"V-van?" Panggil Reyhan.

Vani mendongak, "Lo gak apa apa?" Vani menggeleng lemah.

Beni dan Jojo menampakan wajah tenang, bahkan seperti tak ada apa apa. Sedangkan Rian, ia masih bingung.

Setelah mereka tenang, mereka ber enam berniat membolos, tapii Oliv dan Rian akan berjalan jalan, atas kemauan Rian, agar Oliv sedikit tenang, biasalah bucin.

Vani dan ke tiga sahabat nya, Beni, Jojo dan Reyhan berniat membolos ke markas, sebab akan merencanakan sebuah misi.

***

VARGOS⚔️

K

ini Vani sedang terduduk di bangku kebesarannya, di sebelah Rian. Saat ini anggota inti saja yang akan melakukan rapat kecuali Gio, karna Gio sedang bersama Revan. Mereka rapat mengenai tindakan Luna.

Kenapa mereka bisa tau? Ya! sebab Gio, Karna waktu Revan mengajak bolos, Revan menceritakan semuanya, yang ia temukan di taman.

#Flashback on

"Kemarin gue ketaman liat Luna, Rian dan Sisil lagi di samping bangunan kosong, gue nguping karna gue penasaran," Jeda Revan, ia mengambil nafas lalu melanjutkan penjelasan nya.

"Di situ gue denger mereka akan balas dendam, gue sempet syok karna di sana ada sahabat Vani. Sayangnya gue enggak denger semuanya, karna pas dia mau ngomong apa yang akan dia lakukan, gue enggak sengaja nginjek ranting, gue lari karna takut ketahuan," Kelas Revan, ia menghembuskan nafasnya gusar.

"Jadi? Apapun yang akan terjadi itu? Tindakan Luna?" Tanya Krisna.

Revan mengangguk membenarkan.

"Gue punya niat–

"HE! KALIAN NGAPAIN BOLOS?!" Teriak guru BK, mereka menengok lalu menyengir.

#Flashback Of

Vani masih berdiam, sebenarnya ia tau ini ulah Luna, sebab siapa yang tak suka dengannya? Hanya Icha dan gengnya, dan tambahan Luna. Bukan suudzon, tapi ia membenarkan?

Dia tak sesakit saat foto dirinya di umbar, karna yang pasti itu bukan foto diriny, hanya mukanya yang di edit. Ia hanya sedih, bahwa ini kedua kalinya, Revan membentak dirinya. Vani  tak habis pikir oleh semuanya, itu kelihatan sekali seperti editan? Tapi kenapa mereka harus menyoraki Vani?

Reyhan mengelus eluskan rambut Vani, "Ekhem!"

"Eh iya, oke, kalian tau pasti ini ulah siapa?" Tanya Reyhan, kepada anggota inti.

Mereka mengangguk, "Luna?" Tanya Beni.

"Tapi, kita tidak boleh asal, kita belum ada bukti, kita hanya tau dari Katanya. Jadi kita harus bergerak, setelah rapat kumpulkan seluruh anggota VARGOS, dan arahkan dia untuk mencari bukti!" Tegas Reyhan, saat ini wibawanya sangat kelihatan.

Siapa yang ingin Queen nya tersakiti? Pasti tak ada kan?

Vani sekarang tersenyum, ia senang bisa kenal dengan anggota VARGOS.

****

"Revan? Kamu kenapa?" Tanya Luna, saat melihat Revan sedang melamun.

Revan hanya diam, pikirannya masih bercamuk. Jadi selama ini? Vani menjadi kupu-kupu malam? Revan sangat kecewa, jadi selama ini ia percuma telah menjaga berliannya, ternyata sudah.

"ARGHHH!"

"REVAN KAMU KENAPA?!" Pekik Luna, saat melihat Revan mengamuk.

Luna berlari mencari Krisna dan Gio yg tadi pergi ke kantin sebentar, "GIO!! KRISNA!" Yang di panggil pun menengok.

"Kenapa?"

"Itu!! Revan ngamuk!"

Mereka langsung berlari, mengikuti Luna yang ada di depan, saat sampai di lokasi, Revan sudah terkapar dengan darah yang mengalir di pelipis nya, dan tangannya yang berdarah dan kulit yang sedikit mengelupas, akibat hantaman dari tembok.

"REVANN!"

Gio dan Krisna langsung menggotong Revan dan segera membawanya ke UKS untuk di obati dan di bersihkan luka lukanya.

*****

"Ra?"

Vani menengok, ternyata ada Reyhan. Vani sejak tadi berada di balkon markas, ia memandang langit malam.

"Han? Kenapa hidup gue rumit banget ya? Dari masalah percintaan, sahabat, keluarga, dan lain lain?" Lirih Vani, memandang bulan sabit, dan di temani dengan bintang yang berhamburan di langit malam.

"Namanya hidup Ra, pasti ada cobaan," Ucap Reyhan enteng.

Vani menengok, lalu memukul lengan Reyhan pelan, "Ishh nyebelin banget si!" Ketus Vani. Reyhan terkekeh, "Iya iya,"

"Ra? Kalau gue suka sama cewe, itu gue harus ngapain?"

Vani menoleh ke arah Reyhan, keningnya mengerut, "Tumben banget Lo nanya begitu,"

"Masalahnya cewe yg gue sukain beda dari yang lain!"

"Yaa, Lo deketin lah, Lo kasuh dia barang yang di sukain, contoh kayak gue, suka Boba, tiap hari Lo beliin Boba, begitu!" Jelas Vani. Reyhan mengangguk.

"Kalau misal gue suka sama Lo?"

****

Senang nya oh senangnya!!!VONMEN WAJIB!biar up nya tiap hari hehe☺️👍🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senang nya oh senangnya!!!
VONMEN WAJIB!
biar up nya tiap hari hehe☺️👍🏻

pengen cepet cepet end, biar bisa lanjutin lapak sebelah yang dah lumutan😩💔.

MAKANYA VOTE!!

see you next time

REVANIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang