REVANIA- 01 ✔️

1K 40 7
                                    

Kini Revan sudah menunggu Vania di depan teras, ia menunggu Vania untuk pergi bersama menuju sekolah.

"Lama banget sih lo, kalo telat gimana?" Tanya Revan dengan nada ketus.

"Ya gak gimana gimana sih, palingan yah di hukum," ucap Vania santai, seperti tak ada dosa. Padahal dosanya bejibun.

Revan mendengus. "Ya udah gece naik motor, Lo jadi lelet!"

"Ya udah sih Lo, pagi pagi ngajak ribut. Mau mati Lo?!" Ucap Vania ketus.

Revan hanya terkekeh, menurut nya lucu membuat Vania marah.

Kini dua sejoli sudah di depan SMA Jaya. Banyak decak kagum yang siswa siswi lontarkan melihat kebersamaan Revan dan Vania.

Banyak yang mencocok cocokan mereka, namun mereka berdua hanya tetap pada pendiriannya. Gengsi.

"Makasih dah nganterin, Babay Revanjing." Ucap Vania melambaikan tangan sembari lari kecil.

Revan hanya mendengus. Lalu memasang muka datar. Ia tak pernah tampakkan muka datar di depan Vania, karna katanya Vania itu seperti orang berharganya setelah bundanya.

*
*
*
*

"Eh Van, dah ngerjain PR belom Lo?" Tanya gadis yang duduk di samping Vania.

"Hehe belom. Liat dong Liv," ucapnya cengengesan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Olivia-teman sebangku Vani, hanya menghela nafas, sudah biasa ia akan menjadi incaran Vania kalau Vania tidak mengerjakan pr.

Olivia lalu menyodorkan buku. Dengan sigap Vania mengambil lalu menyalin nya di buku milik Vania. Ia menyatat dengan serius. Kini Vania telah selesai dan bel pun berbunyi. Huh pas sekali.

Guru pun memasuki Kelas dan memulai menjelaskan apa materi hari ini.

***

Bel istirahat sudah berbunyi kini Vania dan Olivia berjalan menuju kantin, untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan, sepertinya cacingnya sudah tak tahan.

Vania dan Olivia tengah mencari meja kosong dan... dapat. Dengan segera mereka menduduki bangku tersebut.

"Van mesen apa? Sini gue yang pesenin lagi baik nih gue," tanya Olivia.

Vania mengetuk dagunya dengan jari "Hmm apa yah?? Mie ayam aja deh, terus minumnya air yang ada manis manisnya yah!!" Oliv mengangguk lalu pergi memesan.

Karna bosan akhirnya Vania membuka hp untuk melihat aplikasi Kesayangannya. Apalagi kalau bukan Wattpad.

Vania asik tertawa, sampai sampai orang melihatnya seperti orang gila. Tak sadar ada yang mendekati Vania.

"Eh Lo udah kek orgil sumpah ketawa ketawa sendiri!" ucap seseorang duduk disamping Vania dan di ikuti sahabat nya.

Vania melirik sengit. "Terserah gue dong, mau gue gila ge, mau gue stres ge, jadi Lo yang rempong."

"Lo tuh perasaan gangguin gue mulu dah Rev gak bosen apa?!" Ketus Vania.

"Terah gue dong, mau ganguin Lo apa enga... wleek," jawab Revan menjulurkan lidahnya.

"Jodoh mampus kalian!" cetus Gio-sahabat Revan.

"ENGGAK!" Jawab Revan dan Vania kompak.

Krisna-Sahabat Revan, berdecak sebal. "Tuh kan jawabnya aja bareng, gimana enggak jodoh?"

"Ya..yah enggak lah embung banget gue jodoh sama Revan!" melirik Revan sengit.

"Dih.. gue juga ogah kali jodoh sama Lo!"

REVANIA ( END )Where stories live. Discover now