【TQM】

Start from the beginning
                                    

Semua orang yang mendengar ucapan Xylana kaget

"MAKSUD TEMEN LO APA MAU NUSUK KETUA GW HAA, PERJANJIAN KITA KAN GAK ADA YANG BOLEH BAWA SENJATA. KENAPA ANGGOTA LO ADA YANG BAWA SENJATA ANJING" teriak salah satu dari kubu 2 yang menarik kerah baju yang bernama Hafiz. Xylana tau dari name tagnya

"Anggota gw gak ada yang bawa senjata" ujar Hafiz pada Hildan yang tadi menarik kerah bajunya

Sebelum Hildan menjawab omongan Hafiz ia sudah dipotong oleh ketua dari kubu dua yang bernama Langit

"Udah biar itu jadi urusan Hafiz aja, gw gpp kok" ujar Langit karna tak ingin memperpanjang masalah

"T-tapi kan mer..." ujar Hildan terpotong lagi

"DIAM" teriak Langit membuat semua orang yang berada disana terdiam, setelah itu menatap Xylana yang hanya diam saja sambil melihat mereka

"Makasih" ujar Langit dengan senyum manis kepada Xylana karna telah menyelamatkannya yang tadi hampir saja ditusuk

"Hm" Xylana hanya berdehem saja setelah itu Xylana berbalik menuju motornya untuk pulang tapi sebelum itu Xylana angkat bicara

"Dendam" ucap Xylana setelah itu ia menaiki motornya dan mengegas dengan kecepatan diatas rata-rata meninggalkan tanda tanya besar bagi mereka apa lagi Langit

Xylana menambah kecepatannya, setelah beberapa menit akhirnya Xylana sampai dirumahn. Xylana langsung masuk tapi saat masuk dia menyerit kan dahinya bingung melihat kedua abangnya yang mondar mandir yaitu Kenzi dan Kenzo.

Xylana berjalan menghampiri mereka sepertinya mereka sedang mengkhawatirkan sesuatu.

"Kenapa?" tanya Xylana kepada Kenzi dan Kenzo, mereka yang tau Xylana baru datang pun langsung menghampirinya

"Revan sakit, demannya tinggi. Kita bingung karna kita gak pernah rawat orang sakit"ujar Kenzi menjawab pertanyaan Xylana

"Kalian gimana sih adeknya sakit kenapa gak dibawa kerumah sakit aja dari pada mondar mandir gak guna kek gini" ujar Xylana kesal, bagaimana mereka bisa hanya mondar mandir saja saat adek mereka sedang sakit

"Kita mau bawa kerumah sakit tadi tapi Revan gak mau" ujar Kenzo kesal karna Xylana memarahinya. Dia kan bingung karna tak pernah merawat orang yang sakit

Xylana tak menjawab ucapan mereka, Xylana berjalan menuju kamar Revan diikut Kenzi juga Kenzo. Setelah sampai Xylana membuka kenop pintu dan melihat Revan yang mengigil kedinginan, Xylana langsung saja menghampiri Revan untuk mengecek kondisinya

Xylana mendekat dan mengecek suhu badan revan ternyata memang benar Revan demam tinggi

"Revan mana yang sakit hm??" tanya lembut Xylana kepada Revan sambil mengelus pucuk kepala Revan

Revan yang mendengar suara Xylana pun bangun dengan keadaan mata sayu dan wajah pucat

"Kak Lana hiks, dingin kak" ujar Revan pelan tak ada tenaga

"Sebentar ya, kakak ambil obat sama masak bubur dulu biar bang Kenzi sama bang Kenzo yang temenin Revan yaa" ujar Xylana lembut

"Gak hiks kak Lana disini aja, Revan mau dipeluk kak lana aja hiks uhuk uhukk" ujar Revan pelan sambil terbatuk-batuk

Xylana yang mendengar itu mengembuskan nafas kasar setelah itu Xylana menatap Kenzi dan Kenzo.

"Kalian beliin bubur sama obat penuru panas bisa kan?" ujar Xylana kepada Kenzi,Kenzo dan mendapatkan anggukan dari mereka, setelah itu mereka pun meninggalkan kamar Revan untuk membeli bubur

"Kakak ambil kompres dulu yang biar panasnya turun" ujar Xylana kepada Revan

Tapi Revan tak menjawab dan hanya memeluk Xtlana erat dengan mendusel didada Xylana mencari kehangatan. Mesum lo Van.

"Gak! kak Lana disini aja peluk Revan, Revan kedinginan" ujar Revan menatap Xylana dengan mata berkaca-kaca hingga wajah Revan memerah

"Huft iya kak Lana disini" kata Xylana dan membalas pelukan Revan sambil mengelus punggung Revan agar tenang

Walau Xylana tau dulu Revan membencinya tapi ia tak mungkin tak khawatir dengan keadaan Revan yang lemah seperti ini.

Ia juga seorang kakak yang jika melihat adek satu-satunya sakit pasti akan khawatir, ia tau Revan bukan membencinya, tapi hanya kesal karna kelakuannya.

Saat Xylana sedang memikirkan sesuatu, Xylana mendengar isakan dan juga badan gemetar, ternyata itu adalah Revan yang menangis saat Xylana tau Revan menangis Xylana mengangkat kepala Revan dari dadanya agar Xylana bisa melihat wajah Revan.

"Heyy kok Revan nangis sih" ujar Xylana sambil mengusap air mata Revan

"Hiks hiks kak Lana m-maafin R-revan hiks Revan gak p-pernah benci kakak huhu. kak maafin Revan hiks R-revan pengen kak Lana peluk revan kaya gini lagi hiks hiks huhu uhuk uhuk. Kak m-maafin Revan hiks Revan pengen kita kaya Kakak Adek beneran j-jangan j-jauhin Revan hiks revan cuma kesel sama kak Lana hiks bukan benci" ujar revan sembarin menangis tersedu-sedu bahkan sampai terbatuk-batuk

Revan ingin meminta maaf kepada Xylana agar mau mengangap dia adeknya kembali ia ingin semuanya kembali tak ingin Xylana jauh atau membencinya. Selam ini Revan hanya kesal saat Xylana yang suka membully, buka membenci seperti seluruh abangnya.

Xylana mendengarkan semua kata Revan dan setelah itu ia tersenyum.

"Kakak gak mau maafin Revan" ujar Xylana dingin dan datar kepada Revan, sengaja ingin mengerjai Revan dulu

"hiks HUWAAAA kak Lana j-jahat hiks gak mau maafin Revan huhu maafin Revan kak. Sakit hiks kepala Revan pusing" ujar Revan pelan sambil menangis karna Xylana tak mau memaafkannya

"Shut hey tenang, kakak cuman bercanda. Kakak mau kok maafin Revan sudah jangan nangis nanti malah tambah pusing." ujar Xylana lembut kepada Revan sambil memijat pelan kepada Revan berharap pusingnya reda.

Revan yang diperlakukan seperti senang apa lagi mendengar bahwa Xylana sudah memaafkannya, setelah itu Revan memeluk Xylana lagi dan tertidur didada Xylana.

Xylana yang melihat Revan tertidur pun tersenyum. Senyum yang baru saja ia tunjukan untuk adeknya ini karna Revan sakit. Tapi sekarang ia akan tersenyum agar adiknya bahagia, lagian selama ini Revan tak pernah menghinanya hanya menjauhinya saja.

TBC

Hai ketemu lagi kita, bagaimana kabar kalian baik kan.

Jangan lupa vote and komen ya.

See you next part guys ❤️💌

Transmigrasi Queen Mafia [END]Where stories live. Discover now