【TQM】

59.2K 4.8K 117
                                    

09.45 Indonesia

Diruangan serba putih dengan banyaknya alat canggih yang terpasang pada tubuh seorang gadis yang selama satu bulan ini terbaring koma.

Mata yang terpejam perlahan terbuka, bola mata yang berwarna hitam pekat akan membuat siapa saja yang bertatapan dengannya akan hanyut didalam.

Rintihan gadis itu keluarkan saat kepalanya merasa berdenyut. Kepingan ingatan mendatanginya secara mendadak dan terburu-buru, membuat kepalanya hampir pecah, karna menahan rasa sakit yang luar biasa. Cacian,makian,hinaan, tangis seorang gadis membuat kepalanya semakin pusing dan tak tertahankan akhirnya ia pingsan.

Mata yang tadinya tertutup kembali terbuka, gadis tersebut bangun dari pingsannya dengan sorot mata yang tajam dan dapat dilihat mata indahnya yang memancarkan sorot rasa marah dan kebencian yang sangat ketara dilihatnya.

Xyera Cynthiara Xavier bertrasmigrasi ke tubuh Xylana Cylinder Sanjaya. Kembaranya yang selama ini ia cari.

"Aku akan balaskan dendammu kepada mereka.maafkan kakak karna telat bertemu dengan mu, kakak akan balas dendam sekali pun itu keluarga kandungku sendiri" batin Xylana a.k Xyera dengan seringan yang terpatri di wajah indahnya.

^ kita panggil Xyera, Xylana oke

Saat sedang melamun memikirkan rencana balas dendamnya, terdengar langkah kaki yang menuju ruang rawat Xylana.

Cklekk

Suara pintu terbuka dan menampakkan sepasang suami-istri paruh baya yang berjalan bersama menuju ranjang rawat Xylana.

"Lana gimana keadaan kamu nak?" tanya wanita tersebut yaitu ibu kandung Xylana Sinta Felicia Sanjaya yang menatap sendu Xylana

"Cih apa peduli anda? Bukankah kalian sudah membuangku dan sekarang kenapa kalian begitu cemas saat aku terbaring disini. Bukanya kalian senang jika aku menjadi seperti?" jawab Xylana dengan nada dingin dan datarnya, jangan lupa tatapan sinis yang ia berikan kepada kedua orangtuanya

Kedua orang tua Xylana kaget dengan nada bicara Xylana yang biasanya lembut dan sopan, kini berubah tajam dan dingin. Mereka segera merubah ekspresi kaget dengan senyum miris, mereka memaklumi Xylana yang bersikap seperti itu atau mungkin Xylana sudah benci kepada mereka karna dulu mereka yang tak menganggap Xylana anaknya sendiri hanya karna salahpaham dimasalalu yang belum benar adanya.

"Maafkan Papa dan Mama sayang, mungkin kata maaf tak akan cukup untuk menebus segala dosa yang kami lakukan kepada mu, Tapi Papa mohon jangan membenci kami ataupun menjauh. Izinkan kami menebus segala apa yang sudah kamu lakukan kepadmu Lana" ujar Papa Xylana Adam Sanjaya.

"Benar kata Papamu sayang, maafkan segala kesalahan kami, kami akan berusaha berubah memperbaiki perilaku kami kepadamu agar kamu mau memaafkan kami. Cukup beri kami kesempatan kedua" ujar Mama Sinta sambil mengelus surai hitam Xylana.

Xylana langsung menepis kasar tangan Mama Sinta dari kepalanya yang sedang dielus itu.

"Apakah kalian pikir dengan kata maaf saya akan memaafkan kalian? jAWABANNYA TIDAK! kalian tau selama ini aku selalu berharap pada Tuhan agar kalian sedikit saja melirikku atau mungkin mau menganggap diriku anak, tapi seperti aku terlalu berekspektasi tinggi yang berharap pada manusia tak punya hati seperti kalian" ujar Xylana dengan nada dingin dan tajamnya

"Sebaiknya kalian keluar dari ruangan ini, karna saya perlu istirahat" lanjut Xylana setelah itu ia tidur di ranjang miliknya dengan posisi memunggungi kedua orangtuanya

Kedua orangtua Xylana pun keluar dari ruang rawat Xylana, mereka ingin sedikit memberi waktu Xylana agar tenang dan mau memberikan maafnya kepada mereka.


TBC

Spam komen and vote untuk chapter selanjutnya .

Spam komen dengan emoji kuceng yg ini 😽

Follow agar akun ini berkembang and see you next part ❤️💌

Transmigrasi Queen Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang