32-Malam Api Unggun!

505 96 47
                                    

Assalamualaikum kawan-kawan!
Aku kembali, kita berjumpa dengan tikus dan kucing yang bikin gemes ini yaaaa....

Yang baca ini wajib lo follow akun aku, follow juga ig aku (@azeet.azizah) juga follow ig nya Gara Nada yup biar tau info up nya kapan, (@garanada.story) buruan du follow yukk

JANGAN LUPA DONG, VOTE SAM KOMEN.

SIAP UNTUK MERAMAIKAN TIAP PARAGRAF?

#kawalgaranadasampaiending

H A P P Y       R E A D I N G

**************

"Gara! Nada kenapa?" tanya Bu Desi saat melihat kedatangan Gara yang menggendong Nada.

Gara menurunkan Nada dari punggungnya, ia mendudukan gadis itu di sebuah kursi hitam milik Pak Ali.

"Nada jatuh Bu. Dan kakinya terkilir." jawab Gara santai.

Bu Siska mendekat menghampiri Nada, murid kesayangannya itu. Ia memeriksa keadaan Nada, saat melihat pergelangan kaki gadis itu membiru dan bengkat membuatnya mengiris.

"Sepertinya ini parah, kamu bisa jalan Nada?"

Gadis itu menggeleng pelan sembari mengigit bibir bawahnya.

Bu Siska kembali berdiri di samping Bu Desi.

"Di sekitar sini ada perdesaan, gimana kalau kita bawa Nada ke desa dan kita cari tukang urut buat ngobatin kaki Nada?" Usul Bu Siska.

"Saya setuju, tapi bagaimana dengan anak-anak? Mereka belum juga kembali." balas Pak Ali tenang.

Bu Desi mengambil ponselnya, ia melihat dilayar ponselnya baru menunjukkan 21:15 Dan itu berarti anak-anak akan kembali dalam waktu empat puluh lima menit lagi. Cukup lama, dan kaki Nada harus segera mendapatkan perawatan.

"Begini," ucap Bu Desi membuat kedua guru di hadapannya itu kompak menoleh.

"Pak Ali sama Bu Siska bawa Nada ke desa, dan saya disini sama Pak Doni jaga anak-anak yang lain."

Pak Ali dan Bu Siska mengangguk setuju, ini usul yang baik.

"Baiklah. Kita berangkat sekarang pakai mobil saya." ucap Pak Ali.

"Gara!" panggil guru itu.

Gara mendongak, "Iya, pak?"

"Kamu masih bisakan gendong Nada sampai ke mobil saya?" tanya Pak Ali.

Gara mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan gurunya itu. Ia kembali menghampiri Nada.

Lelaki itu kembali menggendong Nada mengikuti langkah Pak Ali dengan Bu Siska. Nada yang berada di punggunnya itu melihat ke depan ia terkekeh pelan melihat Pak Ali dan Bu Siska yang berjalan beriringan di depannya.

"Gar!" panggil Nada.

"Hmmm."

"Pak Ali sama Bu Siska kayaknya cocok tuh... " ucap Nada dengan mata yang masih menatap dua gurunya itu.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang