🔅 Chapter 35 🔅

Mulai dari awal
                                    

       Ia menindih pria yang lebih besar dan menduduki perutnya. Kepalan tangannya menghujam wajah yang tak lagi berbentuk. "Fuckin' bastard!"

Bugh! Bugh! Bugh!!

       Tinju turun bertubi-tubi, Jungkook sudah dipengaruhi ledakan amarah. Seakan tubuhnya memperoleh kekuatan dua kali lipat, ia tidak memberikan kesempatan bagi lawannya bernapas sejenak.

Bugh! Krak!

       Pukulan mematahkan hidung, Jungkook terus memukul dan memukul. Bahkan ia tidak mengindahkan buku-buku tangannya sudah memerah dan pedih.

       "Fuck!! Kau keparat tengik!" Kapten yang sudah tidak berdaya menyumpah serapah. Kepalanya pening dan kesadarannya sudah diambang batas.

       "Hari ini adalah hari kematianmu." Jungkook mendesis di bawah napasnya. Ia menarik pistol dari sakunya dan mengarahkan moncongnya tepat di pertengahan kening. Tidak ada kata ampun baginya.

       "Sampai jumpa di neraka."

Bang!

       Peluruh menembus tengkorak kepala. Moncong yang menempel tanpa jarak dengan kening, sukses membuat nyaris setengah isi kepala hancur lebur. Darah memuncrat ke segala arah, tak terkecuali menyiprat di sekujur tubuh Jungkook sendiri. Wajahnya basah oleh anyir kemerahan.

      Jungkook menyimpan pistolnya, lalu bangkit dari tubuh yang tak bernyawa. Tidak ada rasa penyesalan sedikitpun, karena ia merasa telah melakukan sesuatu yang benar.

      "Puih!" Lantas meludah tepat di kepala yang hancur.

Drap!

Drap!

Drap!

       Laju kaki terdengar dari kejauhan. Dua orang pria dewasa berlari kocar-kacir setelah mendengar salah satu kru kapal terlibat perkelahian. Dua orang, dan salah satunya adalah kapten tertinggi Hawkins Jack, Chaiden La Cerc.

       "Caspian!" Chaiden berteriak marah begitu kakinya tiba di lokasi kejadian. Matanya menatap tidak percaya pada hasil yang dilakukan kedua tangan anak angkatnya.

       Dan ini bukan pertama kalinya Jungkook melenyapkan hidup seseorang. Insting untuk mengakhiri nyawa manusia, terutama mereka yang mencari perkara dengannya, sudah merasukinya sejak kemarahan dari dendam bersarang di dadanya. Memanifestasikan sifat sukar mengendalikan diri dan melampiaskannya dengan membabi buta.

       "Bocah tengik ini!" Chaiden menghampiri Jungkook, mencengkram kerah pakaian pelaut muda, lantas menyeretnya jauh dari semua orang yang melihat.

-

       Dan disinilah Chaiden membawa Jungkook muda. Bibir pantai pulau Nassau, tepat di pelabuhan yang menjadi persinggahan kapal-kapal Hawkins Jack. Ia menghempaskan Jungkook ke arah berlawanan, dan menatap sengit pada remaja lima belas tahun.

       "Apa kau sudah kehabisan akalmu, bocah?!"

       Beruntunglah, di usia remaja Jungkook memiliki tubuh yang kokoh. Ketika Chaiden mendorongnya, ia tidak tersungkur sedikitpun.

       "Jika kau ingin menghukumku karena melenyapkan seorang kapten bajak laut, maka aku akan menerimanya." Jungkook tak gentar menatap kedua bola mata kaptennya. Sangat jelas jika kaptennya terlihat naik darah.

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang