🔅 Chapter 16 🔅

7.7K 912 589
                                    

        Malam terlewati dengan sedikit sulit. Jimin terbangun beberapa kali di setiap jamnya. Ada dua penyebab, satu karena Taehyung yang mengigau di tengah demamnya, dan satu lagi ....

        Karena kejadian malam lalu. Ketika Jungkook dan Lora kedapatan akan melakukan sesuatu dan ketika Jimin memberikan pernyataan tegas untuk bersikukuh menemani Taehyung selama masa pemulihan.

        Entahlah, ada perasaan mengganjal di hati Jimin. Seperti perasaan tidak nyaman dan sedikit marah. Apakah itu karena pernyataan Jungkook yang tidak peduli dengan derita Taehyung ataukah karena Jungkook dan Lora memiliki suatu hubungan?

        Tunggu dulu ... Bukan, bukan karena Jimin cemburu atau apalah itu. Hanya saja Jungkook membuat Jimin bingung dan marah. Bingung karena Jungkook bersikap otoriter dan pemaksa untuk menahan Jimin tetap berada di kapalnya, bahkan melakukan hal gila dengan berperang langsung melawan armada angkatan Laut Britania.

        ... dan juga marah, karena Jimin merasa dipermainkan.

        Jungkook mengumbar kata 'menginginkan' Jimin berkali-kali. Mengikat Jimin dengan sebuah sumpah untuk tetap berada di atas kapal. Tetapi, lihat sekarang ... Laki-laki itu tengah menjalin hubungan dengan wanita lain, seakan mendeklarasikan bahwa Jimin memang hanya sebuah mainan.

        Akan dibuang saat mendapatkan tujuannya, dan ditinggalkan saat sudah bosan.

        "Dia memang brengsek seperti laki-laki bejat di luar sana." Dan sekarang Jimin akan menanamkan di kepalanya bahwa Jungkook memang hanya penasaran pada apa yang tersimpan di balik celananya.

        Saat ini Jimin sedang terduduk dengan menopang dagu. Tepat di sebelah Taehyung yang masih enggan membuka mata. Jimin sudah melamun bermenit-menit lamanya, mencari-cari penyebab kekesalannya. Namun ia malah bertambah berang mengingat tabiat Jungkook yang memuakkan.

        "Jimin ...."

        Sang Pemilik nama tersentak, Taehyung kembali mengigaukan namanya. Tangan Jimin terangkat menggenggam jemari Taehyung, memberikan remasan lembut. 

        "Aku di sini, Tae."

        Suara halus Jimin seperti pengantar tidur yang ampuh. Terbukti dengan Taehyung yang kembali pulas dan kernyitan di kening menghilang begitu saja. Serasa tenang kala mendengar sahabat yang dikhawatirkan berada di sisinya.

        Jimin melepaskan tangan Taehyung, kemudian beralih membereskan wadah air hangat yang ia gunakan untuk mengompres kening Taehyung. Setengah jam yang lalu, suhu tubuh Taehyung meningkat dan Jimin panik dibuatnya. Beruntunglah Yoongi masih ada di dalam kabinnya, jadi Yoongi segera memberi penanganan dan mengarahkan Jimin untuk melanjutkan sisa perawatan.

        Ah ya, Jimin semalam tidak kembali ke kabin Jungkook. Seperti permintaannya, bahwa ia ingin menemani Taehyung. Mungkin dengan sedikit pertengkaran kecil yang mewarnai, tetapi Jungkook ternyata membiarkan Jimin memilih bersama Taehyung. Tidak ada tanda-tanda bahwa laki-laki itu akan memaksa Jimin ataupun mengunci pemuda manis Oswald di dalam kabin.

Grab!

        Ketika Jimin disibukkan dengan membereskan wadah air hangat di atas meja nakas, tiba-tiba gerakannya terhenti. Tangan besar dengan suhu tinggi mencengkeram lengan Jimin. Tangan dari milik sang Sahabat yang sekarang sekujur tubuhnya bergetar tanpa kendali.

        "Ta-tae?!" Jimin terkesiap, tubuh Taehyung melonjak-lonjak tanpa kendali. Kelopak mata Taehyung terpejam erat dan bulir-bulir keringat membanjir deras di pelipis.

        Taehyung mengalami kejang.

        "Ta-taehyung?!" Tangan Jimin memegang tubuh sahabatnya, menahan agar Taehyung tidak terguling dari ranjang. Suhu tubuh yang dirasakan telapak Jimin sangatlah tinggi, lebih tinggi dari sebelumnya.

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang