🔅 Chapter 24 🔅

9.4K 919 1K
                                    

Attention!
Diwajibkan untuk mendengarkan/melihat lagu di akhir Chapter sebagai pelancar visualisasi.
Tapi! Dilarang mengintip akhir Chapter.

🔅

        Dua puluh empat jam berganti selang sehari. Dua kapal Hawkins Jack melaju membelah bilur acak dari ombak biru. Meninggalkan seratus kawanan untuk menjaga kapal bernama 'Rackham'. Kapten sudah bertitah agar Rackham diawasi dengan ketat, dan apabila telah usai, maka diharapkan segera menyusul jejak dua kapal lainnya.

        "Jungkook kenapa kita berlayar lagi?" Jimin bertanya pada pria bajak laut yang sedang membaca arah mata angin di samping kemudi. Hari ini Jimin ingin melihat langsung bagaimana kapal-kapal Hawkins Jack berlayar, ketimbang terkurung dan mendekam di dalam kabin kapten.

        Jungkook mengikuti arah kompas, matanya fokus pada jarum kutub yang bergoyang. "Karena ada banyak pengganggu yang berniat mengusikku." Jawabnya tanpa menoleh. Pun kata 'pengganggu' disematkan bagi prajurit-prajurit benua Eropa yang berpatroli di sekitaran Barbados.

        Bahu Jimin mengedik, ia tidak tahu maksud dari kalimat Jungkook. Selalu saja begitu, Jungkook dengan kemisteriusannya. Daripada pusing memikirkannya, Jimin lebih memilih untuk melihat indahnya bahar biru. Burung-burung camar terbang merendah untuk menangkap ikan-ikan di permukaan.

        Senyum terukir di bibir si Manis. Hatinya mendamba senang karena bisa melihat lautan yang begitu indah. Sayup-sayup telinga mendengar tawa anak kecil yang ia selamatkan dari jerat perbudakan. Jakobi, anak itu tertawa gembira di atas crow's nest bersama Hoseok. Tangan kecilnya terangkat tinggi-tinggi untuk mencoba meraih gumpalan awan.

        "Hoseok! Ogra juga mau naik ke atas!!" Ogra memprotes dari bawah. Ia berdiri menghentak kaki di sebelah tiang raksasa.

        "Aduh! Jangan, Ogra. Nanti roboh." Hoseok berteriak dari atas. Berusaha memberikan pengertian tanpa menyinggung.

        "Huft! Ogra iri! Ogra mau makan saja!" Ogra mencebik kesal, ia memutar tubuh raksasanya dan langsung berlari menuju galley. Menimbulkan guncangan kecil di lantai geladak, seperti -bump! bump! bump!-. Jika Ogra sedang kesal, makanan buatan Seokjin adalah pilihan yang tepat.

        Jimin terkikik lirih, Ogra sangat lucu. Bayi besar kapal Hawkins Jack itu agaknya cemburu karena kehadiran Jakobi yang mencuri perhatian semua awak kapal.

        "Bocah itu tidak tinggal dengan gratis."

        Kening Jimin berkerut. Tatapan protes ia layangkan kepada Jungkook. "Jakobi masih kecil, bagaimana dia bisa membayar untuk tinggal di kapal ini?"

       "Bukan dia, tapi kau." Jungkook memasang wajah serius, sorot matanya tidak mengandung gurauan. "Kau yang harus membayar semua kerugianku."

        Bibir Jimin menganga lebar. Terbuka dan menutup seperti ikan yang terdampar di daratan. Jungkook tidak melupakan hutang Jimin yang tidak sebanding dengan tumpukan harta di kapalnya. Toh, Jimin meminjam uang Jungkook demi kebaikan, tetapi ternyata pria bajak laut itu tidak sepemikiran.

        "Lalu apa yang kau inginkan? Jika perlu aku akan bekerja di kapal ini."

        Jungkook terdiam sejenak. Jika dihitung-hitung, Jimin mempunyai banyak hal yang harus dibayarkan. Seperti memberikan tumpangan gratis kepada Taehyung, dan juga pengobatannya. Jungkook sama sekali tidak sudi membiarkan Taehyung berada di kapalnya, namun sumpah yang diucapkan oleh Jimin, demi menukar nyawa Taehyung, tidak bisa Jungkook ingkari.

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang