🔅 Chapter 34 🔅

16.5K 1K 1.9K
                                    

Warning!!
🔞 NSFW 🔞
No minor get Invited.
Skip or Keep going
Pilihan ada di tangan kalian.

🔅

Kwak! Kwak!

        Macaw merah terbang mengelilingi langit-langit kabin. Paruhnya berkicau riang karena sedang bermain dengan teman manusianya. Teman yang membuat keributan di dalam kabin dengan melompat-lompati lantai kayu menggunakan kaki-kaki besarnya. Menimbulkan suara debaman – Bump! Bump! Bump! – yang sangat nyaring.

        Sedangkan di sisi lain dari ruangan, pemuda bersapphire biru memasang senyuman simpulnya. Senang melihat tingkah burung kesayangannya bersama bayi besar kepunyaan kapal Hawkins Jack. Di dalam hati sedikit was-was, mengkhawatirkan Rhoo yang akan berkicau sumpah serapah lagi.

        "Rhoo curang!! Rhoo bisa terbang, tapi...tapii Ogra tidak!" Protes dengan pipi gembul yang menggembung dan kedua kaki menghentak-hentak lantai, tersuarakan. "Ogra juga ingin terbang!!" Tambahnya dibarengi dengan lengan yang bersedekap marah.

        "Kau tidak bisa terbang, Ogra. Kau dan Rhoo itu berbeda." Satu presensi menimpali, ia adalah Hoseok. Mengangkat wajahnya dari lembaran kertas di tangan hanya untuk memberikan pengertian bagi kawan sekabinnya.

        "Kenapa....kenapa....bisa berbeda?" Ogra menoleh cepat, kedua alisnya menaut tidak terima kepada Hoseok. "Rhoo suka makan jagung, Ogra juga suka makan jagung!"

        Hoseok melongo. Ya, benar juga sih, tapi sepertinya ada yang salah dari pemahaman Ogra. Jadi Hoseok harus membetulkannya, "Aduh, Ogra. Bukan seperti itu-"

       "Tidak mau! Tidak mau! Tidak mau! Ogra juga mau terbang!!" Ogra menggeleng-gelengkan kepalanya. Menulikan telinga dari alasan apapun yang akan diutarakan Hoseok. Pokoknya dirinya mau terbang seperti Rhoo, titik!.

        "Ogra,"

        Barulah pemuda manis bermata biru menengahi dua orang pria bajak laut. "Aku punya cara agar kau bisa terbang." Jimin turun dari kasur gantung kepunyaan Hoseok. Ia melangkah menuju salah satu meja nakas, dimana terletak beberapa lembar kertas kosong di atasnya. Diambil dan dibentuknya menjadi karya lipat sederhana.

        Kertas terbagi menjadi dua bagian, dilipat ke kanan dan kiri. Tangan Jimin lihai membentuk sesuatu di dalam bayangannya menjadi benda bersayap. "Tada!! Sudah jadi!" Ditangannya, kertas kosong telah berubah menjadi sebuah origami berbentuk burung bersayap.

        "Nah, ini." Jimin berbalik. Ia menggapai tangan Ogra dan meletakkan burung kertas di atas telapak besar itu. Jemari Jimin membantu Ogra menjepit bagian bawah pesawat, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. "Sekarang, bayangkan kau berada di atas burung ini, daaaaaaaaaan.......terbang!"

        Jimin mendorong tangan Ogra, melepas landaskan burung kertas ke langit-langit kabin. Ujung kertas yang runcing melesat kencang, membelah udara dan terbang gesit bersama macaw merah.

Kwak!! Kwak!! Terbang!! Kwak!!

        "Wuahh!! Wuaah!! Ogra bisa terbang!!" Ogra berjingkrak. Ia bertepuk-tepuk tangan dan langsung merentangkan kedua tangannya. Kaki-kakinya berlari mengejar laju burung kertasnya, dan melupakan kekesalannya kepada Hoseok beberapa menit yang lalu.

        Jimin tersenyum, menciptakan tawa bagi orang lain ternyata menyenangkan juga. Setelahnya ia berganti memperhatikan Hoseok. Pemuda itu sedang sibuk duduk di dekat jendela kabin, sembari memandangi awan-awan di langit dan mencatat sesuatu pada kertas di atas pangkuannya.

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang